Harga saham perusahaan bermasalah, buyback kerap jadi solusi. Lantas apakah buyback itu? Investor pemula wajib tahu!
Berikut pengertian istilah buyback dalam dunia investasi dan cara kerjanya. Selamat membaca!
Pentingnya Memahami Buyback dalam Investasi
Istilah buyback tentunya sudah sangat dimengerti oleh para investor lama. Namun, bagi mereka yang baru saja atau bahkan belum pernah berkecimpung di dunia investasi, buyback menjadi sebuah istilah baru yang masih asing di telinga.
Hal ini menjadi penting untuk dipahami karena merupakan salah satu pengetahuan dasar yang harus dimiliki para penggiat investasi.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa buyback saham yang terjadi sangat berdampak pada indeks harga saham gabungan. Sebelum mengulas lebih lanjut, mari pahami terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan buyback.
Buyback: Definisi dan Pengertian
Singkatnya, buyback saham merupakan pembelian kembali saham oleh sebuah perusahaan atas sahamnya yang beredar di publik (outstanding share).
Perusahaan yang telah menerbitkan saham di Bursa Efek dalam beberapa waktu ini bermaksud menginvestasikan dana yang dimiliki untuk membeli saham perusahaannya kembali dari publik di pasar modal.
Dengan demikian, jumlah saham yang beredar pun menyusut dan keuntungan yang diberikan oleh perusahaan dalam pembagian dividen berkurang. Lalu mengapa hal ini dilakukan?
[Baca Juga: 9 Emiten Swasta Buyback Saham Imbas COVID-19, Ini Daftarnya!]
Tujuan Perusahaan Melakukan Buyback
Buyback saham atau pembelian kembali saham merupakan salah satu cara yang harus dilakukan untuk mengurangi jumlah deviden yang dibagikan pada pemegang saham.
Proses tersebut juga seringkali terjadi di saat perekonomian sedang buruk, keuntungan perusahaan menurun, atau ada skandal yang terjadi dengan perusahaan sehingga harga saham perusahaan di pasar modal sudah terlalu murah.
Karena alasan tersebut, manajemen memutuskan untuk melakukan buyback agar kepanikan di market mereda sehingga membuat harga sahamnya kembali naik. Selain alasan tersebut, ada beberapa alasan lainnya yang perlu Anda ketahui yaitu:
Mengurangi Likuiditas Sahamnya di Pasar
Aksi buyback dilakukan dengan tujuan mengurangi likuiditas saham. Caranya adalah dengan mengurangi supply saham yang tengah beredar.
Apabila saham yang beredar terlalu banyak, maka harga saham perusahaan tersebut menjadi sulit untuk naik. Buyback harus dilakukan agar ratio keuangan menjadi lebih baik dan harga saham menjadi lebih mudah naik.
Proses ini dilakukan dengan cara membeli saham sendiri dan menghilangkannya (amortisasi) dengan harapan jumlah kepemilikan saham publik semakin berkurang sehingga likuiditasnya dapat tetap terjaga.
Menaikkan Rasio Keuangan
Aksi buyback dilakukan untuk menaikkan rasio keuangan perusahaan agar terlihat lebih baik. Perusahaan akan membeli sahamnya kembali apabila jumlah sahamnya yang beredar semakin berkurang dan menyebabkan rasio keuntungan per lembar sahamnya (Earning per Share) meningkat.
Dalam hal ini investor patut waspada karena aksi buyback yang dilakukan perusahaan bukan untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham melainkan hanya untuk membuat rasio keuangan terlihat lebih baik.
Dengan pertimbangan ini, Anda dapat berpikir bahwa ada kemungkinan pihak manajemen perusahaan memiliki pengelolaan usaha yang kurang baik. Sebagai informasi, EPS menjadi salah satu indikator penilaian fundamental apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak.
[Baca Juga: Investasi yang Flexible dengan Sucorinvest Flexi Fund, Return POSITIF ]
Mempersiapkan Cadangan Modal
Aksi buyback dilakukan untuk mempersiapkan cadangan modal perusahaan. Perusahaan akan membeli kembali sahamnya untuk disimpan sebagai saham treasury yang dapat dijual kembali saat harga saham tersebut sedang mengalami tren kenaikan.
