Fresh Graduates, Ikuti Tips Ini untuk Negosiasi Gaji! Jangan SALAH!

Cara Negosiasi Gaji Contoh Percakapan Negosiasi Gaji HRD Karir Negosiasi Gaji Negosiasi Gaji Fresh Graduate Pengalaman Negosiasi GajiLeave a Comment on Fresh Graduates, Ikuti Tips Ini untuk Negosiasi Gaji! Jangan SALAH!

Fresh Graduates, Ikuti Tips Ini untuk Negosiasi Gaji! Jangan SALAH!

Siapa bilang fresh graduate gak boleh negosiasi gaji saat interview? Asalkan tau caranya, gak masalah kok!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Panduan Negosiasi Gaji

Selaku fresh graduate yang sudah belajar mati-matian kerjain tugas atau ujian sampai begadang, tentu rasanya ingin semua jerih payah saat kuliah terbayar dengan mendapatkan pekerjaan yang baik dengan gaji yang besar.

Apalagi, jika kita cukup percaya diri bahwa kita adalah kandidat karyawan yang berprestasi dengan membawa nilai akademik kuliah atau IPK sempurna.

Rasanya, cukup menyenangkan jika banyak perusahaan yang menawarkan pekerjaan dan kita hanya tinggal menyortir mana pekerjaan yang paling pas dan nyaman untuk kita.

Masalahnya, baik kamu yang dicari atau mencari perusahaan untuk sebuah pekerjaan yang tepat, tentu saja tetap akan melalui tahap interview.

Inilah saat-saat yang menentukan apakah kita cukup memenuhi persyaratan dan kebutuhan yang dicari oleh perusahaan.

Di sinilah permulaannya, terkadang sebagai lulusan baru seringkali, kita ingin agar citra kita sebagai karyawan tidak melulu soal uang, tetapi mengejar pengalaman.

Padahal sebenarnya sah-sah saja kok jika kamu mau bertanya dan mengosiasikan mengenai fasilitas dan benefit yang kamu dapatkan termasuk gaji kamu nantinya.

Tapi gimana caranya? Ini dia tips-tips negosiasi dari Finansialku.

 

Tips Ampuh Negosiasi Gaji      

Bagaimana trik negosiasi yang ampuh?

 

#1 Survei Besaran Gaji di Industri/Perusahaan Terkait

Sekalipun kamu pelajar berprestasi tetapi sebelum kamu melakukan negosiasi, ada baiknya kamu mengetahui rata-rata gaji yang berlaku di level jabatan dan industri tertentu.

Untuk mengetahui berapa kisaran gaji untuk jenis pekerjaanmu, kamu bisa mengecek dibeberapa laman seperti Indeed, Payscale da Glassdoor.

Jika kamu punya kenalan orang dalam, nah dari mereka ini kamu akan dapat informasi akurat mengenai perusahaan tersebut.

 

#2 Tunjukkan atau Cantumkan Prestasi dan kemampuanmu

Langkah ini merupakan cara terbaik menggambarkan kenapa kamu berhak mendapat besaran gaji yang layak.

Kamu juga bisa menceritakan bagaimana kamu mencetak prestasi itu, bagaimana kamu berkontribusi, dan sertakan prestasi-prestasi yang relevan dengan jenis pekerjaanmu.

Jika kamu pernah melakukan riset dan atau magang di suatu perusahaan ternama, tidak perlu ragu untuk mencantumkannya juga dalam CV-mu terlebih jika kamu cukup solutif bagi perusahaan tersebut.

 

#3 Harapan besaran gaji

Harapan gaji haram hukumnya jika disertakan dalam lamaran. Itu fatal! Oke?

Nanti di tahap interview biasanya kamu akan diminta untuk mengisi biodata dengan pertanyaan yang meminta kamu untuk mencantumkan harapan besaran gaji yang kamu inginkan.

kamu dapat mencantumkan nominal yang kamu inginkan secara rasional. Berbekal dari informasi poin diatas sebelumnya.

Di samping itu kamu perlu juga mempersiapkan diri untuk beberapa tunjangan yang dapat dinegosiasi selain upah kerja.

Seperti tunjangan kesehatan, hari tua, bonus dan beberapa tunjangan lainnya yang mungkin difasilitasi oleh perusahaan.

Sehingga sekalipun besaran gajimu tidak sesuai harapan, kamu masih mendapatkan tunjangan-tunjangan tersebut sebagai pelipur lara.

 

#4 Bicarakan Gaji Diwaktu yang Tepat

Sebuah interview atau wawancara kerja pada suatu perusahaan berbeda-beda.

Jika perusahaan itu cukup ketat dalam menyeleksi karyawan maka interview kerja akan dibagi dalam beberapa tahap.

Jadi, kamu perlu sabar untuk menanyakan gaji dan tunjuangan yang kamu dapatkan yah.

Usahakan bukan kamu yang pertama membicarakan gaji, tetapi jika pihak pewawancara sudah memulai percakapan mengenai upah kerja dan tunjangan yang diberikan.

