Fakta dan Sejarah Emas, Kenalan Yuk Sama Logam Satu Ini!

Kita pasti tahu apa itu emas, bukan? Tapi tahukah fakta dan sejarah logam mulia satu ini? Yuk simak dalam artikel berikut.

Siapa tidak kenal Emas? Emas merupakan unsur kimia dengan lambang Au (dari Bahasa Latin: Aurum). Emas adalah logam mulia yang sudah digunakan untuk pembuatan koin, perhiasan, dan seni lainnya sepanjang sejarah yang tercatat.

Di masa lalu, standar emas sering diterapkan sebagai kebijakan moneter, tetapi koin emas tidak lagi dicetak sebagai mata uang yang beredar di tahun 1930-an, dan standar emas dunia ditinggalkan untuk sistem mata uang fiat setelah tahun 1971.

Nah, sebelum kita masuk lebih jauh, ada baiknya kita kenalan dulu dengan Emas ini teman-teman, karena ada pepatah bilang ‘Tak Kenal, Maka Tak Sayang’, dan ini akan relevan dengan topik utama kita berikutnya ‘Tak Kenal, Maka Tak Cuan’ 😊

 

Karakteristik

Emas adalah yang paling mudah ditempa dari semua logam. Saking mudahnya, logam ini bisa ditarik jadi kawat dengan lebar atom tunggal, bahkan bisa juga diregangkan sebelum akhirnya putus.

Daun emas ini bisa ditumbuk cukup tipis sampai jadi semi transparan. Nah, cahaya yang ditransmisikan penampakannya biru kehijauan, karena emas ini sangat memantulkan warna merah dan kuning.

Lembaran semi transparan itu juga memantulkan cahaya inframerah, dan berguna untuk pelindung inframerah (radiasi panas) pada pelindung pakaian tahan panas, dan pelindung matahari untuk pakaian antariksa, dan Emas adalah konduktor panas dan listrik yang baik.

 

Warna

Secara kasat mata, semua pasti bilang warna Emas itu kuning. Apa benar seperti itu? Hmm, well.. tidak sepenuhnya benar.

Sebagian besar logam berwarna abu-abu atau putih keperakan, emas justru berwarna kuning kemerahan. Warna ini ditentukan oleh frekuensi osilasi plasma di antara elektron valensi logam.

Paduan emas berwarna umum termasuk rose gold 18k yang khas yang dibuat dengan penambahan tembaga.

Paduan yang mengandung palladium atau nikel juga penting dalam perhiasan komersil karena menghasilkan paduan emas putih.

Paduan emas – tembaga 14k memiliki warna yang hampir identik dengan paduan perunggu tertentu, dan keduanya dapat digunakan untuk membuat lencana polisi dan lencana lainnya.

Waaah.. baru tahu kalau lencana polisi ternyata ada kandungan Emasnya nih..!

 

Asal Muasal Emas

Ada beberapa teori menarik tentang munculnya emas di bumi. Apa saja itu?

 

Produksi Emas di Alam Semesta

Emas diperkirakan sudah diproduksi dalam nukleosintesis supernova dan dari tabrakan bintang-bintang neutron, dan telah hadir dalam debu yang membentuk Tata Surya.

Hmm, cukup menarik ya.. Siapa yang baru tahu?

 

Teori Asal Asteroid

Teori berikutnya bilang Emas ini dari Asteroid loh!

Jadi awalnya Bumi yang kita tempati ini meleleh saat terbentuk, hampir semua emas yang ada di awal Bumi terbentuk kemungkinan tenggelam ke dalam inti planet.

Sebagian besar emas yang ada di kerak bumi dan mantel dalam satu model diperkirakan telah dikirim ke Bumi, oleh dampak Asteroid dalam peristiwa yang disebut Late Heavy Bombardment sekitar 4 miliar tahun yang lalu.

Wahh, satu zaman dengan Dinosaurus nih? 😊

 

Teori Kembalinya Mantel

Terlepas dari dampak di atas, sebagian besar sisa emas di Bumi diperkirakan sudah masuk ke planet sejak awal, karena planetesimal membentuk mantel planet, pada awal penciptaan Bumi.

Pada tahun 2017, sekelompok ilmuwan internasional, menetapkan bahwa emas datang ke permukaan bumi dari daerah terdalam di planet kita, mantel, dibuktikan dengan temuan mereka di Deseado Massif di Argentinian Patagonia.

Tapi menurut referensi, hal ini masih perlu diklarifikasi kebenarannya lebih lanjut.

 

Produksi Emas

World Gold Council menyatakan pada akhir 2017, terdapat sekitar 187.200 ton stok emas yang ada di atas tanah.

Menurut survei Geologi Amerika Serikat di tahun 2016, sekitar 5.726.000.000 troy ons (178.100 t) emas sudah diproduksi sejak awal peradaban, dimana 85% masih digunakan.

