Ganjar Pranowo dilahirkan dari keluarga sederhana di sebuah desa di lereng Gunung Lawu. Mari mengenal sosoknya lebih jauh.
Rubrik Finansialku
Profil Ganjar Pranowo
Memiliki nama asli Ganjar Sungkowo yang berarti “Ganjaran dari Kesusahan/Kesedihan.
Ganjar berarti hadiah dari Sang Pencipta, sedangkan nama belakang Sungkowo yang berarti kesedihan/kesusahan. Nama ini diberikan karena saat saat Ibunya mengandung mengandung, ia sedang banyak dirundung kesusahan.
Ganjar Pranowo mengalami masa penggantian nama ketika memasuki masa sekolah, dari Sungkowo menjadi Pranowo.
“Ibu dan Bapak takut kalau hidupku kelak selalu berkubang kesialan dan kesusahan bila memakai nama Sungkowo.”
Lahir dalam keluarga sederhana, dengan sang ayah bernama S. Pamudji (1933-2017) dan ibu Sri Suparni.
Ganjar Pranowo merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Beliau lahir pada tanggal 28 Oktober 1968, di Karanganyar, Jawa Tengah.
Masa Kecil Berjualan Bensin Eceran
Menurut Suparmi, Ibunda Ganjar, dalam kenangannya Ganjar sedari SD sudah memiliki kharisma seorang pemimpin.
Ganjar kecil selalu terpilih menjadi ketua kelas. Disela kegiatan belajarnya, saat waktu istirahat. Ganjar sering memimpin teman-temannya bermain, dan mengajak kembali ke kelas, jika sudah habis waktunya. “Herannya, teman-teman Ganjar itu juga nurut semua sama Ganjar,” ujar Suparmi.
Selain terbiasa memimpin sedari SD, rupanya Ganjar Pranowo sudah ditempa disiplin juga sejak kecil. Pasangan S. Parmuji dan Sri Suparni membiasakan anak-anaknya harus bangun dini hari untuk menjalankan sholat, belajar, sekaligus menyemir sepatu “boots” milik ayahnya yang seorang polisi.
Didikan kedisiplinan dan kerja keras yang ditanamkan orang tuanya sejak kecil itu, tidak sia-saa bahkan telah membuat sosok Ganjar menjadi seorang yang mandiri sedari muda.
[Baca Juga: Bukan Jadi Halangan, Ini Tokoh Introvert yang Sukses Dalam Karirnya!]
Memasuki bangku SMP, Ganjar berpindah ke Kutoarjo untuk mengikuti tempat tugas ayahnya.
Tak disangka, rupanya sulitnya masa kecil Ganjar, membuat ia juga sempat berjualan bensin di pinggir jalan.
Kelik Sudiyono, selaku teman satu kampungnya menceritakan jika dia melihat sosok Ganjar sebagai seorang anak yang hobinya berorganisasi seperti di Palang Merah Remaja (PMR), Pramuka, dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Selepas dari sekolah menengah tingkat pertama, Ganjar bersekolah di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dan kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
Hidup di kosan dan uang saku pas-pasan, Ganjar tidak pernah mengeluhkannya, Keterbatasan ekonomi orang tuanya justru telah mendorong semangat dia untuk melakukan kerja sambilan.
Masih dalam kenangan sang Ibunda, diceritakan Suparmi pada tahun 1987 saat Ganjar lulus SMA, sekitar jam 05.00 setelah membuka warung dia lari kerumah dan langsung sujud di kaki ibunya. Dia bilang diterima di Fakultas Hukum UGM sesuai yang dikehendaki.
“Saya ingat betul dia memohon agar bisa kuliah bahkan rela tidak minta apa-apa, termasuk sepeda motor. Katanya yang penting bisa kuliah”.
Dimasa kuliahnya, sering kali Ganjar meminta dispensasi pembayaran kuliah dengan bukti surat pernyataan bermaterai dari orang tuanya. Dimasa itu sang ayah telah pensiuan, sedangkan sang ibu hanya mengandalkan warung kelontong di dekat gang masuk ke rumahnya.
Namun melewati dengan tekad dan kegigihan, pada akhirnya Ganjar dapat lulus kuliah.
