Fresh Graduates! Jangan asal nabung kalau gak mau kerja kerasmu setiap hari berakhir sia-sia dan enggak jelas! Ada urutan langkah-langkah yang harus kamu tahu!
Rubrik Finansialku
Penyakit Fresh Graduates
Fresh graduates yang baru saja menyemplungkan diri ke dunia kerja, pasti senang banget rasanya dapat gaji pertama.
Saking senangnya, satu atau bahkan dua minggu sebelum tanggal gajian, fresh graduate udah alokasiin setiap persen gaji untuk traktir keluarga, sampai beli barang yang udah diidamkan dari dulu.
Bahkan enggak sedikit di antara mereka malah udah berencana untuk tabungin semua gaji di rekening, didiemin sampai bertelur sendiri.
Kamu juga begitu, ‘kan?
Ngaku aja, deh! Soalnya aku juga begitu! Waktu pertama dapat gaji, rasanya seneng banget!
Saking inginnya punya uang sendiri, aku nahan keinginan aku untuk beli ini itu! Gaji pertama pokoknya 50 persen akan aku alokasiin untuk orangtuaku dan sisanya bakal aku tabung!
Eh? Terus untuk biaya sehari-hari? Gampang, lah! Tinggal ambil tabungan aja! Iya, enggak? Hahahahaha!
[Baca Juga: Gara-Gara FOMO, Setengah Uang GAJI LUDES Dalam Sehari!!]
Huaaa! Enggak sabar banget, deh, rasanya nunggu hari esok!!
Eh? Btw, kita belum kenalan, ya? Perlu kenalan enggak, nih? Hehehehe!
Oke, enggak usah sok asik! Mari kita kenalan!
Aku Fina, salah satu fresh graduate yang diterima kerja di salah satu BUMN di Yogyakarta satu tahun lalu.
Aku masih bisa disebut fresh graduate, ‘kan?
Anyway, kita balik lagi ke ceritaku saat dapat gaji pertama! Waktu itu, inget banget!! Satu hari sebelum dapat gaji pertama, aku udah kasih pengumuman ke orangtua aku, kalau aku akan kirim uang tepat besok pagi!!
Meski sebenernya jumlah gaji pertamaku enggak seberapa, tapi seneng aja, ‘kan rasanya kalau bisa kasih orangtua hasil jerih payah kita! Setuju enggak?
Hingga tibalah saat yang aku tunggu-tunggu!!! Yahoo!
Pagi itu, setelah aku cek jumlah uang di rekeningku bertambah, aku langsung transfer 50 persen gajiku ke rekening orangtuaku!!
Sebenernya aku bisa aja kasih langsung selepas pulang kerja nanti, tapi rasanya beda aja gituu, kalau aku langsung transfer saat itu juga! Kamu juga begitu, ‘kan? Atau cuma aku aja? Hahahaha!
Tapi kalau boleh jujur, ternyata langkahku salah, lho!
Aku baru tahu di bulan selanjutnya, kalau gajiku bukan cuma terbagi pada tabungan dan pengeluaran bulanan. Tapi lebih banyak dari itu!
Dan seharusnya, aku sudah tahu kalau dengan nabung enggak menjamin masa depan keuangan yang baik!
Kenapa?
Karena sebenarnya, ada beberapa urutan dalam mengejar masa depan keuangan impianku, seperti beli rumah sampai menikah.
Aku tahu ini semua dari salah satu artikel yang enggak sengaja aku baca di website Finansialku.com.
[Baca Juga: Gaji Kecil Enggak Boleh Beli KOPI MAHAL? Siapa Bilang?!]
Dari sana aku tahu kalau semua urutannya diatur dalam sebuah skema berbentuk piramida, yang bernama piramida keuangan.
Piramida keuangan sendiri isinya urutan kepentingan perencanaan keuangan yang bisa lakukan untuk mencapai tujuan keuangan.
Untuk lebih jelasnya, aku kasih tahu beberapa informasi yang berhasil aku dapat dari artikel di Finansialku, ya!
Kita belajar sama-sama, guys!!
Untuk memahami urutannya, kita hanya perlu membacanya dari bagian bawah lalu ke atas.
Kalau kita lihat, di bagian paling bawah, ada kotak berwarna merah dengan ikon dompet di tengah. Kotak itulah yang harus kita penuhi dulu kebutuhan keuangannya. Di sampingnya, ada penjelasan tambahan, yaitu: cash flow, manajemen kredit, dan dana darurat.
