Apakah jika baru mulai bekerja tidak perlu memikirkan dana pensiun? Sudah yakin uang pensiun dari kantor cukup untuk menjamin masa pensiun aman?
Menyiapkan Dana Pensiun, Seperti Apa Kita Saat Pensiun Nanti?
Kalau diingat lagi, sedari kecil orang tua menanamkan agar kita rajin belajar supaya jika sudah besar nanti bisa mendapat kerja di tempat yang bagus. Namun sangat jarang orang tua yang membahas apa yang harus dilakukan jika kita sudah tidak bekerja lagi atau pensiun nanti.
Bisa jadi orang tua kita pun belum punya rencana pensiun atau mengandalkan dana pensiun dari tempat bekerja.
Tidak jarang juga orang tua yang menyarankan agar anak mereka bekerja di tempat yang bisa memberikan dana pensiun, seperti bekerja sebagai ASN atau di BUMN agar masa depan pensiunnya lebih terjamin dibandingkan jika bekerja di perusahaan swasta atau bahkan diperusahaan startup.
Pernahkah kita membayangkan seperti apa saat pensiun kelak. Di saat sudah tidak bekerja lagi, kita tidak bisa memperoleh penghasilan seperti yang kita dapatkan saat ini.
Gaya hidup dan aktivitas pun tidak akan sama seperti saat kita masih bekerja. Tentu saja pengeluaran juga tidak berhenti.
Persiapan dana pensiun harus melalui perencanaan yang matang dan tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu pendek. Karena semakin lama kita melakukan persiapan tentu hasil yang didapatkan bisa lebih maksimal.
Lalu bagaimana cara kita mempersiapkan dana pensiun?
Mari kita simak 5 hal yang harus diperhatikan dalam persiapan dana pensiun:
#1. Apa yang harus dimiliki saat pensiun nanti
Mengacu pada KBBI, pensiun memiliki arti tidak bekerja lagi karena masa tugasnya sudah selesai. Namun bukan berarti setelah pensiun, hanya berdiam diri tanpa kegiatan sama sekali.
Idealnya saat pensiun kita sudah memiliki 3 macam aset, yang pertama yaitu paper asset seperti tabungan dan deposito sebagai sumber biaya hidup pensiun kita; aset property, karena saat pensiun kita sudah settle dan memiliki tempat tinggal tetap; dan aset bisnis, sebagai kegiatan selama masa pensiun.
Jadi bisa dikatakan pensiun nantinya kita bekerja bukan untuk mencari penghasilan untuk kebutuhan hidup lagi, melainkan sebagai aktivitas agar tidak bosan. Selain itu, juga menghindari post power syndrome yang biasa menjangkit di masa pensiun.
Sebelum lanjut ke pembahasan selanjutnya, Sobat Finansialku bisa mendengarkan audiobook ini agar dapat pemahaman lebih lanjut mengenai dana darurat untuk keamanan keuangan. Hal tersebut juga berguna, loh, agar masa tua tidak hanya mengandalkan anak, dan jatuhnya menjadi menyulitkan anak.
#2. Hitung lama pensiun
Pada dasarnya dana pensiun yang perlu kita siapkan harus bisa menutup pengeluaran selama masa pensiun sampai dengan sisa usia kita.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia, angka harapan hidup masyarakat Indonesia di tahun 2018 yaitu 73,19 tahun pada wanita dan 69,30 tahun pada pria.
Artinya jika seorang pria pensiun pada usia 50 tahun, maka harus mempersiapkan dana pensiun untuk biaya hidup selama 15 tahun.
Setelah mendapatkan angka jangka waktu tersebut, kita bisa menghitung berapa jangka waktu yang dibutuhkan dari saat ini sampai dengan memasuki usia pensiun nanti.
Misalnya saat ini kita berusia 25 tahun dan akan pensiun di usia 50 tahun, maka kita memiliki waktu untuk menabung persiapan dana pensiun selama 25 tahun.
#3. Tentukan gaya hidup saat pensiun nanti
Kondisi terbaik pada saat pensiun kita sudah tidak memiliki tanggungan, baik tanggungan finansial keluarga seperti anak sekolah, maupun tanggungan kewajiban seperti cicilan KPR.
