Sepanjang 2020 Astra mencatat penurunan laba bersih 53% dibanding tahun sebelumnya, dari Rp 21,70 triliun menjadi Rp 10,28 triliun.
Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Laporan Keuangan PT Astra International Tbk. (ASII) 2020
Pandemi Covid-19 di Indonesia membuat susah berbagai sektor bisnis, dari yang terkecil hingga perusahaan besar. Salah satunya perusahaan produksi sepeda motor PT Astra International Tbk. (ASII) yang ikut kena telak.
Sepanjang 2020 Astra mencatat penurunan laba bersih 53% dibanding tahun sebelumnya, dari Rp 21,70 triliun menjadi Rp 10,28 triliun.
Meski demikian, perolehan laba bersih Astra masih tertolong penjualan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan keuntungan Rp 5,88 triliun.
Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan, penurunan pendapatan dan laba bersih Astra akibat dampak dari pandemi Covid-19 dan upaya penanggulangannya.
Menyebarnya pandemi virus corona sejak Maret 2020, menyebabkan penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan Astra. Alhasil, sumbangan laba dari masing-masing divisi bisnis ini pun terperosok.
“Kami memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama beberapa waktu dan masih terlalu dini untuk memprediksi dampak pandemi terhadap kinerja Astra pada 2021,” kata Djony, mengutip dari laman katadata.co.id, Jumat (26/02).
Bisnis Astra yang menyumbang penurunan laba paling dalam adalah divisi infrastruktur dan logistik.
Divisi ini mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 85% dari Rp 292 miliar menjadi Rp 45 miliar pada tahun 2020, disebabkan oleh penurunan pendapatan jalan tol dan penurunan marjin operasi pada PT Serasi Autoraya (SERA).
Disusul divisi teknologi informasi yang laba bersihnya turun hingga 81% menjadi Rp 36 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari bisnis solusi dokumen dan layanan perkantoran PT Astra Graphia Tbk. (AG), yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan.
Lalu, penurunan laba juga terjadi di divisi otomotif sebesar 68% menjadi Rp 2,7 triliun, hal tersebut mencerminkan penurunan volume penjualan secara signifikan.
[Baca Juga: Prospek Diversifikasi Bisnis PT Astra Internasional Tbk (ASII)]
Di sisi lain, setelah mengalami kerugian bersih pada kuartal kedua, divisi otomotif Grup kembali mencatatkan keuntungan pada semester kedua tahun 2020.
Hal ini terjadi setelah adanya pelonggaran penerapan langkah-langkah penanggulangan pandemi.
Menurut informasi yang beredar di media online, penjualan mobil nasional selama 2020 menurun 48% menjadi 532.000 unit.
Penjualan mobil Astra pada periode tersebut menurun 50% menjadi 270.000 unit, yang mencerminkan pangsa pasar yang sedikit menurun.
Dari sisi aset, Astra mencatatkan penurunan sebesar 3,9 persen menjadi Rp 338,203 triliun. Dari jumlah tersebut, aset lancar naik menjadi Rp 132,3 triliun sedangkan aset tidak lancar turun menjadi Rp 205,89 triliun.
Sementara itu, jumlah liabilitas grup Astra pun menurun menjadi Rp 142,749 triliun. Liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp 85,736 triliun sedangkan liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp 57 triliun.
Adapun jumlah ekuitas meningkat 4,5 persen menjadi Rp 195,454 triliun. Dari posisi kas dan setara kas, ASII meningkatkan jumlah dana segar pegangannya pada 2020 hampir dua kali lipat menjadi menjadi Rp 47,553 triliun.
Sebagai informasi pada perdagangan Kamis (25/02) kemarin, harga saham ASII ditutup melemah 50 poin atau 0,89 persen ke level 5.575.
Selama setahun berjalan sahamnya telah turun 10,44 persen, sementara kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 225,7 triliun.
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.
Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.
Sumber Referensi:
- Ihya Ulum Aldin. 25 Febuari 2021. Pendapatan 2020 Astra Turun 26%, Lini Agribisnis & Properti Masih Naik. Katadata.co.id – https://bit.ly/3uBj9Mn
- Rinaldi Mohammad Azka. 25 Febuari 2021. Kinerja Astra (ASII) di 2020 Tertekan, Pendapatan & Laba di Atas Konsensus Analis. Market.bisnis.com – https://bit.ly/3bIg9VE
- Soraya Novika. 25 Febuari 2021. Bisnis Lesu, Laba Astra International Anjlok 53% Jadi Rp 10 T. Finance.detik.com – https://bit.ly/3aVqwGB
Sumber Gambar:
- 01 – https://bit.ly/2ZPrKNj
- 02 – http://bit.ly/3sHgVcD
dilema besar