Emiten ALDO Raup Laba Bersih Rp 30,1 miliar pada Semester I-2021

Emiten ALDO Raup Laba Bersih Rp 30,1 miliar pada Semester I-2021

Emiten berkode ALDO mencatatkan penjualan sebesar Rp669,8 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 28,9%.

Ketahui informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut.

 

Laporan Keuangan PT Alkindo Naratama Tbk. (ALDO) Semester I-2021

Perusahaan produsen kertas dan bahan kimia, PT Alkindo Naratama Tbk. mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I-2021.

Emiten berkode ALDO ini mencatatkan penjualan sebesar Rp669,8 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 28,9% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yakni sebesar Rp519,6 miliar.

Penjualan yang melonjak ini turut mengerek laba bersih di Januari-Juni 2021. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga Juni 2021 itu senilai Rp 30,1 miliar, tumbuh 63,6% dari Rp 18,4 miliar di periode yang sama  tahun 2020.

Capaian positif ini didorong oleh tren pemakaian kertas coklat oleh berbagai macam industri yang diproduksi oleh PT Eco Paper Indonesia (ECO) yang di akuisisi perseroan tahun 2019.

 

Presiden Direktur ALDO, H. Sutanto mengatakan peningkatan kerja perseroan juga dipengaruhi penjualan kertas coklat oleh corrugater untuk membuat dus atau packaging sebagai bahan baku dari industri packaging, yang mendukung sektor FMCG (fast moving consumer goods) dan online business.

“Selain itu, capaian ini juga didukung dari strategi pengembangan usaha oleh perseroan untuk masuk ke pasar tas berbahan baku kertas atau paper bag serta kemasan ke sektor FMCG,  dan usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM yang tumbuh signifikan di masa pandemi,” ujar Susanto, dikutip dari Swa.co.id.

Adapunp penjualan dari lini bisnis kertas dan kimia menunjang pertumbuhan penjualan untuk emiten yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia terintegrasi ini.

Hingga Juni 2021, segmen paper berkontribusi sebesar 40% total penjualan. Nilainya Rp 264,9 miliar, meningkat 44,2% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp183,7 miliar.

[Baca juga: Butuh Ide Bisnis? 10 Ide Usaha yang Menjanjikan (Bonus Tips)]

Peningkatan signifikan juga dialami oleh segmen kertas konversi yang tumbuh 31,7%, atau menjadi Rp 181,8 miliar dari Rp 138,1 miliar. Hasil dari segmen Kertas Konversi tersebut menyumbang 27% dari total penjualan perseroan.

Perseroan juga memperoleh tambahan penjualan dari anak usaha PT Swisstex Naratama Indonesia (Swisstex) yang bergerak pada segmen kimia tekstil sebesar Rp 111,2 miliar.

Sedangkan penjualan segmen Polimer dari anak usaha PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA) tercatat mengalami peningkatan sebesar 46,3% atau mencapai Rp111,9 miliar.

Dengarkan audiobook di bawah ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh laporan kerja terhadap gerak investasi.

 

banner -laporan keuangan dan manfaat bagi investor

 

Lebih lanjut, Sutanto mengatakan perseroan sedang memasang untuk mesin kedua untuk untuk Brown Paper Manufacturer (ECO) dan ditargetkan memasukin tahap commissioning pada kuartal III-2022 untuk menangkap peluang bisnis. Jika sudah terpasang, ditargetkan produksi naik tiga kali lipat menjadi 225.000 ton/per tahun.

Prospek positif lainnya juga terdapat pada bisnis anak usaha ALFA yang bergerak pada bisnis water-based polymer yang mencatatkan pertumbuhan terbesar hingga 46%.

Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan produk-produk furnitur dan mebel di pasar dalam negeri dan luar negeri, terutama di Amerika Serikat.

 

Kemudian, ke depannya ALDO berencana melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II untuk pembelian saham Swisstex dan ALFA melalui mekanisme pertukaran saham (inbreng) dan tunai dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang akan dimintakan persetujuan dari pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Dengan rencana meningkatkan kepemilikan saham pada Swisstex dan ALFA masing-masing dari 51% menjadi 99%, maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan ALDO.

 

Sutanto meyakini pertumbuhan bisnis ALDO akan didominasi oleh segmen kertas karena meningkatnya tren belanja online serta food delivery yang mendorong penggunaan packaging yang lebih sustainable serta dukungan dari pemerintah dalam sisi regulasi seperti larangan penggunaan tas plastik.

“Selain itu, perseroan terus melanjutkan peningkatan produksi serta penambangan produk untuk mencapai target kinerja penjualan di akhir tahun 2021 sebesar 30%,” ucap Sutanto.

 

Untuk mencatat keuangan secara praktis dan terperinci kalian bisa pake aplikasi Finansialku yang sudah tersedia di Google Play Store dan App store.

O iya, bagikan artikel ini kepada sanak-saudara atau kawanmu agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat.

 

Editor: Ari A. Santosa

 

Sumber Referensi:

  • Vicky Rachman. 01 September 2021. Laba Bersih ALDO Melonjak 63,6%. Swa.co.id – https://bit.ly/3zE5C8R
  • Rinaldi Mohammad Azka. 01 September 2021. Alkindo (ALDO) Cetak Kenaikan Laba Bersih 63,6 Persen pada Semester I/2021. Market.bisnis.com – https://bit.ly/2WEUzy3

 

Sumber Gambar:

dilema besar