Dengan tidak ada tanggungan, diharapkan pengeluaran dan gaya hidup juga bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangan saat pensiun.
Namun ternyata tidak semudah itu mengubah standar hidup, malah justru ada keinginan untuk menikmati hidup saat pensiun setelah bertahun-tahun kerja. Bisa liburan setiap tahun, merenovasi rumah, dan banyak impian lainnya sebagai bentuk self reward setelah bertahun-tahun banting tulang.
Ada juga yang memiliki bisnis atau menjalankan pekerjaan sesuai passion sebagai kegiatan saat pensiun kelak.
Menentukan gaya hidup saat pensiun nanti adalah Langkah awal dalam perencanaan dana pensiun. Setiap orang pasti ingin yang terbaik, namun perlu disesuaikan lagi dengan kemampuan dan kondisi diri ya.
[Baca Juga: Dana Pensiun vs Dana Pendidikan Anak, Mana yang Harus Didahulukan?]
#4. Berapa dana yang dibutuhkan
Berbeda dengan perhitungan jika kita dapat dana pensiun dari tempat bekerja yang hanya melihat dari tingkat jabatan terakhir. Jika kita membuat perencanaan pensiun sendiri tentu akan berbeda karena tergantung dari kebutuhan dan gaya hidup masing-masing.
Misalnya saat ini kita memiliki gaji sebesar Rp 10 juta, kita bisa mengira-ngira apakah saat pensiun biaya hidup setara dengan Rp 10 juta saat ini cukup atau tidak.
Jika kira-kira cukup, maka kita bisa menghitung berapa nilai Rp 10 juta di masa yang akan datang dengan memasukan inflasi dalam formula Future Value. Persiapan dana pensiun memerlukan perhitungan yang lebih mendalam.
Namun sederhananya, kita bisa menghitung nilai di masa depan (Future Value) dari kebutuhan dana kita selama masa pensiun nanti.
#5. Investasi dana pensiun
Pada persiapan dana pensiun ini, tantangan terbesar adalah mencari instrumen investasi yang hasil kembali (return rate) mampu bersaing dengan inflasi namun tetap harus mempertimbangkan faktor risiko.
Karena akan digunakan di masa depan, bisa kita pilih instrumen untuk jangka panjang, seperti reksa dana maupun saham. Sistem investasinya pun kita bisa lakukan secara bertahap seperti mencicil setiap bulannya atau jika sudah memiliki dana dengan jumlah besar bisa juga dilakukan sekaligus di awal (lumpsum).
Tentu pilihan cara investasi tersebut harus disesuaikan lagi dengan kondisi keuangan kita saat ini ya.
Ternyata Persiapan Pensiun Harus Sedini Mungkin
Persiapan dana pensiun seringkali luput dari perhatian tujuan keuangan kita. Karena kebutuhannya masih jauh di masa depan, tidak jarang kita menganggap remeh dan lebih mementingkan kebutuhan lain yang dianggap lebih mendesak.
Namun demikian, setiap orang pasti akan memasuki masa pensiun. Persiapan dana pensiun perlu dilakukan sedini mungkin.
Selain untuk rasa tenang karena sudah ada persiapan, dengan mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin, kita bisa memiliki jangka waktu investasi yang lebih panjang. Tentu nilai yang harus diinvestasikan menjadi lebih kecil dibanding jika kita baru mulai investasi menjelang usia pensiun.
Jangan sampai kita terlambat atau malah tidak ada persiapan pensiun sama sekali dan menjadikan anak sebagai penanggung hidup di masa pensiun nanti.
Bagaimana? Apa sudah mulai mempersiapkan dana pensiun? Kalau masih bingung, Sobat Finansialku bisa menghubungi Finansial Planner Finansialku ya untuk dibantu hitung kebutuhan dana pensiun sesuai keinginan dan kemampuan. Ayo bangun aset untuk masa depan!
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:
- 01 – https://bit.ly/3fpCR70
dilema besar