Sebenarnya tidak salah kalau aku, kamu, kita, punya kebiasaan menabung. Apalagi di tengah sifat konsumtif yang banyak dimiliki oleh anak-anak muda.
Tapi, dengan menabung saja, akan sulit buat kita untuk mendapatkan tujuan keuangan kita, mulai dari tergerus inflasi, sampai keganggu untuk membayar biaya-biaya tak terduga yang sebelumnya enggak kita persiapkan.
Misalnya, ketika kita harus mengeluarkan biaya saat ada goncangan ekonomi di dalam keluarga.
Karena tidak punya dana darurat, mau tidak mau kita harus mengurangi tabungan yang belum seberapa itu, ‘kan? Terus kapan ngumpulnya ☹
Lain lagi ceritanya ketika kita sakit. Lagi-lagi uang tabungan harus dikurangi, karena kamu tidak punya asuransi kesehatan.
Masih mending kalau cuma sakit demam, kita bisa tebus obat dan biaya perawatan sampai jutaan.
Tapi, kalau kamu sampai harus dirawat berhari-hari, dan uang tabungan tidak bisa menutupi, mau bayar pake apa? ☹
Apa yang Sudah Kamu Siapkan Untuk Menghadapi Risiko?
Simak Video Playlist Berikut Ini! GRATIS!
Pentingnya Literasi Keuangan
Dari satu artikel yang aku baca di website Finansialku, memberikan aku fakta kalau literasi keuangan itu perlu dimiliki oleh semua kalangan, termasuk kita.
Dari artikel itu juga, aku mulai sadar kalau menabung saja enggak akan bantu aku untuk capai tujuan keuanganku.
Karena aku sekarang tersadarkan kalau hidup ini penuh risiko. Kalau kita tidak menyiapkan segalanya dengan baik, seolah bumerang, kita hanya diserang habis-habisan oleh kenyataan.
Dan aku, enggak mau kamu yang membaca ceritaku ini harus terjebak arus finansial yang enggak baik, yang entah cepat atau lambat akan menyerang kamu habis-habisan.
Aku ingin ajak kamu untuk menambah literasi keuangan kita dengan membaca artikel keuangan di website Finansialku dan menonton informasi tambahan di kanal youtube Finansialku.
Karena, cakupan literasi keuangan itu luas, lho ternyata! Bukan cuma bicara soal investasi atau asuransi semata.
Tapi dana darurat, cara menambah penghasilan tambahan, sampai cara memperkerjakan uangmu dengan maksimal.
Dan semua itu, dibahas secara mendalam tapi ringan dalam setiap artikel dan video Finansialku, guys!
Nah, kerennya Finansialku ini, kamu bisa mengakses semua jenis informasi itu cuma dalam satu aplikasi aja, lho!
Namanya aplikasi Finansialku, bisa kamu download di Google Play Store atau Apple Apps Store.
Jadi, enggak perlu tuh kamu susah payah buka youtube, buka browser, buka instagram, atau twitter cuma untuk cari tahu informasi keuangan terbaru!
Karena kamu bisa melakukannya dalam satu waktu dan mudah banget, di aplikasi Finansialku!
Bukan cuma itu, di aplikasi Finansialku juga kamu bisa nonton video premium dan dengerin podcast, sampe konsultasi keuangan GRATIS!
Keren, ‘kan? Dan untuk menikmati semua ini, kamu cuma perlu berlangganan sebesar Rp 350 ribu untuk satu tahun penuh! Artinya, dalam satu hari, kamu ngeluarin uang kurang dari Rp 1000 untuk nambah wawasan gratis!!!
Bedakan dengan biaya yang harus kamu keluarkan untuk konsultasi dengan perencana keuangan di luar aplikasi Finansialku, deh! Tentunya bakal jauh lebih murah kalau kamu berlangganan satu tahun di aplikasi Finansialku!
Belum lagi kalau kamu masukin kode HEMAT50 saat berlangganan, kamu bakal dapet potongan harga Rp 50 ribu langsung saat itu juga! Jadi, kamu cuma perlu bayar Rp 350 ribu aja, deh!
Jadi, kamu sudah siap untuk punya literasi keuangan yang mumpuni, dan kondisi keuangan yang baik di masa depan?
Yuk, kita wujudkan bareng-bareng!
Punya masalah dengan keuangan? Mau berbagi cerita dengan kisahmu dan hasil kerja kerasmu? Yuk bagikan ceritamu di kolom komentar atau kamu bisa kirimkan ke konten.finansialku@gmail.com.
Melek keuangan bersama Finansialku.com!
dilema besar