Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat ditangkap karena terkait korupsi jual beli jabatan di Nganjuk. Total harta kekayaan Rahman mencapai Rp 116 miliar.
Agar lebih jelas, ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut.
Dalam OTT Kali ini KPK Tangkap Bupati Nganjuk, Novi Rahman
Pada malam Senin (10/05) kemarin, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Bareskrim Mabes Polri melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat.
Diketahui, Rahman ditangkap terkait korupsi jual beli jabatan di Nganjuk. Dari beberapa sumber informasi, total harta kekayaan Rahman mencapai Rp 116 miliar.
Total kekayaan itu merupakan data berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang tercatat di KPK.
Rahman tercatat memiliki 32 bidang tanah yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Nganjuk, Kediri, Jombang, Surabaya hingga Jakarta Selatan. Luas 32 bidang tanah milik Rahman bervariasi.
Puluhan bidang tanah milik Rahman disebutkan sebagai hasil sendiri. Nilai 32 bidang tanah tersebut Rp 58.692.120.000 (Rp 58 miliar).
Selain itu, Rahman tercatat memiliki 3 mobil. Total nilai mobil milik Bupati Nganjuk periode 2018-2023 itu sebesar Rp 764 juta.
Rahman mempunyai harta bergerak lain yang nilainya Rp 1,21 miliar. Dia juga mempunyai surat berharga senilai Rp 32.201.677.364 (Rp 32 miliar).
Rahman juga tercatat memiliki harta berupa kas dan setara kas sebesar Rp 26.479.737.669 (26 miliar). Rahman memiliki utang sebesar Rp 2,45 miliar.
[Baca juga: KPK Tangkap Menteri Sosial Juliari Batubara Atas Dugaan Suap Bansos]
Hingga saat ini status Rahman pun masih sebagai terperiksa. KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum pihak-pihak yang terjerat OTT Bupati Nganjuk.
Profil Bupati Nganjuk
Novi Rahman Hidayat lahir di Nganjuk pada 2 April 1980. Sebelum menjabat sebagai Bupati Nganjuk, Rahman berkarir sebagai seorang profesional dan pernah menduduki jabatan penting di sejumlah perusahaan.
Perusahaan itu antara lain KSP Tunas Artha Mandiri Jatim dengan jabatan Kepala Wilayah, Tunas Artha Mandiri sebagai Direktur Utama.
Dia juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Putra Tunas Artha Mandiri Group, di Direktur Utama PT Putra Tunas Artha Mandiri Group.
Kemudian menjadi Komisaris Utama di PT BPR Tunas Artha Jaya Abadi, Komisaris Utama di PT Putra Mandiri Real Estate, hingga Direktur Utama di PT Putra Mandiri Jaya.
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat diketahui menjabat untuk periode 2018-2023. Novi yang berpasangan dengan Marhaen Djumadi menang Pilkada Nganjuk, setelah mereka diusung oleh PKB, Partai Hanura, dan PDI-P.
Rahman disebut merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur.
Meski dirinya pernah diketahui memiliki kartu tanda anggota PDI Perjuangan, namun PKB telah membantah bahwa Novi Rahman Hidayat adalah kader partainya.
Adapun OTT ini dilakukan KPK saat masyarakat menyoroti hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) terhadap lebih dari 1.000 pegawai KPK.
TWK dilakukan sebagai bagian dari proses alih status kepegawaian KPK menjadi aparatur sipil negara.
Sebanyak 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lulus dalam TWK tersebut, termasuk mereka yang sedang menangani sejumlah kasus besar.
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.
Bagikan informasi ini lewat berbagai platform yang tersedia, kepada kawan atau sanak-saudara mu, agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui.
Sumber Referensi:
- Eva Martha Rahayu. 06 Mei 2021. Bank Syariah Indonesia Cetak Laba Rp 742 Miliar di Triwulan I/2021. Swa.co.id – https://bit.ly/3o6obxD
- Dina Mirayanti Hutauruk. 06 Mei 2021. Laba bersih Bank Syariah Indonesia (BSI) tumbuh 12,8% pada kuartal I-2021. Kontan.co.id – https://bit.ly/33mnGpp
- 06 Mei 2021. BSI Raup Laba Rp742 Miliar Pada Kuartal I 2021. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3us5PcF
Sumber Gambar:
- https://bit.ly/3hfqi0G
- https://bit.ly/2QXHxc5
dilema besar