2020 diawali dengan pandemi virus yang menyerang seluruh dunia yang menimbulkan dampak ekonomi akibat Corona. Dampaknya pun semakin lama menjadi semakin parah.
Mari kita simak artikel ini untuk mengetahui dampak ekonomi Indonesia dan dunia akibat pandemi virus Corona 2020.
Rubrik Finansialku
Dampak Pandemi Virus COVID-19
Pandemi virus Corona atau yang juga dikenal dengan nama Covid-19 menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap sosial dan perekonomian dunia.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Presiden Joko Widodo ketika pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020 secara virtual pada tanggal 15 Juni yang lalu.
Beliau berpendapat bahwa saat ini dunia menghadapi kondisi yang luar biasa sulitnya. 215 negara menghadapi darurat kesehatan dan harus menyelamatkan warganya dari ancaman Covid-19.
Beliau mengatakan bahwa semua negara sedang berjuang untuk menyelamatkan diri dari tekanan ekonomi yang dahsyat akibat terkendalanya setiap sisi ekonomi, mulai dari permintaan, suplai hingga produksi.
“Pertumbuhan ekonomi dunia terkoreksi amat tajam dan berjuang agar tidak masuk ke jurang resesi. Sekali lagi, situasi seperti ini yang tengah dihadapi semua negara, termasuk negara kita Indonesia.” menurutnya.
Jokowi menambahkan bahwa Indonesia harus mampu menjamin warga yang kurang mampu yang terdampak pandemi virus ini agar mendapatkan bantuan sosial dan perlindungan.
Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa sektor informal dan sektor UMKM harus terus dibantu untuk bertahan dan para pelaku usaha bisa tetap bergerak dan PHK massal harus dihindari.
[Baca Juga: Sederet Asuransi CORONA yang Bisa COVER Kamu]
Perekonomian Indonesia
Akibat pandemi virus Covid-19, rakyat dianjurkan untuk tidak keluar rumah dan mengurangi aktivitas berkumpul.
Hal ini dapat dilihat efeknya dari sektor informasi dan komunikasi yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar sebesar 0,53% pada triwulan I 2020.
Kekosongan aktivitas yang berlangsung hampir 3 bulan, mulai dari pertengahan Maret tersebut tentu membawa dampak negatif pada perekonomian Indonesia.
Perusahaan banyak yang babak belur akibat tidak mampu bertahan terutama sektor UMKM.
Kementerian Keuangan mencatat terdapat 8 efek negatif yang menjadi dampak akibat pandemi ini, yaitu:
- Hingga 11 April terdapat lebih dari 1,5 juta karyawan di-PHK dan dirumahkan. Dari 1,5 juta pekerja tersebut, 1,2 juta pekerja berasal dari sektor formal dan 265.000 dari sektor informal.
- Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia berada di bawah level 50 yakni hanya 45,3 pada Maret 2020
- Lebih dari 12.703 penerbangan di 15 bandara dibatalkan sepanjang bulan Januari hingga Februari, dengan rincian 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional.
- Sektor pelayanan udara kehilangan sekitar Rp 207 miliar dan sekitar Rp 48 miliar kehilangan disumbangkan oleh penerbangan dari China.
- Angka turis menurun hingga 6.800 per hari, khususnya turis dari China.
- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia memperkirakan penurunan tingkat okupansi di sekitar 6.000 hotel di Indonesia dapat mencapai 50% yang mempengaruhi turunnya devisa pariwisata lebih dari setengah tahun lalu.
- Impor Indonesia sepanjang Januari-Maret 2020 turun 3,7% year to date (ytd)
- Inflasi pada bulan Maret 2020 tercatat sebesar 2,96% year on year (yoy) disumbang oleh kenaikan harga emas perhiasan serta beberapa harga pangan yang melonjak. Meski, terjadi deflasi pada komoditas aneka cabai dan tarif angkutan udara.
[Baca Juga: Lagi-Lagi Gara-Gara Corona, 181 Pilot Garuda Indonesia di-PHK!]
