Bukan Peluru, Bansos DKI Nyasar ke Warga Kelapa Gading!

Bukan Peluru, Bansos DKI Nyasar ke Warga Kelapa Gading!

Cerita unik saat PSBB di Jakarta, warga satu RW di Kelapa Gading dapat bansos nyasar! Informasi selengkapnya di berita Finansialku satu ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Warga Satu RW di Kelapa Gading Tolak Bansos DKI

Sekumpulan warga di RW 07 di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, jadi viral di media sosial karena menolak bantuan sosial paket sembako selama PSBB di Jakarta dimulai.

“Warga RW 07 Kelurahan Kelapa Gading barat sebanyak 22 paket.” Kata Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko dikutip dari laman kumparan.com, Kamis (16/04).

Warga 07 yang menerima bantuan sosial itu, beberapa di antaranya menolak dan mengembalikan 22 paket itu ke asalnya, dengan alasan kurang tepat sasaran.

Untuk diketahui, daerah Kelapa Gading merupakan daerah kawasan pemukiman menengah ke atas.

Bukan Peluru, Bansos DKI Nyasar ke Warga Kelapa Gading! 02

[Baca Juga: Bantu Lacak COVID-19, Apple dan Google Rilis Data Pengguna]

 

Paket itu dikembalikan dengan menitipkannya ke Ketua RW setempat untuk secara kolektif diberikan ke warga yang lebih berhak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah DKI.

“Jadi beberapa warga yang menitipkan kembali bansosnya melalui Ketua RW kepada Pasar Jaya/Pemprov atas inisiatif dan kepedulian warga kepada mereka yang lebih membutuhkan.”

 

Hal ini juga turut dikonfirmasi langsung oleh M Harmawan selaku Camat Kelapa Gading, seperti dikutip dari laman mediaindonesia.com melalui law-justice.co, Kamis (16/04).

“Ada 22 paket sembako yang dikembalikan oleh warga yang tinggal di RW 07 Kelurahan Kelapa Gading Barat. Bukan penolakan, mereka merasa bilangnya masih ada warga yang lebih pantas menerima sembako.”

 

Meski kedapatan melakukan kesalahan dalam pengiriman paket tersebut, Sigit yakin kalau proses distribusi bansos di wilayah Jakarta Utara berjalan dengan lancar.

“Pendistribusian bansos saat ini didasarkan pada data yang disusun oleh Tim Pemprov.”

 

Kesalahan pendistribusian bansos di DKI ini sontak menjadi sorotan warganet di media sosial.

Salah satu di antaranya adalah pegiat media sosial, Denny Siregar dengan komentar sarat sarkasme melalui akun twitter pribadinya, @Dennysiregar7.

“Pantesin, jumlah warga miskin di Jakarta kemarin mendadak naik gila2an. Mungkin menurut @DKIJakarta warga Kelapa Gading pada jatuh miskin.”

 

Cuitan itu, kemudian mengundang komentar dari warganet lain sebanyak 557 komentar.

“Respect untuk para warga yang telah menolak dan mengembalikan paket sembako bantuan karena merasa tidak berhak atas paket bantuan tsb. Untuk pihak yang “mengada-adakan” warganya menjadi status warga miskin, segera mulai diinvestigasi. Ini baru di satu RW di suatu kelurahan lho..!” -@BorneoWolf-

 

Makin tambah terlihat ada yg tidak beres dalam penanganan corona di DKI” @fajaralam9

 

“Mainannya kasar banget, masa, nuduh orang kelapa gading gak bisa beli beras. ck ck ck. Pembunuhan karakter buat kelapa gading.” -@AnggriantoJohny-

 

Ribuan paket tepat sasaran, dan sangat membantu masyarakat, dan kita hanya fokus ke 22 pcs yang salah, jangan lihat gambarnya. Baca dlu mas. .” -@Achmads35787459-

 

Kritikan bukan hanya datang dari warganet saja, tapi juga dari Gilbert Simanjuntak, anggota Fraksi PDIP DPRD Jakarta.

Dia mengatakan kalau hal ini tidak tepat pada sasaran, karena katanya, rata-rata harga rumah di daerah itu senilai Rp 7 miliar.

Dikutip dari laman suara.com, Kamis (16/04), Ia berkata:

“Kita merasa pemberian bansos belum tepat sasaran karena kejadian di Kelapa Gading membuktikan hal tersebut. Satu RW menolak, karena merasa mampu, kabarnya rumah termurah di situ Rp 7 M.”

 

Sebagaimana kita ketahui, DKI Jakarta sudah memulai kebijakan ini sejak Jumat, 10 April lalu.

