BOLEH PUNYA UTANG Produktif, BUKAN Utang Konsumtif!

BOLEH PUNYA UTANG Produktif, BUKAN Utang Konsumtif!

Ternyata kamu boleh punya utang lho! Eits, jangan salah ya! Pahami dulu antara utang produktif & utang konsumtif, setelah itu, kamu boleh punya utang!

 

Rubrik Finansialku

 

Seriusan Boleh Punya Utang?

Ternyata kita boleh lho punya utang!

Eits..tapi utang yang seperti apa dulu?

Apakah utang kartu kredit dengan belanja di mall, gesek sesuka hati, gesek tunai alias gestun sampe ga mikirin limit serta bunga berbunga yang nanti kudu di bayar?

Hmm… no.. no.. no guys!

Bukan utang yang semacam itu yang dimaksud dari pembahasan kita kali ini!

Utang yang diperbolehkan dan bahkan bisa menjadi sebuah kewajiban bagi para pengusaha dan entrepreneur sukses manapun di dunia ini adalah UTANG PRODUKTIF.

Kenapa dibilang kewajiban, terutama bagi para entrepreneur?

Setiap pengusaha tentu butuh modal kan? Itulah kenapa buat mereka yang ga punya modal, berutang untuk pengembangan usaha disebut utang produktif.

Karena dengan utang, sebuah usaha akan berkembang dan memberikan keuntungan yang akan membayar kembali modal tersebut serta menambah keuntungan dari usaha.

Jadi, bukan sembarangan utang yang bisa kita lakukan lho!

Jadi utang apa aja sih yang boleh dan ga boleh kita lakukan?

Simak pembahasannya berikut ini ya!

 

Sebelum Berutang, Kenali Utang Produktif & Utang Konsumtif

Berutang itu memang wajar asalkan utang itu tidak melebihi besarnya pendapatan yang kita terima setiap bulannya.

Mengapa demikian? Ingat peribahasa lebih besar pasak dari pada tiang?

Jika pengeluaran untuk melunasi utang lebih besar dari pada pendapatan, sudah pasti kamu akan masuk dalam lingkaran setan “gali lobang tutup lobang”.

Bisa-bisa kamu terjerat pinjol alias pinjmaan online dengan bunga tinggi yang bisa bikin kamu kena “serangan jantung” dan mati muda.

Bukannya nakut-nakutin lho tapi ini memang KENYATAAN!

Ga mau ini terjadi kan?

[Baca Juga:  REAL! Gue Bebas Utang Pinjol 50 Juta Dalam 3 Bulan Pake Ini]

 

Utang Produktif

Semua yang disebut utang produktif adalah utang yang memiliki tujuan untuk mendapatkan manfaat finansial alias keuntungan.

Misalnya, kamu mau bisnis jualan ayam dan kamu butuh modal sebesar Rp 10 juta. Kamu bisa mengajukan utang atau pinjaman ke bank sebagai modal untuk membuka usahamu.

Dalam perjalan pengembangan usahamu tersebut, kamu mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kan?

Dari situ, kamu berusaha mengembalikan dana modal pinjaman ke bank sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

Setelah tenor pengembalian pinjaman selesai, tentu kamu masih terus dalam masa pengembangan usahamu & menerima keuntungan dari hasil penjualan usaha ayam tersebut.

Kegiatan yang kamu lakukan di atas dinamakan utang produktif dan ini sangat dianjurkan bagi para pengusaha untuk menjalankan bisnisnya.

Kenapa disebut utang PRODUKTIF? Karena utang itu dapat memberikan keuntungan finansial buatmu.

Dengan berutang produktif, kamu akan mendapatkan laba dari usaha yang kamu kembangkan. Itulah kenapa utang produktif sangatlah disarankan dan diperbolehkan untuk dilakukan jika kamu mau sukses secara finansial.

Bingung mau utang produktif tapi belum tahu usaha apa yang mau dikerjain, mendingan fokus dulu sama cara ngatur gajimu sebagai karyawan dulu deh dengan E-Book Gratis Panduan Mengelola Gaji Buat Karyawan. Gratiss!!

 

Utang Konsumtif

Jika ada utang produktif, maka ada utang konsumtif.

Utang jenis ini tidaklah memberikan manfaat secara finansial, bahkan utang ini malah akan menggerogoti isi kantongmu.

Biasanya segala utang yang masuk dalam kategori utang konsumtif itu tidak memberikan manfaat secara finansial, misalnya ketika ada promo handphone keluaran terbaru.

Jika kamu ngebet banget pengen beli tanpa memikirkan manfaat finansial yang kamu terima, kamu akan terjerat pada utang konsumtif.

[Baca Juga: Finansialku Podcast Eps 50 – Kenapa Banyak Pekerja Keuangan Terjerat Utang?]

 

Untuk menghindari utang konsumtif, kamu perlu menyadari dengan benar (sadar sesadar-sadarnya ya), apa aja yang jadi kebutuhanmu. Pilah antara kebutuhan dan keinginan!

