Ekonomi Korea Selatan masuk ke jurang resesi, salah satu penyebabnya dari sisi ekspor. Bakal ngeluarin kebijakan apa, ya?
Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Akibat Covid-19 Ekonomi Korea Selatan Masuk Jurang Resesi
Belakangan ini Singapura dan Amerika mengalami ekonomi merosot akibat pandemi Covid-19.
Kali ini, hal serupa menimpa ekonomi Korea Selatan yang merosot ke jurang resesi pada kuartal kedua tahun 2020 ini.
Penyebab dari kemorosotan ekonomi tersebut sejalan dengan adanya penurunan paling dalam selama dua dekade dari sisi ekspor.
Melansir Detikcom, Kamis (23/07) anjloknya ekspor disebabkan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus. Hal itu membuat kinerja pabrik lumpuh.
Ekspor yang mengontribusi 40% ekonomi Korsel, merosot 16,6% secara kuartalan. Ini adalah penurunan ekspor terbesar sejak 1963.
[Baca Juga: Serba Serbi Resesi Ekonomi 2020 dan Kerugiannya Untuk Kita]
Ekonomi negara terbesar keempat Asia tersebut susut 3,3% secara kuartalan pada periode April-Juni.
Kontan mewartakan, di kuartal pertama lalu, ekonomi Korsel turun 1,4%. Dengan dua kali kontraksi, Korsel telah memasuki resesi.
Angka yang dirilis oleh Bank of Korea ini menunjukkan kontraksi terbesar sejak kuartal pertama 1998 dan lebih dalam ketimbang prediksi kontraksi ekonomi sebesar 2,3% dari polling Reuters.
Kontraksi yang terjadi di kuartal kedua ini juga menyebabkan produk domestik bruto (PDB) Korea turun 2,9% secara tahunan, paling buruk sejak kuartal keempat 1998 dan lebih dalam daripada prediksi polling Reuters sebesar 2%.
Di sisi lain, investasi konstruksi turun 1,3% secara kuartalan dan investasi modal turun 2,9% pada periode yang sama.
Sementara produksi manufaktur dan sektor jasa merosot masing-masing 9% dan 1,1%.
Korsel Mengucurkan Stimulus
Meski begitu, salah satu titik terang ekonomi Korsel adalah konsumsi swasta yang naik 1,4% secara kuartalan.
Peningkatan konsumsi dalam negeri ini terutama ditopang oleh stimulus pemerintah yang mengangkat belanja di restoran, pakaian, dan aktivitas rekreasi.
Menteri Keuangan Korsel Hong Nam-Ki mengatakan bahwa ekonomi akan rebound mulai kuartal ketiga.
“Sangat mungkin bagi kami untuk mencatat rebound seperti China di kuartal ketiga karena pandemi mereda dan aktivitas global, sekolah, dan rumahsakit kembali berjalan,” imbuh Hong dalam rapat kebijakan mengutip Kontan.
Pemerintah Korsel telah mengucurkan stimulus sekitar 277 triliun won atau setara Rp 3.389 triliun demi memerangi dampak pandemi corona terhadap ekonomi.
“Kondisi terburuk tampaknya sudah lewat. Efek dasar dan injeksi fiskal dari anggaran tambahan akan memperbaiki investasi,” kata Park Sang-Hyun, analis HI Investment & Securities.
Sementara itu, Median analis memperkirakan ekonomi Korsel akan turun 0,4% pada tahun ini. Jika benar, kontraksi ini akan menjadi yang pertama dan terbesar sejak 1998. Tapi, IMF memperkirakan kontraksi Korsel bisa mencapai 2,1%.
Sobat Finansialku bagaimana menurutmu tentang artikel di atas? Kamu bisa tuangkan pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.
Oh iya, sebarluaskan informasi ini kepada kawan dan sanak-saudara lewat platform yang tersedia, ya.
Semoga bermanfaat.
Sumber Referensi:
- 23 Juli 2020. Ekonomi Korea Selatan terkontraksi 3,3% di kuartal kedua. Kontan.co.id – https://bit.ly/3jx39oX
- Danang Sugianto. 23 Juli 2020. Korea Selatan Resmi Resesi! detik.com – https://bit.ly/2OLozRd
- 23 Juli 2020. Pandemi menekan ekonomi Korea Selatan ke jurang resesi pertama sejak 2003. Kontan.co.id – https://bit.ly/2CXXI1G
- Adinda Pryankan. 23 Juli 2020. Korea Selatan Alami Resesi Pertama Sejak 2003. co.id – https://bit.ly/3hkV9FM
- Sefti Oktarianisa. 23 Juli 2020. Perhatian! Korsel Resmi Resesi. com – https://bit.ly/2Bmcr5V
Sumber Gambar:
- Gambar 01 – https://bit.ly/30xdhFq
dilema besar