Tidak lama setelah Jakarta umumkan PSBB, beberapa kota tetangganya seperti Bogor, Depok, dan Bekasi, juga ikuti jejak Jakarta untuk PSBB.

Menyusul kota satu provinsinya yang sudah lebih dulu mulai kebijakan PSBB, Kota Bandung juga digadang-gadang akan langsungkan PSBB pada Rabu, (22/04) pekan depan.

 

PSBB Bukan Berarti Finansial Bocor

Salah satu peraturan yang termasuk ke dalam kebijakan PSBB ini adalah, membatasi ruang gerak masyarakat di wilayah setempat.

Dengan adanya pembatasan ruang gerak, maka tidak bisa dipungkiri kalau ini akan berdampak pada keadaan finansial warganya, apalagi untuk para pekerja dan pelaku usaha yang mengandalkan penghasilan harian.

Mau tidak mau, setiap individu dan keluarga harus bisa bertahan dengan keuangan yang seadanya.

Bukan Peluru, Bansos DKI Nyasar ke Warga Kelapa Gading! 03

[Baca Juga: Balada COVID-19, Work From Home, dan Tumpukan Kewajiban]

 

Beruntung, pemerintah sudah memberikan kelonggaran-kelonggaran terkait cicilan dan tanggung jawab lain yang bisa ditunda hingga beberapa bulan ke depan.

Kini, satu-satunya yang menjadi masalah adalah, bagaimana caranya memenuhi kebutuhan untuk berbulan-bulan ke depan dengan keadaan finansial yang stagnan.

Diperlukan sebuah perencanaan keuangan yang efektif dan sangat efisien agar mendapatkan angka pengeluaran harian yang ideal.

Tentu bukan hal mudah dalam melakukan perencanaan keuangan secara manual atau tulis tangan.

Diperlukan sebuah sistem yang praktis dan presisi, untuk membantu kita mengatur anggaran keuangan dengan hati-hati. Setuju?

Oleh karena ini, aplikasi Finansialku hadir di antara kita semua. Fitur perencanaan keuangannya bisa dimanfaatkan untuk mengatur ulang anggaran keuangan keluarga dengan praktis.

Bukan hanya itu, aplikasi Finansialku juga punya fitur ‘Konsultasi Keuangan’ yang memberikan Anda kesempatan untuk berkonsultasi langsung bersama dengan ahli perencana keuangan.

Masih belum yakin dengan kemudahan fitur-fiturnya? Kalau begitu, silakan buktikan sendiri kebenarannya, dengan mengunduh aplikasinya langsung di bawah ini!

 

Khusus selama pandemi Covid-19, sobat Finansialku bisa melakukan konsultasi gratis dengan Perencana Keuangan Finansialku selama 20 menit!

Ikuti konsultasi gratisnya dengan mengunduh aplikasi Finansialku dan lakukan cek kesehatan keuangan terlebih dulu agar konsultasinya maksimal.

Lebih lanjut, klik tombol di bawah ini ya.

 

Apa pendapat Sobat Finansialku mengenai insiden ini? Jangan ragu untuk sampaikan pada kami melalui kolom komentar di bawah, ya!

Apa rekan dan keluarga juga perlu tahu soal informasi ini? Jangan khawatir, segera bagikan melalui pilihan platform yang tersedia. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • I Putra (Iyan Linggau). 17 April 2020. Satu RW di Kelapa Gading Dapat Bansos, Padahal Miliki Rumah Rp7 Miliar. Klikanggaran.com – https://bit.ly/2VFdPXl
  • Dwi Bowo Raharjo. 16 April 2020. Pemprov DKI Kirim Bansos ke Warga Punya Rumah RP 7 M, PDIP: Salah Sasaran. Suara.com – https://bit.ly/2RNR6HB
  • Heru Guntoro. 16 April 2020. Gilbert Sayangkan Bansos Anies Salah Sasaran. Gesuri.id – https://bit.ly/2Kbp2JV
  • Admin. 16 April 2020. Warga di Kelapa Gading Kembalikan Bansos Ke Pemprov DKI karena Merasa Tak Berhak. Kumparan.com – https://bit.ly/3biVMgj
  • Admin. 17 April 2020. Orang Mampu Dapat Bansos, Denny Siregar: Pantes Orang Miskin DKI Naik!. Law-justice.co – https://bit.ly/2VQcuNR

 

Sumber Gambar:

  • Bantuan Sosial DKI 01 – https://bit.ly/2Vfns06
  • Bantuan Sosial DKI 02 – https://bit.ly/34K1KV6
  • Bantuan Sosial DKI 03 – https://bit.ly/2XK06kR

dilema besar