BUMN Raup Cuan 869%, Perusahaan Mana yang Layak Dikoleksi?

BUMN Raup Cuan 869%, Perusahaan Mana yang Layak Dikoleksi?

Laba perusahaan BUMN mengalami peningkatan hingga 869%. Perusahaan mana sajakah yang berkinerja bagus dan layak untuk dikoleksi sahamnya?

 

Perusahaan BUMN Dengan Kinerja Terbaik

Aksi bersih-bersih yang dilakukan Menteri BUMN membuahkan hasil yang baik di tahun 2021 hingga 2022.

Di musim perilisan Laporan Keuangan ini, beberapa perusahaan BUMN turut meliris laporan keuangan mereka untuk periode kuartal I 2022.

Dari hasil kerja perusahaan-perusahaan tersebut, terlihat pemulihan ekonomi Indonesia mulai membaik sejak tahun lalu. BUMN mencapai total laba sebesar Rp 126 triliun di tahun 2021, naik 869% dibanding tahun 2020.

Di antara sekian banyak perusahaan BUMN, kita akan bahas empat perusahaan yang memberikan kinerja terbaik pada Laporan Keuangan Kuartal I 2022 ini.

Sebelumnya, jika Sobat Finansialku ingin membaca laporan keuangan sendiri supaya bisa menganalisis perusahaan secara pribadi, kalian bisa menyimak video ini untuk tahu cara baca laporan keuangan perusahaan.

 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Kinerja tiga perusahaan BUMN, termasuk BRI, tercatat cemerlang pada kuartal pertama tahun 2022.

 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menduduki urutan pertama dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 12,22 triliun atau tumbuh 78,8% dari periode yang sama 2021.

Pertumbuhan laba pada kuartal pertama ini ditopang oleh peningkatan penyaluran kredit. Kondisi UMKM yang mulai pulih telah mendorong penyaluran kredit BRI tumbuh 7,43% yoy menjadi sebesar Rp 1.075,93 triliun.

Dari portofolio kredit UMKM saja, penyalurannya mencapai Rp 826,85 triliun, tumbuh 9,24% dari periode yang sama tahun lalu.

[Baca Juga: BBRI, BJTM, AMAR Catat Kinerja Positif di Kuartal I 2022, Masih Aman?]

 

PT Bank Mandiri Tbk.

 

Perusahaan perbankan lainnya yang berkontribusi besar bagi laba BUMN adalah Bank Mandiri atau PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), senilai Rp 28,03 triliun secara konsolidasi.

Sedangkan secara tahunan (year on year/yoy), perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 12,1 triliun per akhir April 2022, tumbuh 78,1%.

Pertumbuhan ini hasil dari konsistensi Bank Mandiri dalam menjaga optimisme dengan memaksimalkan potensi dan peluang yang ada.

Sementara pertumbuhan kredit di akhir April 2022 berhasil tumbuh 12,2% secara yoy. Angka tersebut berada di atas rata-rata industri.

Bank Mandiri juga mencatat bahwa tren restrukturisasi debitur terdampak Covid-19 semakin melandai.

Ini menandakan bahwa masyarakat yang terdiri dari pengusaha hingga UMKM sudah mampu untuk mengatasi kredit mereka, walaupun di tengah inflasi sejak awal tahun 2022.

Bila dibandingkan dengan posisi tertinggi di bulan Juni 2021, posisi restrukturisasi Covid-19 di Bank Mandiri telah menurun sebesar Rp 32,48 triliun.

Penurunan ini berasal dari kemampuan membayar debitur yang telah menunjukkan perbaikan.

 

PT Telkom Indonesia Tbk.

 

Perusahaan berikutnya berasal dari industri telekomunikasi, yakni Telkom atau PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM).

Kinerja BUMN infrastruktur telekomunikasi ini akan didukung oleh penggunaan data yang tetap tumbuh stabil. Pertumbuhan penggunaan data akan terus berlanjut meskipun situasi pandemi telah berlalu.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, PT Telkom Indonesia Tbk. mencatatkan pendapatan yang mencapai Rp 35,2 triliun, naik 3,7% dari Rp 33,9 triliun pada kuartal yang sama tahun lalu.