Pandemi virus Corona membuat aktivitas produksi terpukul sehingga menyebabkan supply shock. Dampak selanjutnya, orang-orang akan kehilangan pendapatan dan pekerjaan sehingga menyebabkan demand shock.
Selain itu, kunci dari sebuah aktivitas ekonomi adalah adanya pasar atau tempat terjadinya transaksi. Pasar sendiri memiliki definisi sebagai tempat bertukarnya barang dan jasa antar orang.
Namun karena adanya social distancing atau PSBB (pembatasan sosial bersakal besar), orang-orang tidak boleh bertemu.
Kerumitan situasi ini dan sulitnya melakukan prediksi membuat banyak ahli yang beranggapan bahwa krisis ekonomi akibat Corona dapat lebih buruk dibandingkan 1998.
Strategi Indonesia untuk Menjaga Perekonomian
Ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh negatif oleh beberapa lembaga internasional, mulai dari World Bank (Bank Dunia), International Monetary Fund (IMF),
Selain itu, OECD, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan, juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada angka -2,8% hingga 3,9% yang didasarkan pada scenario penyebaran Covid-19.
Pertumbuhan negatif ini sebenarnya juga dirasakan oleh mitra dagang Indonesia, seperti Singapura pada -2.2, Hongkong -8.9, Uni Eropa -2.7 dan China pada -6.8.
Kondisi ini, apalagi sektor ekonomi yang semakin melemah, membutuhkan respons yang cepat dan tanggap dari pemerintah.
[Baca Juga: Berkaca Pada Negeri China, Pulihkan Ekonomi Pasca Corona]
Pemerintah Indonesia sendiri menyiapkan anggaran sebesar Rp 677,2 triliun untuk pemulihan ekonomi nasional dan percepatan penanganan Covid-19.
Beberapa strategi pemerintah selain anggaran tersebut adalah pelonggaran PSBB secara hati-hati dan reformasi ekonomi melalui RUU Cipta Kerja.
Di masa PSBB dan New Normal ini, mengelola keuangan tetap harus dilakukan apalagi bagi sektor yang mengalami dampak ekonomi akibat Corona.
Jika Anda mengalami dampak tersebut, segera atur keuangan Anda agar Kembali stabil. Apabila masih mengalami kesulitan, Anda bisa konsultasikan dengan ahli keuangan agar bisa mendapatkan solusi yang tepat.
Hubungi Perencana Keuangan Finansialku melalui fitur Konsultasi Keuangan di Aplikasi Finansialku yang bisa Anda dapatkan di Playstore dan Appstore.
Upgrade aplikasi ke premium (lebih ekonomis dengan kode CUAN50 untuk potongan Rp 50 ribu) agar Anda bisa memanfaatkan semua fitur keuangan dalam aplikasi Finansialku.
Satu hal lagi, ketahui pula tips mengatur keuangan di masa new normal dalam video berikut ini.
Demikian rangkuman dampak pandemi COVID-19 pada perekonomian dunia dan Indonesia. Apa cara Anda untuk menjaga kestabilan finansial saat pandemi ini?
Bagikan pengalaman Anda di kolom bawah ini dan bagikan artikel ini agar lebih bermanfaat.
Sumber Referensi:
- Handoyo. 19 April 2020. Ini Delapan Dampak Negatif bagi Perekonomian Indonesia akibat Wabah Virus Corona. Nasional.kontan.co.id – https://bit.ly/3giuatW
- Danang Sugianto. 16 Juni 2020. Begini Dahsyatnya Efek Corona ke Ekonomi. Finance.detik.com – https://bit.ly/2BWdTvZ
- Bambang P. Jatmiko. 10 Mei 2020. Perekonomian Indonesia Pasca-Pandemi Covid-19. Money.kompas.com – https://bit.ly/38moWKR
Sumber Gambar:
- Dampak Ekonomi 1 – https://bit.ly/38yDqaH
- Dampak Ekonomi 2 – https://bit.ly/3grOCZe
- Dampak Ekonomi 3 – https://bit.ly/2O2fhzY
dilema besar