Itulah saat paling tepat kamu bisa membuka obrolan dengan sebuah pertanyaan seperti “Maaf Bapak/Ibu, apakah upah yang disebutkan masih bisa dinegosiasikan lagi?”

Jika kamu hendak menolak pekerjaan itu dikarenakan gaji yang kamu terima tidak sesuai, kamu bisa berdialog seperti  “Terima kasih atas kesempatan yang diberikan Bapak/Ibu untuk saya hingga tahap ini.

Para HR, Kenali Konsep Personalia dan Pegawai 02 - Finansialku

[Baca Juga: Cara Mengamankan Keuangan Freelancer Supaya Karir Lebih Stabil]

 

Namun saya memiliki pertimbangan lain mengenai besaran upah yang ditawakan. Jika perusahaan Bapak/Ibu bisa memberi kesempatan pada saya dengan ekspetasi gaji yang diharapkan, saya akan dengan senang hati bekerja sama dengan perusahaan Bapak/Ibu”

Dalam hal ini yang terpenting bukan pada apa yang kita katakan, tapi lebih pada bagaimana kita mengatakannya.

Sebagai catatan, berhati-hati jika kamu harus menandatangi surat perjanjian kerja. Kamu perlu teliti hal-hal apa saja yang disebutkan dalam kontrak itu (termasuk gaji), dan jika kamu tidak setuju sebaiknya tanyakan dan tidak perlu ditantangani terlebih dahulu.

Berdasarkan pengalaman pribadi, jika kamu sudah menandatangi maka kamu dianggap telah menyetujui hal-hal yang tercantum di dalamnya. Hati-hati ya!

 

#5 Jangan Ceritakan Tentang Masalah Pribadi

Sekalipun kamu punya banyak masalah termasuk dalam hal keuangan, seperti biaya sewa kos, kebutuhan keluarga dan tanggungan hidup kamu.

Jauh lebih baik kamu tidak menggunakan alasan-alasan tadi untuk mendapatkan persetujuan.

Berusahalah seperti seorang profesional dan cukup fokuskan ke semua hal yang berhubungan dengan pekerjaanmu.

Di tahap interview, segala aspek kamu akan dinilai, maka berhati-hati dalam mencitrakan dirimu yah.

 

#6 Faktor Pertimbangan Lain

Memang tidak semua perkerjaan layak diukur hanya dari besaran gaji yang kamu terima dari perusahaan.

Pada kenyataannya, bisa saja gaji besar yang kamu harapkan seimbang dengan resiko kerja yang kamu terima.

Maka kamu perlu menimbang-nimbang hal-hal apa saja yang dapat kamu terima dan hal-hal mana yang sudah jadi harga mati.

Hal ini berkaitan mengenai hak dan kewajibanmu di perusahaan tersebut.

Beberapa perusahaan mungkin akan menawarkan upah minimum kerja, tetapi di samping itu mereka bisa saja memberimu tunjangan dan bonus yang lebih besar dibanding perusahaan lain.

Apakah Anda Para Wanita Karir yang Ingin Sukses Di Usia 30 Tahun 02 Karyawan - Finansialku

[Baca Juga: Mau Sukses Di Karir Global? Persiapkan 4 Tantangan Berikut Ini!]

 

Atau mungkin perusahaan-mu menawarkan asuransi, dana pensiun, fasilitas rumah dan kendaraan dinas atau benefit lainnya yang sepadan dengan jenis pekerjaan itu.

Pertimbangkan juga mengenai jenjang karir dan pengalaman kerja yang bisa kamu dapatkan di sana.

Semakin kamu dinilai menguntungkan perusahaan maka semakin mudah jalan-mu untuk menegosiasikan ulang upah kerjamu.

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 20-an, GRATIS!

15 Ebook Perencanaan Keuangan 20an

 

Siap Negosiasi Gaji?

Bagaimana? Apa masih bingung mau negosiasi gaji-mu? Itu dia tips-tips yang bisa kamu gunakan untuk menegosisasikan gajimu.

Sebenarnya tidak memerlukan strategi yang khusus untuk menghadapi situasi negosiasi gaji seperti ini, cukup buktikan saja dengan kemampuan dan bukti hasil kerja yang kamu miliki.

 

Jika sudah berhasil, gaji yang kamu dapatkan baiknya kamu kelola dengan baik juga. Semoga bermanfaat!

 

 

Sumber Referensi:

  • Aprillia Eka. 3 September 2019. Kiat Sukses Negosiasi Gaji. Ekonomi.kompas.com – https://bit.ly/2G4AYii
  • Admin. 13 April 2017. Sedang di Tahap Negosiasi Gaji? Ini Panduannya. Money.co – https://bit.ly/37Jy6D3
  • Admin. 22 November 2018. Masuk Tahap Negosiasi Gaji? Coba Trik Ini. Smart-money.co https://bit.ly/3e1r912
  • Ferry Irawan. Lakukan Tips Ampuh Ini Agar Negosiasi Gaji Anda Berhasil. Koinworks.com – https://bit.ly/37OMFVZ

dilema besar

Leave a Reply

Back To Top