Sebagai menteri keuangan di rumah tangga, ibu kerap mempertimbangkan segi kepraktisan dalam membeli kebutuhan bulanan. Salah satu bentuk kemudahan di era digital adalah cara pembayaran dengan paylater, praktis dan banyak promo tapi tetap harus pahami risikonya ya, Bund sebelum menggunakannya.
Summary
- Paylater adalah cara bayar dengan konsep selayaknya kartu kredit. Perusahaan aplikasi menalangi terlebih dahulu pembayaran tagihan pengguna di merchant.
- Menggunakan fitur paylater tidak bisa sembarangan. Diperlukan perhitungan yang matang dan komitmen untuk membayar untuk menghindari kasus akibat pemakaian yang tidak sesuai.
- Beberapa tips yang bisa diterapkan dalam penggunaan paylater antara lain, manfaatkan promo; memperhatikan kontrak perjanjian, biaya dan denda’ serta menghindari gaya hidup konsumtif.
Belanja Dulu, Bayar Kemudian
Apakah Sobat Finansialku sudah familiar dengan paylater? Atau justru sudah sering menggunakannya?
Paylater adalah cara bayar dengan konsep selayaknya kartu kredit. Perusahaan aplikasi menalangi terlebih dahulu pembayaran tagihan pengguna di merchant. Sehingga pengguna bisa bertransaksi lebih dahulu dan membayarnya di kemudian hari.
Mengutip laman kompas.com, pada dasarnya paylater adalah layanan untuk menunda pembayaran atau berutang. Paylater menyediakan fasilitas cicilan atau bisa juga langsung bayar lunas terhadap tagihan transaksi kita.
Umumnya paylater digunakan untuk dikarenakan pengguna tidak memiliki kartu kredit atau karena sudah membutuhkan barang yang mau dibeli segera sementara tidak bisa menunggu tanggal gajian yang masih lama.
Biasanya disediakan pada aplikasi pembelian tiket, aplikasi e-commerce hingga aplikasi e-wallet. Contoh layanan paylater antara lain Tokopedia Paylater, Gopay Paylater, Shopee Paylater, dan OVO Paylater.
[Baca Juga: Jangan Gegabah! Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Pay Later]
Perhatikan Sebelum Pakai Paylater
Menggunakan fitur paylater tidak bisa sembarangan, perhitungan yang matang dan komitmen untuk membayar sudah pasti harus ada.
Banyak kasus yang menimpa ibu-ibu yang kalap setelah menggunakan paylater untuk berbelanja. Bukannya memperhitungkan tagihan atas transaksi yang dilakukan, justru terus menggunakan paylater hingga tidak terasa tagihan bertumpuk hingga belasan bahkan puluhan juta rupiah.
Sebenarnya apa yang membuat munculnya banyak kasus akibat pemakaian paylater yang tidak sesuai?
Terlena dengan Syarat yang Terlalu Fleksibel
Pada saat kita mengajukan paylater, biasanya kita hanya cukup melampirkan dokumen KTP saja. Lalu transaksi dengan paylater pun bisa dilakukan.
Proses yang sederhana tersebut kerap kali menjadi alasan pengguna untuk membuka fasilitas paylater, hingga berujung menggunakannya secara berlebihan.
Padahal sama seperti jenis pinjaman lainnya, ada risikonya yang harus ditanggung jika terjadi tunggakan, mulai dari pembekuan akun, penutupan akses paylater hingga dibawa ke jalur hukum.
Tidak Memperhatikan Adanya Bunga yang Dibebankan
Kemudahan mendapatkan paylater dan melakukan transaksi kerap kali membuat pemakai tidak berpikir dua kali untuk menggunakan cara transaksi ini. Padahal untuk setiap transaksi, pengguna akan dikenakan biaya atas fasilitas yang digunakan.
Ditambah dengan banyak pengguna yang tidak memperhatikan dan mencari tahu syarat dan ketentuan atas paylater tersebut. Terlebih jika penyedia tidak selalu terang-terangan memberitahukan tentang adanya bunga dan biaya-biaya tersebut.
[Baca Juga: Jangan Asal Pakai, Perhatikan dulu 5 Risiko PayLater Ini!]
Terdapat Denda Keterlambatan
Sama dengan pinjaman lain pada umumnya, pada paylater jika terdapat tunggakan atau keterlambatan pembayaran, maka akan dikenakan denda. Besarnya denda bisa diperhatikan lagi ketentuan dari masing-masing penyedia, bisa dihitung harian, mingguan atau bulanan.