Dengan demikian, perusahaan berpotensi mendapatkan capital gain di masa mendatang.
Bagaimana Cara Melakukan Buyback?
Terdapat dua cara yang ditempuh perusahaan dalam melakukan buyback, yaitu:
Tender Offer
Perusahaan memberikan penawaran kepada pemegang sahamnya untuk membeli sejumlah saham dengan kisaran harga tertentu. Biasanya, harga yang diberikan selalu di atas harga pasar.
Jika ada pemegang saham yang berminat, maka mereka dapat mendaftarkan dirinya beserta jumlah saham yang ingin dijual pada harga yang diharapkan.
Perusahaan akan membeli saham tersebut dalam jumlah yang direncanakan pada pelaksanaan tender offer.
Apabila jumlah saham yang ditawarkan publik lebih banyak dari yang dibutuhkan perusahaan, maka perusahaan akan mengutamakan pembelian saham yang ditawarkan di harga yang lebih murah.
Pembelian di Pasar Terbuka
Perusahaan membeli sahamnya di pasar reguler sesuai dengan harga pasar yang berlaku.
Dalam penerapannya, rumor atau pengumuman buyback di pasar terbuka tersebut kerap membuat harga saham melonjak tinggi karena sentimen peningkatan permintaan di saham tersebut.
Contoh Buyback
Mungkin, banyak dari Anda yang belum benar-benar mengerti akan transaksi buyback ini secara teknis. Berikut contoh yang dapat kami berikan agar Anda dapat lebih memahaminya.
Misalkan: perusahaan A sebagai emiten telah menerbitkan IPO, kemudian sahamnya laku terjual dengan harga tertentu kepada B. Lantas, B otomatis menjadi salah satu pemegang saham perusahaan A.
Perusahaan A telah memiliki 100 saham beredar dan B memiliki 20 saham di antaranya. Maka, presentasi B dari porsi kepemilikannya akan perusahaan A adalah sebesar 20% (20/100 = 20%).
Apabila di masa mendatang, perusahaan A bersepakat dengan B untuk melakukan buyback saham yang sebelumnya dibeli oleh B dan menebusnya, maka 20 saham akan kembali pada perusahaan A tetapi 80 saham sisanya tetap beredar.
Dengan demikian, partisipasi pemegang saham sisa akan meningkat menjadi 25% dari porsi kepemilikannya akan perusahaan (20/80 = 25%)
[Baca Juga: Investasi P2P Lending yang Potensial Untung Besar ]
Keuntungan Buyback Bagi Perusahaan
Perusahaan yang melakukan buyback tentunya memiliki rencana khusus. Pertimbangannya adalah bahwa dengan saham yang lebih sedikit beredar, setiap saham akan bernilai lebih tinggi jika perusahaan tersebut bernilai sama. Berikut penjelasannya:
Menaikkan Harga Saham di Pasaran
Apabila sebuah perusahaan memiliki nilai pasar Rp 10.000.000 dan memiliki 1000 saham beredar, maka setiap saham akan memiliki harga Rp 10.000.
Namun apabila 200 saham dibeli kembali dan ditebus, maka 800 saham akan tetap beredar dengan masing-masing harga meningkat 25% menjadi Rp 12.500/saham.
Pembelian kembali saham juga menyebabkan peningkatan laba per saham (EPS). Apabila perusahaan memiliki keuntungan Rp 1.000.000 dengan 100 saham diterbitkan, maka EPS akan menjadi Rp 10.000 (1.000.000 / 100 saham).
Namun apabila perusahaan membeli kembali 20 saham dan menebusnya, maka EPS akan meningkat menjadi Rp 12.500 (Rp 1.000.000 / 80 saham). Ingat bahwa EPS adalah indikator penilaian fundamental sebuah perusahaan dikatakan sehat.
[Baca Juga: Pendapatan Investasi: Pengertian dan Cara Memperolehnya ]
Lalu, Apa Keuntungannya Bagi Anda Pemegang Saham?