Jika kamu ngacai (ngebet banget) karena liat promo hape keluaran terbaru, coba kamu lihat hape lamamu yang selama ini menenamimu baik suka maupun duka, yang bahkan setelah beberapa bulan pemakaian ga sengaja kamu banting bahkan jadi pelampiasan amarahmu.

Hmmm…kalau hape-mu itu masih oke-oke aja, bisa dipakai untuk kamu melakukan aktivitas, bekerja dan menghasilkan sesuatu secara optimal, kenapa harus beli yang baru sih?

Manfaatkan barang lamamu yang masih bisa terpakai secara optimal. Jika memang dirasa barang tersebut sudah layak untuk diganti, mungkin kamu bisa mencari yang baru tapi tetap disesuaikan dengan budget, isi kantong dan juga kebutuhanmu ya!

Kalau kamu kurang ngerti budgeting dan pusing dengan pengaturan keuangan, kamu bisa gunakan aplikasi perencanaan keuangan Finansialku.

Aplikasi Finansialku membantu kamu untuk mengelola keuangan sebagaimana mestinya. Di dalamnya terdapat fitur pencatatan keuangan, anggaran, cek kesehatan keuangan, edukasi keuangan, hingga konsultasi keuangan dengan para ahlinya.

Ya! Semua tentang keuangan dan bagaimana cara mengelolanya ada di dalam aplikasi Finansialku. Kamu bisa download aplikasinya di Google Play Store maupun Apple Apps Store dan dapatkan free trial aplikasi premium Finansialku selama 30 hari!

Mau upgrade satu tahun? Bisa banget! Hanya dengan menyisihkan kurang dari seribu rupiah sehari, kamu bisa mendapatkan aplikasi Finansialku dengan fitur premium.

Khusus buat kamu, dapatkan juga potongan Rp 50 ribu untuk berlangganan premium dengan memasukkan kode CUAN50.

Paket seperti ini mana ada di tempat lain? Yuk coba aplikasinya sekarang, dan lihat bagaimana itu mengubah keuanganmu beberapa bulan ke depan!

 

Terjerat Utang Konsumtif Jadi Pengen Mati

Gara-gara kepincut sama jam tangan harga puluhan juta, Mandra (nama samaran) minjem ke pinjol alias pinjaman online.

Selang beberapa minggu, ada aja promo aksesoris mahal yang harganya dicoret & diskonnya bisa sampe & 70%. Ini pun bikin Mandra ga pikir panjang dan klik “buy” dengan cara ngutang kartu kredit.

Masih dalam minggu yang sama, gajian masih seminggu ke depan, mulailah tagihan berdatangan di mana sebelumnya Mandra abis gestun buat bayar tagihan jam tangan pertamanya ditambah belanja bulanan pake kartu kredit yang satu lagi.

Hmmm…. Gajian di minggu berikutnya akhirnya ludes cuma asal lewat di ATM buat bayar itu cicilan utang.

Ternyata, utangnya itu masih nyisa alias gajinya ga cukup buat nutupin utangnya bulan itu.

[Baca Juga: Simak 5 Cara Ampuh Menghadapi Pasangan Gemar Berutang]

 

Terpaksa deh minjem lagi ke pinjol lain soalnya mau nambah kerjaan juga belum kepikiran mau nambah kerjaan apa yang bisa menghasilkan.

Tak selang 3 bulan, utangnya udah sampe ratusan juta & kerjaannya tiap hari menghindari telepon dari debt collector alias penagih utang.

Hmmm.. ngeri deh kalo dibayangin, ga bisa tidur dan pengen rasanya lenyap sekejap dari kehidupan supaya ga dikejar-kejar debt collector!

 

STOP UTANG KONSUMTIF

Jadi mulai kebayang kan ga enaknya akibat punya utang konsumtif seperti Mandra?

Sebelum itu terjadi, sadari bahwa utang konsumtif yang bisa bawa kamu pada kondisi fatal.

Lebih baik pilih utang produktif yang bisa bikin masa depan finansialmu semakin terwujud.

Manfaatkan konsultasi GRATIS selama 20 menit dengan Perencana Keuangan Finansialku buat bahas rencana kesuksesan finansialku ke depan, guys!

 

Di bulan Ramadhan ini, kamu bisa menambah pahala kebaikan hanya dengan menyebarkan informasi positif salah satunya dengan share artikel-artikel bermanfaat dari Finansialku lho!

 

Sumber Referensi:

  • Finley Susanto. Mengenal Utang Produktif dan Utang Konsumtif. Amalan.com – https://bit.ly/2W1LUCA
  • Sakina Rakhma Diah Setiawan. 21 Maret 2020. Perbedaan Utang Produktif Vs Utang Konsumtif, Kamu yang Mana? Money.kompas.com – https://bit.ly/3b41SAn
  • Admin. 28 Agustus 2019. Mengenal Apa Itu Utang Produktif dan Utang Konsumtif. Finsy.co.id – https://bit.ly/2YATTbw
  • Admin. Utang Produktif. Multindo.co.id – https://bit.ly/2W1cbki
  • Kartika Ratnasari. 13 Juli 2018. Kenali Beda Utang Produktif dan Konsumtif agar Tidak Boros. Blog.kredivo.com – https://bit.ly/2SzwUti

 

dilema besar