BPOM berikan izin penggunaan vaksin Sinovac, yang aman dengan efek samping ringan hingga sedang tak berbahaya.
Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
BOPM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 atau emergency use authorization (EuA) untuk vaksin Sinovac.
Dari hasil uji klinis sementara atau interim tahap III vaksin virus corona buatan perusahaan asal China itu menunjukkan efikasi atau tingkat keampuhan vaksin corona Sinovac sebesar 65,3 persen.
Efikasi vaksin adalah kemampuan vaksin untuk memberikan manfaat bagi individu yang diberi imunisasi.
Angka tersebut sudah sesuai dengan standar atau ambang batas efikasi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni minimal 50 persen.
[Baca Juga: Kenalan Yuk Sama 6 Vaksin Covid-19 yang Akan Digunakan di Indonesia]
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan alasan pemberian EUA vaksin di antaranya memiliki mutu yang memenuhi standar yang berlaku serta syarat pembuatan obat yang baik.
Selain itu vaksin juga memiliki manfaat yang lebih besar dari risiko yang didasarkan pada data non klinik dan klinik.
Efek Samping dari Vaksin Sinovac
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap data dukung keamanan, Penny menyatakan secara keseluruhan vaksin Sinovac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang.
Efek samping lokal berupa nyeri, iritasi, pembengkakan dan efek samping sistemik berupa, nyeri otot dan demam.
Frekuensi efek samping dengan derajat berat yakni sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 hingga 1 persen, sebagaimana melansir dari tribunnews.com, Selasa (12/01).
Efek samping tersebut merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali.
Untuk diketahui, saat ini Indonesia sudah mendapatkan 3 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac dalam bentuk jadi. Vaksin COVID-19 Sinovac juga telah diedarkan ke seluruh provinsi di Indonesia.
Sejak awal pemerintah menyampaikan penyuntikan ditargetkan dilangsungkan pada Januari 2021. Vaksinasi tahap awal menyasar tenaga kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Nomor HK.01.07/ Menkes/12758/ 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Keputusan yang diteken Budi sejak 28 Desember 2020 lalu itu memaparkan enam diktum. Salah satunya menambahkan kandidat vaksin Covid-19 dari perusahaan Novavax Inc., sebagaimana mengutip dari cnnindonesia.com.
Sehingga kini pemerintah menetapkan tujuh jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia.
Ketujuh vaksin tersebut diproduksi oleh Bio Farma, Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.
Selalu terapkan protokol kesehatan 3M; mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker kemanapun kalian berpergian, stay safe.
Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.
GRATISSS, Yuk Download Sekarang!
ASURANSI KESEHATAN Bisa Menyelamatkan Hidup
Sumber Referensi:
- Redaksi. 11 Januari 2020. BPOM Umumkan Hasil Uji Klinis Sinovac, Efikasi 65,3 Persen. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/2LmfLTy
- Khadijah Nur Azizah. 11 Januari 2020. Sah! BPOM Beri Izin Vaksin COVID-19 Sinovac, Eficacy 65,3 Persen. Health.detik.com – https://bit.ly/3i4qUV6
- Redaksi. 11 Januari 2020. BPOM Resmi Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac, Efikasinya Sebesar 65,3 Persen. Tribunnews.com – https://bit.ly/3bIoRFh
Sumber Gambar:
- Sinovac – http://bit.ly/2LFcw9G, http://bit.ly/3btoq19
dilema besar