Jika dilihat dari nominalnya, mungkin tidak signifikan besarnya. Tapi kalau terus menunggak, lama kelamaan tentu akan menjadi besar. Pengeluaran pun akan membengkak lebih besar dari yang seharusnya, karena termasuk beban bunga dan denda keterlambatan.
Bund, yuk tonton video berikut ini supaya tidak terjebak akibat penggunaan paylater yang salah.
Tips Menggunakan Fitur Paylater
Membeli kebutuhan bulanan dengan metode pembayaran paylater bukan suatu hal yang salah. Selama menggunakannya dengan benar, maka Bunda bisa menggunakan fitur ini untuk berbelanja keperluan rumah tangga.
Adapun tips yang bisa Bunda terapkan untuk menggunakan paylater sebagai berikut:
Manfaatkan Promo Menarik
Salah satu keuntungan menggunakan paylater adalah biasanya e-commerce atau perusahaan penyedia memberikan promo yang menarik jika pembayaran dilakukan dengan cara paylater.
Potongan harga, gratis ongkos kirim dan promo lainnya yang bisa kita manfaatkan. Eits, jangan langsung tergoda, Bund. Tetap hitung-hitung dulu untung dan ruginya.
Jangan hanya karena mengejar promo, kita langsung memutuskan untuk membuka fitur paylater tanpa memahami syarat dan ketentuan yang berlaku.
Pahami Kontrak Perjanjian Dengan Baik
Tidak semua penyedia paylater menampilkan secara terang-terangan syarat dan ketentuan yang berlaku. Umumnya kontrak dijelaskan dalam satu dokumen panjang yang sering kali dilewatkan untuk dibaca.
Padahal kontrak ini sangat penting, bukan hanya untuk dibaca tapi juga perlu dipahami oleh pengguna. Kontrak perjanjian ini yang akan menjadi pegangan kita, jika satu hari nanti terjadi hal yang tidak diinginkan terkait fasilitas pinjaman maupun penyedia fasilitas tersebut.
Perhatikan Nilai Biaya atau Bunga Pada Layanan Paylater
Biaya serta bunga yang dibebankan pada layanan paylater tidak bisa dihindari. Sebagai pengguna tentu ini wajib menjadi perhatian, karena harus dibayarkan pada saat kita menggunakan layanan paylater.
Biaya-biaya yang banyak ditemui pada fitur paylater antara lain biaya layanan, biaya bunga, dan biaya/denda keterlambatan.
Berikut ini beberapa aplikasi yang banyak digunakan beserta biaya fitur paylater -nya:
Aplikasi Penyedia |
Limit Pinjaman |
Bunga |
Tenor |
Biaya Langganan |
Denda Keterlambatan |
Traveloka |
Maks. Rp 50 juta |
2,14% – 4,78% per bulan |
1 – 12 bulan |
– |
5% dari sisa utang |
OVO PayLater |
Rp 10 juta |
2,9% per bulan |
3-12 bulan |
5% dari per transaksi |
0,1% per hari |
GoPay PayLater |
Rp 500 ribu – Rp 1 juta |
Rp 25 ribu/bulan |
Di akhir bulan |
– |
Rp 2 ribu per hari |
Shopee PayLater |
Rp 750 ribu (peminjaman awal) |
2,95% per bulan |
Maks. 3 bulan |
– |
5% dari total tagihan |
Kredivo |
Maks. Rp 30 juta |
0 – 2,95% per bulan |
1-12 bulan |
1% dari nilai transaksi |
4% per bulan |
Sumber: Cermati.com dan Kompas.com
Lunasi Dana Pinjaman Tepat Waktu
Membayar pinjaman, hendaknya dilakukan tepat waktu sebelum jatuh tempo. Bukan hanya berlaku untuk pinjaman paylater tapi juga untuk segala jenis pinjaman lainnya.
Jika menggunakan paylater karena belum gajian dan membutuhkan transaksi segera, maka pelunasan paylater tadi sudah harus masuk ke dalam anggaran gajian mendatang.
Batasi juga cicilan agar tidak melebihi ketentuan kemampuan membayar, agar cash flow kita tetap sehat. Besarnya utang dibandingkan dengan aset yang dimiliki juga perlu menjadi perhatian, ya.