Kebangkitan Jiwa Pemimpin Ganjar
Ketika kuliah di Universitas Gadjah Mada, kemampuan kepemimpinan Ganjar semakin terasah lewat kegiatan keorganisasian di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Majestic 55 (Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Hukum UGM). Selain itu, Ganjar Pranowo juga aktif di Gelanggang Mahasiswa UGM.
Selepas masa kuliah dan bekerja di PT. Prastawana Karya Samitra dan PT. Semeru Realindo Inti.
Berdasarkan ideologisnya Ganjar juga terlibat dalam simpatisan PDI, dikarena ia memiliki pengalaman berorganisasi di GMNI dan mengagumi sosok Soekarno.
[Baca Juga: Makin Cinta Indonesia Dengan Kutipan Tokoh Nasional Indonesia]
Terjunnya Ganjar ke dunia politik mulai berjalan ketika pada Pemilu 1999 Ganjar disarankan mendaftar sebagai calon anggota legislatif, tetapi pada waktu itu Ganjar menolak dan memilih berkeluarga dan mengurus bisnis di PT. Prastawana Karya Samitra dan PT. Semeru Realindo.
Bukan bertai tidak ingin berpolitik namun sepertinya Ganjar menunggu waktu saja.
Sebelum menjadi Gubernur, karir Politik Ganjar dimulai sebagai anggota DPR RI selama dua periode, 2004-2009 dan 2009-2014, namun pada periode kedua Ganjar terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah, sehingga ia tidak dapat melanjutkan masa tugasnya di Senayan.
Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 20-an, GRATIS!
Disukai Generasi Milenial
Sosok Ganjar Pranowo semakin menjadi sorotan setelah ia berhasil menjadi “Lurahe wong Jateng” alias Gubernur Jawa Tengah.
Gaya kepemimpinannya yang berbeda dari pemangku jabatan sebelum-sebelumnya. Ganjar yang cenderung bersosialisasi dengan masyarakat menjadi tokoh publik yang mudah ditemui.
Ganjar Pranowo juga dikenal dengan slogan “Suara rakyat adalah suara Tuhan, tuan ku ya rakyat dan jabatan cuma mandat.”
Sama seperti tokoh-tokoh politik transformasional lainnya, Ganjar juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana keterbukaan dan penerimaan pemerintah terhadap masyarakat.
Keberhasilannya menggunakan media sosial untuk kelancaran pemerintahan, Ganjar berpendapat jika hal itu memang sangat membantu, meski begitu keterbukaan ini juga dimanfaatkan orang yang tidak suka dengan dirinya.
“Kendalanya ya itu, banyak juga yang nyinyir di medsos saya, tapi saya menganggap itu hanya bumbu saja dalam menjalankan pemerintahan ini,” lanjutnya.
Dimasa jabatannya, selain mengubah gaya konvesional menjadi lebih modern dengan teknologi, Ganjar juga turut mengubah birokrasi dari yang biasanya dilayani menjadi melayani.
Ia berjuang keras mewujudkan pemerintahan yang bersih, perkataannya ini dibuktikan dengan cara beberapa kali dirinya mencopot pejabat yang terbukti melakukan pelanggaran serius, khususnya persoalan korupsi dan gratifikasi.
Hal ini sejalan dengan karakter beliau yang tegas, berani, tangguh dan transparan.
“Mboten korupsi, mboten ngapusi” yang berarti tidak korupsi tidak bohong demikian Ganjar menerapkan hal itu sesuai dengan Visi dan Misinya dalam memimpin Jawa Tengah.
Sosoknya yang cekatan dan proaktif juga sempat diberitakan dalam Suara.com, dimasa pandemi Covid-19 ini, para pemimpin daerah berjuang menerapkan berbagai kebijakan tepat untuk mengatasi wabah, memberi perlindungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Di masa pandemi ini, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang cukup banyak terdampak Covid-19. Kecekatan Ganjar Pranowo mula-mula dimulai dengan mengalokasikan dana untuk pemenuhan kebutuhan guna melawan virus ini.
Manajemen masalah yang diterapkan oleh Ganjar Pranowo cukup efektif dilakukan, dengan memenuhi kebutuhan Alat Perlindungan Diri (APD) dan bahkan memproduksi APDnya sendiri.
