Bagaimana cara mengatur keuangan untuk mereka yang memiliki hobi editing video? Padahal harga komputer editor terbilang mahal.
Nah, artikel berikut akan menjelaskannya.
Rubrik Finansialku
Kebutuhan yang Mendesak
Bagi editor atau desainer grafis, aplikasi editing adalah hal primer yang harus dimiliki setelah perangkat. Hal ini karena mereka bekerja menggunakan aplikasi, alih-alih membuatnya secara manual.
Profesi satu ini cukup menjanjikan, tetapi berbanding lurus dengan harga bundling aplikasi yang cukup mahal.
Untuk kamu yang masih dalam tahap belajar, mungkin masih bisa menggunakan trial version. Tetapi, editor butuh lebih banyak fitur—yang tersedia dalam versi berbayar—untuk menyelesaikan permintaan klien.
Bisa dibilang, profesi editor dan desainer grafis adalah profesi digital yang mendatangkan banyak keuntungan. Tetapi, di waktu yang sama memerlukan investasi perangkat pendukung yang tak sedikit.
Tips Mengatur Keuangan ala Editor
Berikut langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk mempertahankan keuangan agar tetap sehat:
#1 Memiliki Lebih Dari Satu Rekening
Cara mengatur keuangan yang pertama adalah kamu membutuhkan setidaknya dua rekening. Pertama, rekening untuk kebutuhan sehari-hari. Kemudian, satu rekening lagi untuk mendukung profesimu.
Kamu harus secara gamblang memberikan pos khusus terhadap kebutuhan seperti biaya berlangganan bulanan, paket member stok desain, serta biaya reparasi komputer apabila bermasalah di kemudian hari.
Dengan kata lain, ketika memperoleh income, kamu harus segera melakukan pembagian ke pos-pos tersebut.
[Baca Juga: 3 Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan Fresh Graduate]
#2 Skala Prioritas
Otak manusia sangat terbatas, maka pencatatan adalah hal penting yang harus dilakukan. Skala prioritas akan membantumu membatasi lapar mata ketika melihat katalog produk diskon.
Alih-alih keuangan membaik, kamu malah terjebak FOMO jika langkah ini dilewatkan.
#3 Bedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan
Kamu perlu ingat, harga aplikasi desain saja sudah cukup mahal. Maka, sebaiknya pos yang kurang penting ditekan.
Sesekali, kamu boleh jalan-jalan untuk menyegarkan ide. Tapi, yang perlu di-highlight, jangan sampai kamu melakukannya terlalu sering.
Contoh lain, ketika mengunjungi pusat perbelanjaan, kamu tergoda dengan produk tas. Sebelum memutuskan membeli, coba ingat-ingat.
Sudah berapa tas yang kamu miliki? Apakah tas yang dibeli bulan lalu sudah kamu pakai? Apakah kamu akan ketinggalan zaman jika terlewat satu model?
Cara ini biasanya cukup ampuh untuk menekan keinginan menghamburkan uang.
[Baca Juga: Keren!!! Ini Dia 10 Aplikasi Menghasilkan Uang di Tahun 2020]
#4 Belanja dari Utang? Jangan Sampai!
Ingat ini, utang bukan alat untuk belanja. Terlebih jika menggunakan kartu kredit.
Bukannya tidak boleh. Kamu bisa memanfaatkan fasilitas kartu kredit untuk kebutuhan produktif, seperti berlangganan aplikasi.
Pos lain seperti membeli syal, sepatu, dan pakaian, sebaiknya tidak menggunakan fasilitas ini. Kendati kamu menggunakan uang hasil jerih payahmu sendiri, mengurangi rasio utang tetap menjadi pilihan paling bijak.
Berbelanjalah dengan uang yang kamu punya. gunakan kartu kreditmu untuk keperluan sangat penting.
#5 Investasi
Pilihan lain yang bisa kamu ambil adalah melakukan investasi. Alih-alih habis untuk belanja baju yang mengalami penurunan nilai, kamu berpotensi mendapat profit dari investasimu.
Kamu bisa belanja saham atau investasi reksadana. Judulnya belanja, tetapi belanja saham akan memberi imbal balik yang menguntungkan seiring waktu.
#6 Belanja Ketika Diskon
Di beberapa kesempatan, developer aplikasi akan menggelar diskon. Kamu bisa memanfaatkan momen itu untuk memperpanjang masa berlangganan.
Jika kamu mengincar sebuah produk, masa diskon seperti black Friday atau perayaan hari besar akan banyak membantu.
Jika beruntung, kamu akan menemukan produk yang sebagian hasil penjualannya akan disumbangkan ke organisasi kemanusiaan.
Kendati bahagia menyambut pesta diskon, kamu harus ingat untuk tetap menggunakan uang yang benar-benar milikmu.
[Baca Juga: Uang Tidak Bisa Beli Kebahagiaan! Tapi Uang Bisa Beli Hal Ini]
#7 Perbaiki Gaya Hidup
Cara mengatur keuangan yang terakhir adalah ubahlah gaya hidup kamu. Pernahkah kamu mendengar gaya hidup get one out one? Prinsip ini biasanya diterapkan orang Jepang terhadap barang-barang yang mereka beli.
Contohnya, kamu membeli 3 pasang sneakers. Maka, 3 sneakers lamamu harus dikeluarkan dari rumah. Entah itu dijual kembali atau didonasikan.
Jika kebetulan sahabatmu memiliki kebiasaan serupa, kalian bisa menjual barang bekas (preloved) agar produk yang ditawarkan lebih beragam.
Dengan kekuatan media sosial, barangmu bisa ditawarkan di platform itu dan segera memiliki pembeli.
Bijak Mengatur Keuangan
Tips mengatur keuangan hadir untuk membantumu mengoreksi cara memperlakukan aset. Kamu memang memakai uangmu sendiri. Tetapi, beberapa pertimbangan seperti skala prioritas, investasi, serta rasio utang harus dipikirkan agar tetap berdaya hingga masa mendatang.
Itulah cara mengatur keuangan buat kamu yang memiliki hobi editing video. Semoga cara di atas bisa menjadi panduan kamu agar keuanganmu tetap terjaga.
Jangan lupa untuk share artikel ini juga, ya. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Carolina Ratri. 07 Februari 2020. Hobi Belanja? Begini 7 Cara Mengatur Keuangan si Shopaholic. Diskartes.com – https://bit.ly/2Xv9rwz
Sumber Gambar:
- Mengatur Keuangan 1 – https://bit.ly/3f2ge6P
- Mengatur Keuangan 2 – https://bit.ly/375vCMW
- Mengatur Keuangan 3 – https://bit.ly/3gWz693
dilema besar