Masih mampu membayar cicilan tiap bulan bukan berarti kondisi keuangan sehat-sehat saja. Pastikan lagi dengan berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku, supaya cash flow terjaga dan tujuan keuangan pun bisa tercapai.
Hubungi Perencana Keuangan Finansialku di menu Konsultasi Keuangan atau website konsultasi.finansialku.com.
Ketahui Nilai Denda Apabila Terjadi Keterlambatan
Setelah mengetahui berapa besar biaya penyedia paylater, maka kita bisa menghitung berapa yang seharusnya kita bayar nanti. Sehingga, bisa kita masukan ke dalam anggaran kalau-kalau terjadi keterlambatan bayar, misalnya karena kita lupa atau ada urusan lain sehingga hal itu terlewat.
Ini juga berlaku jika menggunakan fitur cicilan pada paylater. Hitung berapa yang harus kita bayarkan setiap bulan berdasarkan tenor cicilan yang dipilih, kemudian masukan ke dalam anggaran bulanan.
Misalnya pada Shopee Paylater, bunga yang dibebankan adalah sebesar 2,95% yang diselesaikan dalam waktu satu bulan jika menggunakan program Beli Sekarang Bayar Nanti dan cicilan yang diselesaikan dalam waktu tiga, enam, dan 12 bulan.
Contoh perhitungannya seperti ini, jika A membeli barang seharga Rp 100.000,- menggunakan layanan Shopee Paylater selama satu bulan, maka yang harus dibayarkan oleh A pada saat jatuh tempo adalah sebesar Rp 103.950,-.
Kalau A terlambat membayar, maka A akan dikenakan denda sebesar 5% dari nilai transaksinya. Jadi yang harus A bayarkan adalah sebear Rp 105.000,-. Jumlah tersebut akan meningkat setiap bulannya.
Karena itu sangat penting bagi Sobat Finansialku untuk mengetahui berapa biaya serta denda yang dibebankan, jadi tidak salah perhitungan dan mengganggu cash flow.
Hindari Gaya Hidup Konsumtif
Banyak kemudahan dan promo menarik yang ditawarkan jika kita berbelanja kebutuhan bulanan dengan cara pembayaran paylater. Namun ada juga risiko serta ketentuan yang harus diperhatikan.
Proses pengajuan yang mudah, serta transaksi via aplikasi seringkali membuat pengguna terlena dan terjerumus ke dalam gaya hidup konsumtif. Sedikit-sedikit belanja menggunakan paylater, dengan motto… beli dulu ah, bayar nanti pas gajian.
Bukan hanya untuk barang kebutuhan, tapi banyak juga yang berakhir pada membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Gunakan paylater dengan bijak, bukan sebagai alat utang tapi sebagai alat pembayaran yang memang harus kita siapkan dananya sebelum tanggal jatuh tempo.
Menggunakan paylater tidak menakutkan kok selama Sobat Finansialku mengetahui risikonya. Terus ikuti artikel Finansialku, supaya bisa mendapatkan pengetahuan baru setiap hari.
Bun, sudah paham kan apa saja yang harus diperhatikan sebelum menggunakan paylater? Jika Anda memiliki pertanyaan atau opini, silakan tulis pada kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan informasi ini pada rekan-rekan Bunda, ya. Terima kasih.
Editor: Ratna SH
Sumber Referensi:
- Sylke Febrina Laucereno. 23 Maret 2021. Masih Belum Tahu Apa Itu PayLater? Cek Penjelasannya di Sini. Finance.detik.com – https://bit.ly/3L7HOjU
- Muhammad Choirul Anwar. 16 Juni 2021. Apa Itu Paylater? Simak Definisi, Contoh, dan Tips agar Tak Terjebak. Money.kompas.com – https://bit.ly/34lePrZ
- Redaksi. 21 Oktober 201. Apa Itu Paylater? Ini 7 Keuntungan dan Kerugiannya. Ruangmom.com – https://bit.ly/3s71SKv
- ARM. 21 Agustus 2021. Pusing, Waspada Risiko Gunakan Paylater dengan Cara yang Salah. Jawapos.com – https://bit.ly/3HfXzCZ
- Siti Hadijah. 23 Oktober 2019. Bunga Pay Later vs Kartu Kredit, Mana yang Lebih Untung? Cermati.com – https://bit.ly/34hCkSC
- Mutia Fauzia. 25 September 2021. Perbandingan Bunga PayLater Shopee, GoPay, dan Kredivo. Money.kompas.com – https://bit.ly/3J71Qt5
dilema besar