Untuk menyadarkan warganya, Ganjar Pranowo yang mempunyai gaya kepemimpinan transformasional ini memadukan cara tradisional dan ilmu teknologi dalam mengatasi wabah Covid-19.
Ganjar Pranowo melakukan penyuluhan secara door to door dengan melakukan sosialisasi langsung dengan masyarakat luas terkait pencegahan wabah Covid-19.
Langkah tersebut dinilai efektif dikarenakan beliau langsung berkomunikasi secara intens dengan kepala desa di seluruh Jawa Tengah.
Hal lain yang gencar ia lakukan dalam menerapkan normal baru di wilayah Jawa Tengah, salah satunya dengan mengenakan kaos dengan jargon-jargon terkait dengan bahayanya virus Covid-19 ini.
[Baca Juga: Ciri dan Tokoh Dunia yang Memiliki Gaya Kepemimpinan Otoriter]
Kaos-kaos yang dikenakannya di depan publik bertuliskan “Nyedak Keplak” (Mendekat Tampar) “Cuci Tangan Terus Biar Gak Kena Corona Virus”, juga yang bertuliskan “Lagi Wabah Becink Ning Omah” (Sedang Wabah, Diam di Rumah).
Bukan lantaran memanfaatkan masa sulit sebagai pencitraan, pasalnya sebagai sosok pemimpin, Ganjar Pranowo memang harus memiliki kemampuan yang baik sebagai seorang komunikator.
Hal ini telah ia lakukan melalui kampanye dan edukasi yang diberikan dengan memanfaatkan hobi bersepedanya di masa sebelumnya.
Selama kepemimpinannya, Ganjar tercatat telah menorehkan banyak prestasi. Salah satunya beliau mendapat penghargaan dari Komite Anti Korupsi, karena beliau paling konsisten di dalam melawan korupsi.
Kebijakan lainnya yang ia lakukan untuk melawan korupsi adalah dengan menginstruksikan sejumlah pejabat dan pegawai negeri sipil untuk melaporkan kekayaan mereka ke KPK.
Dalam dunia Pendidikan Ganjar Pranowo juga memberi perhatian khusus dengan membuat banyak terobosan.
Salah satunya, beliau membuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jateng di tiga kota: Semarang, Pati dan Purbalingga. SMK ini disediakan untuk melayani pelajar dari keluarga miskin, sehingga tidak ada pungutan biaya pendidikan.
Ganjar Pranowo yang dianggap sebagai tokoh Transformasional, beliau telah berhasil mengubah dan membongkar sistem lama yang tak lagi relevan dan digantikan dengan sesuatu yang modern lagi merakyat.
Keunikan gaya kepemimpinannya yang energik dalam setiap kegiatan, slogan-slogan berani dan citra pejabat yang merakyat telah mengambil banyak hati generasi milenial yang lebih kritis dalam menanggapi suatu kondisi.
Gapai kesuksesanmu seperti Ganjar Pranowo dengan mengatur keuangan menggunakan aplikasi Finansialku. Yuk gunakan aplikasinya sekarang!
Bagaimana kisah Ganjar Pranowo ini? Apakah menginspirasi Anda?
Semoga lebih banyak lagi tokoh-tokoh tranformasional lainnya, yang dapat mengangkat citra daerah-daerah Indonesia lainya.
Referensi:
- Admin. 27 Juni 2020. Gaya Kepemimpinan Ganjar Pranowo dalam Memerangi Covid 19. Suara.com – https://bit.ly/32I67iO
- Admin. 24. Juni. 2020. Gaya Kepemimpinan Ganjar Pranowo dalam Menangani COVID 19 di Jawa Tengah. Suara.com – https://bit.ly/31IvGRC
- Admin. 15 November 2019. Gaya Kepemimpinan Unik Ala Milenial Ganjar Pranowo. Kompasiana.com – https://bit.ly/3hKG7JU
- Profil Gubernur. Jatengpriv.go.id – https://bit.ly/2YQvBcO
Sumber Gambar:
- Ganjar 01 – https://bit.ly/32Hhwki
- Ganjar 02 – https://bit.ly/32HnPnV
- Ganjar 03 – https://bit.ly/3hLGOli
- Ganjar 04 – https://bit.ly/3ksOCKL
dilema besar
