Dampak Corona Belum Beres, Ini Prediksi Kinerja Saham Kuartal II

Dampak Corona Belum Beres, Ini Prediksi Kinerja Saham Kuartal II

Begini prediksi analis soal kinerja saham di kuartal II sejak dampak corona yang menyebar di Indonesia!

Informasi selengkapnya dapat diketahui di berita Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

 

Prediksi Kinerja Saham Kuartal II

Bulan ini, melansir laman investasi.kontan.co.id, mayoritas emiten saham telah menyerahkan laporan kinerja keuangan mereka di kuartal I ke PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam laporan itu, diketahui kalau emiten yang kinerja sahamnya terlihat solid berasal dari sektor perbankan dan keuangan.

Karena, sebagaimana dijelaskan oleh Analis Henan Puthirai Liza Camelia, kinerja sektor perbankan dan keuangan akan berbanding lurus dengan keadaan ekonomi suatu negara.

“Sehingga apabila pertumbuhan ekonomi diprediksi pesimistis, maka begitulah proyeksi untuk sektor perbankan.” Katanya, dikutip laman serupa.

Dia memprediklsi kalau kinerja saham dan ekonomi Indonesia di kuartal II akan lebih buruk dari kuartal I-2020.

Karena dampak corona dan kebijakan terkait seperti PSBB, sebenarnya belum dirasakan sepenuhnya di kuartal I-2020.

Wawan Hendrayana, selaku Head of Investment Research di Infovesta Utama juga memprediksi hal yang sama.

Meski pada kuartal I, kinerja perbankan melaju ke arah positif, tapi di kuartal II, diprediksi akan menurun akibat dampak corona.

“Untuk kuarta II-2020, diperkirakan akan menurun karena efek pandemi. Jumlah transaksi menurun, restrukturisasi pinjaman juga berpengaruh ke cashflow dan income bank.” Katanya, dikutip laman investasi.kontan.com, Senin (15/06).

[Baca Juga: Apa Sih Bedanya Investasi Saham dan Trading Saham?]

 

Bukan cuma sektor perbankan, sektor riil dan jasa juga diprediksi akan mengalami kemerosotan.

Meski kebijakan pembatasan sosial berskala besar mulai dikendorkan, tapi tetap diperkirakan akan lebih buruk karena selama tiga bulan terakhir kegiatan seluruhnya terdampak pandemi COVID-19.

“Secara umum kinerja 2020 memang akan lebih buruk dari tahun sebelumnya. Investor bisa fokus kepada sektor yang bertahan, atau sektor yang akan rebound ketika new normal dapat diberlakukan denagn baik dengan tetap melihat horizon investasi saham yang sebaiknya jangka panjang di atas 10 tahun.” Tutur Wawan.

Sejalan dengan keterangan di atas, prediksi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto juga sama.

Dari catatan laman investasi.kontan.co.id, dia memprediksi kalau pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 nanti akan minus.

Meski begitu, Bank Indonesia tetap ingin optimis dengan memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 akan positif dengan kenaikan sebesar 0,4 persen.

Sementara itu di kesempatan lain, Marsangap P Tamba, CEO dari Danareksa Investment Management, juga mengatakan hal yang sama soal prediksi kinerja saham di Kuartal II-2020.

“Kita bisa melihat bottom pada kuartal II. Kondisi ekonomi mungkin mulai berjalan, namun kita akan terkejut pada kuartal II. Yang penting kita melewati dulu bottom-nya, karena setelah itu baru terjadi recovery. Yang penting ada trajectory untuk lebih baik ke depan.” Katanya, dikutip laman investor.id, Senin (18/06).

Meski begitu, menurut prediksinya, masih ada harapan pergerakan positif untuk kinerja saham di kuartal II annti, meskipun sangat kecil.

“Di level ini, kita tidak expect IHSG akan pulih signifikan. Mungkin kalau berdampak di perekonomian, mendekati akhir tahun mulai terasa bahwa emiten bisa recover.” Katanya.

Adapun, kinerja saham yang diprediksi melemah salah satunya adalah sektor ritel yang terbebani biaya operasional selama kuartal II mendatang.

Salah satunya adalah perusahaan ritel besar di Indonesia, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).

Hal ini disampaikan oleh Ellen May, Founder sekaligus analis dari Ellen May Institute.

“Kami melihat kuartal II 2020 akan berat bagi Ramayana Lestari Sentosa. Kami juga meyakini margin Ramayana Lestari Sentosa akan menyusut karena biaya operasi yang tetap berjalan di tengah penurunan penjualan.” Ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip laman cnnindonesia.comi, Senin (08/06).