Sementara laba meningkat 1,7% menjadi Rp 6,12 triliun.

 

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN)

 

Kinerja positif juga dibukukan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS).

Pada kuartal pertama tahun ini, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,7 triliun, naik 92,68% dari periode tahun lalu.

Melansir Republika, pertumbuhan ini didorong oleh dua proyek distribusi PGAS yaitu blok Rokan dan jalur pipa Gresik-Semarang.

[Baca Juga: Naik 372%, Saham BMSR Mengaum Di Tengah Ambruknya IHSG!]

 

Selain berbicara mengenai laba, Kementerian BUMN juga terus mendorong penerapan core value AKHLAK sebagai bagian dari upaya transformasi menyeluruh di Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaannya.

Nah, melihat Laporan Keuangan yang menggiurkan ini, apa membuat Sobat Finansialku jadi kepingin koleksi saham-sahamnya?

Tapi bagaimana caranya?

Bagaimana cara memilih saham yang tepat dengan tujuan investasi saya?

Kalau itu yang jadi pertanyaan Sobat Finansialku, kalian jangan khawatir karena CFP Finansialku bisa bantu kalian dalam me-review portofolio investasi kalian atau merencanakan investasi sesuai dengan keinginan dan kemampuan kalian.

Jika tertarik, kalian bisa whatsapp ke nomor 0851 5866 2940 atau klik banner berikut ini.

 

Untuk mengetahui berita-berita saham dan informasi mengenai perusahaan yang berpotensi cuan seperti ini, Finansialku juga membahasnya dalam segmen berita dan analisis saham.

Lantas, bagaimana nih kondisi saham BUMN saat ini? Mari kita simak berikut ini.

 

Analisis Teknikal Saham

Pergerakan sebagian besar saham sepanjang minggu ini sedang minim sentimen. Tingginya inflasi AS menjadi sinyal merah di pasar bursa domestik, membuat investor kembali khawatir bahwa potensi resesi semakin besar.

Dengan harga minyak mentah yang masih tinggi, ada kekhawatiran inflasi masih akan meninggi. Ketika inflasi meningkat, maka konsumsi rumah tangga sebagai salah satu tulang punggung perekonomian berisiko terpukul.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun seiring dengan sentimen rilis data neraca perdagangan dan kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed.

Per Jumat (17/06), saat tulisan ini diproduksi, IHSG berada di zona merah, IHSG dibuka turun -1,10%, ke level 6.990,962.

Hal ini terjadi karena terkoreksinya mayoritas harga komoditas seperti minyak mentah, nikel, timah, batubara dan tembaga serta aksi jual investor asing menjadi sentimen negatif yang menekan indeks.

Emiten-emiten andalah BUMN mengalami pelemahan dan bergerak variasi.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) net foreign sell sebesar Rp 1,1 miliar.

Pergerakan Harga Saham BBRI (ytd). Source: tradingviews.com

Pergerakan Harga Saham BMRI (ytd). Source: tradingviews.com

 

Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga dilego asing dengan net sell Rp 27 miliar.

Pergerakan Harga Saham TLKM (ytd). Source: tradingviews.com

 

Selain sentimen dari harga komoditas, pergerakan IHSG akan dihantui pergerakan data global seperti data inflasi AS, yang mencapai level tertinggi dalam 40 tahun pada Mei 2022.

Hal ini memberi tambahan tekanan pada pasar Indonesia. Seperti apa dampaknya? Tunggu informasinya di berita dan analisis saham Finansialku selanjutnya!

 

Itulah pembahasan saham hari ini. Share pertanyaan maupun pendapat kalian di kolom komentar yuk!

 

Disclaimer-on: Tulisan ini untuk EDUKASI, bukan SARAN INVESTASI. Penulis tidak memegang saham terkait. Penullis tidak terafliasi dengan perusahaan yang disebutkan atau anak usaha. Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buys/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis berdasarkan laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.

 

Editor: Eunice

Source:

  • Market.bisnis.co.id
  • Kontan.bisnis.com
  • CNBN Indonesia
  • RTI
  • Indopremier (IPOT)
  • Stockbit
  • Tradingviews.com

dilema besar