Dengan penjelasan sebelumnya, kita dapat menyimpulkan bahwa setiap pemegang saham memiliki hak untuk berpartisipasi dalam keuntungan perusahaan karena merupakan stimulus bagi harga saham apabila prospek keuntungan di masa depan positif.
Aksi buyback yang dilakukan perusahaan menjadi gambaran pertimbangan untuk Anda mengambil keuntungan. Ketika sebuah perusahaan membeli kembali sahamnya, jumlah saham beredar turun, dan laba per saham naik.
Apabila Anda sebagai pemegang saham tidak ingin menjual kepemilikan saham Anda, itu artinya Anda memiliki persentase kepemilikan saham perusahaan yang lebih besar dan EPS yang dihasilkan lebih tinggi.
Bagi Anda yang memutuskan untuk menjual saham Anda, maka Anda dapat menjual saham sesuai dengan harga yang Anda inginkan.
Buyback bagi investor adalah sebuah informasi bahwa perusahaan memiliki akses ke kelebihan uang tunai. Artinya, perusahaan tidak memiliki masalah terkait arus kas dan investor merasa aman mengetahui bahwa perusahaan telah menggunakan kas tersebut untuk mengganti pemegang sahamnya daripada berinvestasi pada aset lain.
Faktor-Faktor Penting Sebelum Anda Menyetujui Buyback
Jika Anda menyetujui penawaran buyback perusahaan akan kepemilikan saham Anda, berikut pertimbangan yang harus Anda ketahui:
Pastikan Harga Saham yang Akan Dijual
Harga buyback sangatlah penting untuk para pemegang saham. Anda perlu tahu apakah tawarannya bermanfaat bagi Anda atau justru sebaliknya. Pastikan benar berapa harga yang ditawarkan.
Lihat Faktor Premi
Premi merupakan selisih antara harga buyback dan harga saham perusahaan pada tanggal penawaran. Jika penawaran premi lebih tinggi dari nilai saham perusahaan yang Anda miliki, maka Anda dapat menjual saham Anda.
Perhatikan Besarnya Tawaran
Semakin besar tawaran buyback, maka semakin besar pula uang yang tersedia untuk dibayarkan oleh perusahaan. Hal ini mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan.
Lacak Tanggal
Cari tahu tanggal dalam proses buyback tersebut. Mulai dari tanggal persetujuan, pengumuman, pembukaan, penutupan, verifikasi formulir tender, dan penyelesaian penawaran.
Rekam Jejak Perusahaan
Terakhir, penting untuk Anda mengetahui track record, profitabilitas, kepemimpinan dan visinya, hingga jalur pertumbuhan perusahaan sehingga Anda dapat mengambil keputusan berdasarkan gambaran data.
Buyback: Pengertian dan Manfaatnya
Setelah penjelasan di atas, kini Anda menjadi lebih mengerti apa dan bagaimana buyback bekerja serta apa yang bisa Anda dapatkan ketika Anda, sebagai pemegang saham, diberikan penawaran. Keputusan ada di tangan Anda. Selamat berinvestasi!
Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga informasi yang kami berikan dapat membantu Anda untuk lebih memahami dunia investasi. Silahkan bagikan artikel ini jika bermanfaat dan tinggalkan pertanyaan di kolom komentar.
Editor: Julius Fallen
Sumber Referensi:
- Fahmi Abidin. 16 Oktober 2018. Buy Back Saham, Apa Maksudnya dan Apa Tujuannya? IDX Channel – https://bit.ly/3kXCSTR
- Yusuf. 14 Januari 2021. Pengertian Buyback Saham, Contoh Dan Keuntungan Bagi Pemegang Saham. Belajar Ekonomi – https://bit.ly/3l1QTjl
- Niko Ramadhani. 6 Juli 2020. Sudah Tahu Apa Itu Buyback Saham? Selengkapnya di Sini! Akseleran – https://bit.ly/3zJNKcn
Sumber Gambar:
- Cover – https://bit.ly/2VeG4zC
dilema besar