[Baca Juga: 5 Tips JITU Memulai Investasi Saham Saat Pandemi]

 

Berbeda dengan sektor ritel yang diprediksi akan melemah, seperti salah satu kasusnya adalah PT Ramayana Lestari Santosa, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), yang merupakan bagian dari sektor telekomunikasi justru optimis akan membaik.

Hal ini disampaikan oleh Adam Ghifatir, Wakil Direktur Utama TOWR yang optimis kalau kondisi pasar akan berkembang ke arah yang lebih baik.

Dia juga menambahkan kalau kondisi perseroan saat ini sedang dalam status yang baik, dan diharapkan bisa tumbuh dan terus beroperasi.

Apalagi, mengingat saat ini, kebutuhan masyarakat akan layanan telekomunikasi dan internet, semakin tinggi sejak diberlakukannya PSBB dan new normal.

“Selain itu, pemerintah juga memasukkan sektor komunikasi sebagai yang diperbolehkan untuk terus beroperasi. Dapat dimengerti pentingnya telekomunikasi supaya penyampaian informasi terus berjalan ditambah kebutuhan WFH dan school from home.” Ungkapnya, dikutip laman bisnis.com, melalui indopremier.com, Selasa (09/06).

Untuk informasi, sepanjang kuartal I-2020 ini, TOWR berhasil meraih kinerja saham yang positif.

Hal ini terjadi karena adanya peningkatan pendapatan sebesar 22,3 persen dari periode sebelumnya.

Pada kuarta I-2020 ini, jumlah pendapatan yang dihasilkan TOWR adalah Rp 1,81 triliun, dari Rp 1,48 triliun.

Kenaikan ini mayoritas didapatkan dari kontribusi oleh segmen pendapatan sewa yang meningkat sebanyak 25,9 persen.

 

Rekomendasi Emiten Saham

Pada keadaan yang tidak pasti ini, Sobat Finansialku tentu tidak bisa bergerak cepat seperti biasanya, dalam membungkus emiten saham.

Perlu perhitungan dan pertimbangan yang akurat agar tidak salah langkah, dengan berdiskusi bersama investor senior dan sudah ahli di dunia saham.

Tapi, kadang kesempatan itu tidak mudah untuk didapatkan karena Sobat Finansialku tentu tidak tahu bagaimana caranya mendapatkan akses itu.

Tapi kini Sobat Finansialku tidak perlu khawatir, karena Finansialku sudah membuka jalan untuk Sobat Finansialku yang tertarik untuk berdiskusi langsung dengan investor senior dan ahli.

Sobat Finansialku hanya perlu bergabung di grup Saham Finansialku di facebook!

Karena di grup tersebut, Sobat Finansialku bisa punya kesempatan untuk berada dalam satu grup yang sama dengan ahlinya.

Bukan cuma itu, Sobat Finansialku juga bisa berdiskusi langsung kapan pun dan di mana pun di grup tersebut.

Belum selesai sampai di situ saja, Sobat Finansialku juga mendapatkan kesempatan untuk ikut webinar saham yang diadakan secara rutin.

Dengan begitu, Sobat Finansialku akan menjadi lebih percaya diri dan yakin dalam mengambil keputusan di tengah ketidakpastian ini.

Jadi, lebih baik bergabung sekarang dan mulai ambil keputusan bijak dengan menekan gambar di bawah ini! Sampai bertemu di Grup Saham Finansialku!

 

Bagaimana pendapat Sobat Finansialku mengenai prediksi kinerja saham di kuarta II-2020 ini? Mari sama-sama kita diskusikan di kolom komentar!

Jangan lupa untuk bagikan juga informasi penting ini pada rekan dan keluarga, melalui pilihan platform yang tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Benedicta Prima. 15 Juni 2020. Kinerja perbankan diprediksi merosot kuarta II, ini sektor yang direkomendasikan. Investasi.kontan.co.id – https://bit.ly/2BdXNNC
  • Admin. 08 Juni 2020. Analis Ramal Kinerja Saham Sektor Ritel Lesu di Kuartal II. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3hyEdfW
  • Benedicta Prima. 15 Juni 2020. Kinerja seluruh sektor di kuartal II-2020 diprediksi bakal terpukul. Investasi.kontan.co.id – https://bit.ly/30K6SbJ
  • Thereis Love Kalla. 18 Mei 2020. ‘Bottom’ Harga Saham Terjadi pada Kuartal II. Investor.id – https://bit.ly/30RSiiJ
  • Admin. 09 Juni 2020. TOWR Prediksi Kinerjanya Makin Cemerlang di Kuarta II-2020. Indopremier.com – https://bit.ly/37ADsOA

 

dilema besar