Sementara menurut data World Gold Council terbaru per 2020, ada sekitar 35,171 ton.

 

Penambangan dan Pencarian

Sejak tahun 1880-an, Afrika Selatan telah menjadi sumber sebagian besar pasokan emas dunia, dan sekitar 22% emas yang ada saat ini berasal dari Afrika Selatan.

Produksi di tahun 1970 menyumbang 79% dari pasokan dunia, sekitar 1.480 ton.

Pada tahun 2007, China (dengan 276 ton) mengambil alih posisi Afrika Selatan sebagai produsen emas terbesar di dunia, pertama kali sejak 1905 akhirnya Afrika Selatan bukan yang terbesar lagi.

Pada 2017, China adalah negara penambang emas terkemuka di dunia, diikuti oleh Australia, Rusia, Amerika Serikat, Kanada dan Peru.

Afrika Selatan, yang telah mendominasi produksi emas dunia selama sebagian abad ke-20, merosot ke urutan keenam.

Bahkan menurut data terbaru hingga 2019, World Gold Council mencatat China masih menjadi produsen terbesar di dunia dengan 383.2 ton, disusul oleh Rusia dan Australia.

Produsen utama lainnya adalah Ghana, Burkina Faso, Mali, Indonesia dan Uzbekistan. Waahh.. negara kita masuk nih!

 

Diperkirakan hingga seperempat produksi emas global tahunan berasal dari penambangan skala kecil atau artisanal.

Selama abad ke-19, demam emas terjadi setiap kali ditemukan deposit emas yang besar. Penemuan emas pertama yang didokumentasikan di Amerika Serikat terjadi di Tambang Emas Reed dekat Georgeville, North Carolina tahun 1803.

Nah, di Indonesia sendiri, Tambang Grasberg di Papua, disebut-sebut sebagai tambang terbesar di dunia loh! Yihuii.. Indonesia!

 

Ekstraksi dan Pemurnian

Ekstraksi emas merupakan yang paling ekonomis dalam skala besar dan mudah ditambang.

Nilai bijih di tambang bawah tanah atau batuan keras biasanya minimal 3 ppm (part per million). Karena kadar bijih 30 ppm biasanya dibutuhkan sebelum emas terlihat dengan mata telanjang, di sebagian besar tambang emas, emas tidak terlihat.

Rata-rata biaya penambangan dan ekstraksi emas adalah sekitar US$ 317 per troy ounce pada tahun 2007, tetapi ini dapat sangat bervariasi tergantung pada jenis penambangan dan kualitas bijih.

Produksi tambang global sendiri berjumlah 2.471,1 ton. Hmmm, tertarik untuk menambang sendiri?

Nah setelah produksi awal, emas sering kali selanjutnya dimurnikan secara industri dengan proses Wohlwill yang didasarkan pada elektrolisis atau dengan proses Miller, yaitu klorinasi dalam lelehan.

 

Konsumsi

Konsumsi emas yang diproduksi di dunia adalah sekitar 50% untuk perhiasan, 40% untuk investasi, dan 10% dalam industri.

Menurut World Gold Council, China adalah konsumen tunggal emas terbesar di dunia pada 2013 dan menggulingkan India untuk pertama kalinya dengan konsumsi China meningkat 32% dalam setahun, sedangkan India hanya naik 13% dan konsumsi dunia naik 21%.

Tidak seperti di India di mana emas terutama digunakan untuk perhiasan, China menggunakan emas untuk manufaktur dan eceran. Nah, terjawab nih kenapa China dan India memainkan peranan penting dalam Emas.

 

Sampai sini dulu, karena sejarah Emas cukup panjang kalau kita ceritakan secara detail. Tapi seru bukan? 

Nah, Sobat Finansialku, setelah tahu fakta menarik dan sejarah emas dunia, apa kalian juga tertarik untuk membeli emas atau memperdagangkannya?

Kalau kalian tertarik memperdagangkannya dan ingin memulai, Finansialku punya satu kelas asik dan menguntungkan bernama Trader’s Lab, di mana kelas ini akan membuat kalian mengenal trading komoditas dari dasar dan cara praktiknya, ditambah coaching selama tiga bulan. Menarik kan?

Klik banner berikut kalau mau ikutan!

 

Wah banyak sekali hal menarik dalam artikel ini ya.. dan yang semakin menarik karena emas ternyata bisa diperdagangkan maupun diinvestasikan, lho! Kenapa bisa? Nantikan artikelnya minggu depan di Finansialku.com.

 

Seberapa menarik artikel ini buat Sobat Finansialku? Apa kalian sudah mulai investasi maupun trading emas hari ini?

Jangan lupa bagikan informasi menarik ini pada teman-teman kalian.

 

Editor: Eunice

Sumber Gambar: