Buat kamu yang masih bingung mengatur tujuan keuangan, sebagai sahabat, Finansialku ingin mengajak kamu untuk tahu caranya, di sini.
Selamat membaca…
Rubrik Finansialku
Haruskah Punya Tujuan Keuangan?
“Ngapain buat tujuan keuangan? Saya hanya ingin kaya, banyak uang.” Finansialku sering sekali mendengar ini saat menanyakan tujuan keuangan klien.
Bisa disimpulkan, masih banyak orang yang menyepelekan tujuan keuangannya.
Namun kami ingin berbagi pendapat dengan Anda. Menurut saya, mereka yang tidak memiliki tujuan keuangan adalah mereka yang tidak tahu jelas langkah yang harus diambil.
Mengapa?
Bayangkan apabila kamu mengikuti marathon, namun tidak mengetahui seberapa jauh harus berlari.
Bagaimana perasaanmu? Tidak peduli seberapa besar hadiah yang ditawarkan, tentu kamu menjadi ragu dalam melangkah.
Di sinilah tugas dari tujuan, di mana tujuan akan mengarahkan kamu dalam berjalan. Tujuan-lah yang akan menjadi dasar sebuah rencana.
[Baca Juga: 7 Alasan Utama Kenapa Pendidikan Manajemen Keuangan Penting untuk Keluarga Anda]
Sebagai contoh, saat kamu membuat tujuan keuangan untuk menabung sebanyak 1 juta rupiah per tahun, kamu harus tahu instrument investasi apa yang cocok, berapa tingkat pengembalian yang sesuai, dan sebagainya.
Itu hanya satu contoh dari banyak contoh lainnya. Dari sinilah kami merasa bahwa tujuan keuangan itu sangat penting dalam merencanakan keuangan.
Dengan demikian, orang yang bilang tujuan keuangan itu tidak penting dan hanya bercita-cita untuk memiliki banyak uang akan lebih sulit mencapai-nya ketimbang mereka yang punya tujuan keuangan jelas.
Memang-nya seperti apa cara dalam mengatur tujuan keuangan agar dapat mencapai kemandirian keuangan?
Melalui artikel ini, Finansialku mengajak kamu melihat cara mengatur tujuan keuangan kamu.
Setelah itu, kamu bisa lebih mudah mencapai kemandirian keuangan dengan mengaplikasikan cara berikut ini:
Cara Mengatur Tujuan Keuangan
Seperti telah diungkapkan sebelumnya, tujuan keuangan membantu kamu mengetahui dan melacak keuangan.
Mulai dari kondisi keuangan kamu sebelumnya, kondisi keuangan kamu saat ini, dan arah kemana keuangan kamu di masa depan.
[Baca Juga: Jembatan Menuju Kebebasan Finansial: Berpindah dari Sisi Kiri ke Sisi Kanan Kuadran]
Singkatnya, tujuan keuangan ini akan membangun peta keuangan jangka panjang kamu demi mencapai kemandirian keuangan.
Namun tujuan keuangan ini perlu diatur agar tetap berada pada jalur yang benar.
Oleh karena itu, mari melihat apa sih pertanyaan yang perlu kamu tanyakan saat membuat tujuan keuangan ini:
#1 Berapa “Nilaimu”?
Untuk mencapai kemandirian finansial dari portofolio kamu, maka perlu tahu berapa nilai kamu.
Maksudnya adalah berapa banyak pendapatan pasif bulanan yang diperlukan jika kamu menarik tidak lebih dari 3% hingga 4% dari nilai pokok setiap tahun?
Itu adalah jumlah uang yang dibutuhkan jika kamu ingin hidup dari modalmu tanpa harus menjual waktu kepada orang lain sambil menikmati standar hidup yang kamu inginkan.
Banyak ahli merekomendasikan sekitar 25 kali lipat pengeluaran tahunan Anda, namun semua ini kembali bergantung pada standar hidup yang kamu inginkan.
Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 20-an, GRATIS!
#2 Seberapa Besar Toleransi Risiko Kamu?
Tidak peduli seberapa sukses kamu atau berapa banyak uang yang kamu kumpulkan, beberapa orang terhubung sedemikian rupa sehingga fluktuasi nilai pasar portofolio-nya menyebabkan banyak kesengsaraan.
Banyak yang rela menerima imbal hasil yang lebih rendah dan berakhir dengan lebih sedikit uang di masa depan hanya dengan harapan perjalanan investasi yang lancar.
[Baca Juga: Jembatan Menuju Kebebasan Finansial: Berpindah dari Sisi Kiri ke Sisi Kanan Kuadran]
Saatnya henti-kan hal ini. Mulailah memilih portfolio yang memang sesuai dengan toleransi risiko kamu.
Jangan karena mendengar bahwa saham adalah instrumen yang menghasilkan imbal hasil tertinggi lantas kamu menjalaninya meski tidak cocok.
Ada instrumen lain yang mungkin cocok untukmu dan akan memberikan kenyamanan dalam berinvestasi.
#3 Bagaimana Nilai Moral Dan Etika Anda Mempengaruhi Strategi Manajemen Portofolio-Mu?
Kita adalah bagian dari dunia, tindakan dan keputusan kita memengaruhi orang di sekitar kita.
Bagaimana kamu ingin investasi-kan uang kamu? Apakah kamu nyaman memiliki saham tembakau?
Bagaimana dengan stok di produsen senjata? Apakah kamu memiliki masalah moral dengan memiliki penyulingan alkohol?
Perusahaan energi yang memiliki jejak karbon yang besar?
Ketika dorongan datang, kamu perlu memutuskan dengan apa kamu dapat hidup dalam hal menghasilkan pendapatan.
Kamu juga harus tahu mana batasan kamu dan mana yang berada di luar batas nilai moral kamu.
#4 Apakah Kamu Berencana Menghabiskan Semua Modal Selama Hidupmu Atau Apakah Kamu Ingin Meninggalkan Warisan Finansial Untuk Ahli Waris?
Jika kamu pernah berpikir untuk membelanjakan melalui modal, itu berarti kamu perlu memikirkan untuk mencari tingkat pengembalian lebih tinggi.
Jika tidak kamu hanya akan bisa menikmati sedikit. Intinya adalah seseorang akan membelanjakan uang itu. Baik itu kamu atau orang lain.
Kamu harus menentukan ini. Jika kamu berencana menikmatinya sendiri, nikmatilah dengan benar.
Jika kamu akan mewariskan-nya, kamu perlu memastikan bahwa itu orang yang kamu inginkan.
#5 Apakah Kamu Akan Membatasi Investasi Secara Domestik Atau Melakukan Ekspansi Secara Global?
Kita semua paham bahwa kekuatan globalisasi itu nyata, kuat, dan artinya siapa pun yang memiliki akses ke akun perantara dapat menjadi pemilik perusahaan di seluruh dunia.
Kamu bisa saja mengumpulkan dividen dari Swiss, Inggris, Jerman, dan Jepang. Kamu bisa bekerja di Indonesia dan menghasilkan dari luar negeri.
Meskipun hal ini menimbulkan risiko tambahan berupa kerugian modal permanen, serta risiko mata uang dan politik lainnya, hal ini juga menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar.
Ini termasuk diversifikasi dan potensi eksposur terhadap kinerja pasar yang mungkin berubah menjadi lebih baik daripada yang akan tersedia dari portofolio domestik saja.
Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 30-an, GRATIS!
#6 Apa Yang Memotivasi Kamu Untuk Mencapai Kemandirian Finansial?
Meskipun sebagian orang adalah penabung alami, sebagian besar didorong oleh motivasi primer atau sekunder yang menyebabkan mereka menumpuk modal.
Sangatlah penting bagimu untuk melihat ke dalam dirimu sendiri dan dengan jujur menjawab pertanyaan, “Mengapa?”
Mengapa kamu terpaksa menabung? Apa yang membuat kamu ingin berinvestasi daripada menghabiskan atau donasi-kan uang?
Seringkali, dengan memahami inti dari pertanyaan itu, kamu dapat merancang portofolio dengan lebih baik untuk mencapai apa yang sebenarnya kamu kejar.
#7 Apakah Kamu Mampu Mengelola Portofolio Sendiri?
Pertanyaan ini mungkin sulit dijawab oleh sebagian orang karena mereka merasa mengakui kekurangan pribadi. Namun ini tidak benar.
Tujuan dari menjawab pertanyaan ini adalah agar kamu bisa mencapai tujuanmu, bukan untuk membanggakan diri sebagai yang terbaik dalam keuangan.
Justru dengan jujur kamu bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan dari portofolio-mu.
#8 Bagaimana Aset Yang Sejalan Dengan Kepribadian Kamu?
Manusia itu beragam, masing-masing dari kita memiliki preferensi sendiri akan apa yang disukai dan apa yang tidak.
Sama seperti beberapa orang yang lebih menyukai daging sapi atau ayam, ada banyak cara untuk menghasilkan uang di dunia ini saat Anda melakukan perjalanan menuju kemandirian finansial.
Misalnya saja properti, yang sudah ada jauh sebelum pasar saham muncul. Seiring dengan perkembangan investasi, ini adalah salah satu tradisi paling kuno.
Anda membeli sebuah properti yang ingin digunakan orang lain, kamu mengizinkan mereka menggunakannya, dan sebagai gantinya, kamu menerima sewa.
Namun, di antara kewajiban kamu, kamu harus memastikan bahwa properti dikelola dengan baik.
Namun ingat risikonya dimana kamu harus siap ditelepon tengah malam untuk mengecek listrik dan air.
Belum lagi jika penyewa mungkin mengalami masalah narkoba dan menjual peralatannya. Itulah risiko jika kamu ingin menikmati pendapatan properti.
Beberapa investor mungkin tidak menganggap model itu menarik.
Sebaliknya, mereka mungkin lebih cocok fokus pada bisnis swasta dan sekuritas yang diperdagangkan secara publik, seperti saham biasa.
Intinya adalah kamu harus tahu apa yang cocok dengan kepribadian kamu, jangan mengikuti model orang lain hanya karena mereka telah sukses dengannya.
#9 Bagaimana Kerangka Waktumu?
Meskipun kelas aset atau investasi tertentu sesuai dengan kepribadian, kekayaan bersih, situasi liquiditas, dan preferensi, bukan berarti itu cocok.
Pada akhirnya, kerangka waktu untuk kinerja investasi tertentu mungkin tidak sesuai dengan kebutuhanmu.
Misalnya saat kamu memiliki cadangan 1 miliar rupiah untuk digunakan bekerja tetapi kamu akan membutuhkan uang itu dalam lima tahun.
Tidak peduli seberapa menarik peluangnya, jika kamu diberi kesempatan untuk berinvestasi dalam bisnis swasta besar yang tidak memiliki proyeksi jelas, mungkin tidak bijaksana bagimu untuk melakukan investasi tersebut.
Kesimpulan
Jangan pernah beranggapan bahwa tujuan keuangan itu tidak penting.
Melalui pembahasan di atas, kamu tentu sudah paham seberapa penting untuk menentukan tujuan keuangan, membuat rencana, hingga melakukan tindakan untuk mencapai kemandirian keuangan melalui tujuan tersebut.
Intinya adalah jika kamu mengatur tujuan keuangan kamu sejak awal.
Kamu akan mendapati semuanya cenderung jauh lebih mudah dalam jangka panjang.
Jika kamu masih kesulitan dalam mengatur tujuan keuangan, kamu bisa meminta bantuan profesional seperti perencana keuangan Finansialku loh!
Para perencana keuangan di Finansialku adalah pemegang lisensi CFP® aktif dan bekerja sesuai dengan kode etik profesi perencana keuangan yang telah ditetapkan oleh Financial Planning Standards Board Indonesia.
Dengan demikian, kamu juga bisa dengan mudah mengelola keuangan dan mengatur tujuan keuangan. Kamu bisa mulai dari sekarang hanya dengan klik link berikut ini.
Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai tujuan keuangan lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.
Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.
Sumber Referensi:
- Jhosua Kennon. 4 Mei 2020. How to Set Investment Goals to Reach Financial Independence. Thebalance.com – https://bit.ly/2Z8MiQF
dilema besar