Sebagai langkah pengubahan strategi bisnis, CEO MNC Group Hary Tanoe ubah bisnis maskapai menjadi batu bara. Cek fakta selengkapnya dalam artikel ini.
Hary Tanoesoedibjo Ubah Bisnis Maskapai ke Sektor Batu Bara
CEO MNC Group yang akrab disapa Hary Tanoe mengubah bisnis maskapai miliknya yakni PT Indonesia Transport and Infrastructure Tbk (IATA) yang menahkodai maskapai Indonesia Air ke sektor energi, khususnya adalah batu bara.
Tak sampai di situ, pihaknya pun mengganti nama perusahaan menjadi PT MNC Energy Investment.
Hary Tanoe menyatakan bahwa perubahan ini murni sebagai langkah konsolidasi perusahaannya (MNC Group) untuk merambah bisnis sektor energi dan pertambangan.
Dirinya pun menegaskan keputusan ini tidak sekonyong-konyong dilakukan secara sepihak. Melainkan sudah melalui persetujuan dari para pemegang saham.
IATA Telah Mengalami Kerugian
Di sisi lain, Hary mengungkapkan, bisnis maskapai penerbangan IATA telah mengalami kerugian secara terus-menerus sejak tahun 2008. Sehingga dirinya perlu mengambil tindakan yang tepat serta memberikan hal yang terbaik bagi perusahaan dan investor.
“IATA sebagai maskapai ini rugi dari 2008, konsisten sampai 2021. Nah, mudah-mudahan di 2022 ini berubah IATA jadi perusahaan solid, besar, dan profitable dengan perubahan bisnis yang dilakukan,” tambahnya.
Meski begitu, Hary menegaskan bahwa pihaknya tidak semata-mata meninggalkan semua lini bisnis aviasi IATA. Bisnis penerbangan tersebut nantinya akan dijadikan sebagai anak usaha.
Bisnis sektor penerbangan sendiri saat ini tengah mengalami masa-masa sulit, Hal tersebut tak lepas dari adanya penyebaran Covid-19 secara global. Hampir semua maskapai pun terkena dampaknya.
Peluang di Sektor Bisnis Batu Bara
Salah satu alasan yang mendasari keputusan perubahan haluan bisnis ini dilakukan yaitu sektor batu bara memiliki potensi yang cukup besar. “Berlian Hitam” ini digadang-gadang tengah memasuki masa keemasan.
Ditambah lagi, harga komoditas dari batu bara kini tengah mengalami kenaikan. Oleh karena itu, kesempatan ini perlu diambil oleh perusahaan untuk bisa memperoleh keuntungan maksimal dalam bisnis sektor batu bara.
Keseriusan dari MNC Group sendiri terlihat dengan langkah mereka mengakuisisi perusahaan induk, BCR yang menaungi sembilan perusahaan batu bara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi, Banyuasin, Sumatera Selatan.
“Batu bara ini, mulai tahun lalu khususnya semester II dan sampai hari ini sedang memasuki masa emasnya, harganya lagi bagus sekali. Semua grade itu luar biasa peningkatan, dan marginnya sangat besar. Permintaan ekspor juga besar. Di tahun 2021 dari dua perusahaan ini produksi 2,5 juta MT batu bara dan pendapatannya hampir Rp 1,1 triliun jadi besar sekali“ ujar Hary Tanoe melansir dari situs Cnnindonesia.com (10/2).
Oleh karena itu, Hary Tanoe berani menargetkan produksi batu bara di tahun 2022 mencapai 8 juta MT (metrik ton). Sehingga proyeksi keuntungannya pun dapat meningkat hingga 3 kali lipat.
IATA sendiri telah mengakuisisi saham BCR sebesar 99,33% dengan nilai akuisisi mencapai US$ 140 juta. Langkah selanjutnya IATA berencana untuk melakukan right issue sebagai langkah membiayai akuisisi tersebut.
Tentunya perubahan strategi bisnis IATA ke sektor energi batu bara yang dilakukan MNC Group sangat menarik untuk diikuti perkembangannya, apalagi rencana right issue yang akan dilakukan.
Nah, sebelum Anda mengetahui peluang saham IATA, yuk pelajari dulu mengenai investasi saham melalui ebook Finansialku. Anda bisa download dengan mengklik banner di bawah ini.
Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA
Itulah informasi ini mengenai langkah CEO MNC Group, Hary Tanoe yang mengubah perusahaan maskapai menjadi batu bara. Lalu apa tanggapan Anda mengenai informasi ini?
Editor: Ratna SH
Sumber Referensi:
- Herdi Alif Al Hikam. 11 Februari 2022. Hary Tanoe Banting Setir Maskapai Jadi Perusahaan Batu Bara. Detik.com – https://bit.ly/33cAcLI
- Admin. 10 Februari 2022. Hary Tanoe Ubah Bisnis Maskapai Jadi Perusahaan Batu Bara. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3svtEAx
dilema besar