Kabar wabah virus corona tidak selalu buruk, hari ini polusi membaik di tiga negara penyumbang polusi udara ini.
Informasi selengkapnya dapat dibaca dalam artikel Finansialku berikut!
Rubrik Finansialku
Virus Corona Menjalar Polusi Malah Membaik!
Ada setumpuk akibat dari penyebaran virus corona yang menyasar dan meluas ke seantero dunia ini, yang paling vital ialah tentang kematian. Ini kenyataan paling berat yang mesti diterima manusia.
Berbagai negara punya upayanya masing-masing demi memutus rantai penyebaran Covid-19, salah satu caranya mengkarantina secara nasional atau per wilayah.
Dari situ, perekonomian ikut mandek, kota-kota menjadi lenggang, transportasi melompong, langit menjadi biru dan terang, dan udara membersih.
[Baca Juga: Ada Lima Kabar Baik Virus Corona di Indonesia Hari Ini]
Dari bencana ini kita bisa melihat sisi “baik” yang juga punya dampaknya tersendiri bagi kehidupan.
Di berbagai sosial media, beredar video pendek yang merekam ikan-ikan di kanal Venesia, Italy bermunculan ke permukaan dengan air sungainya yang jernih. Ini adalah satu bukti tentang yang “baik” itu tadi.
Jakarta juga akhir-akhir ini langitnya membiru, lalu ada yang bilang bahwa ini berkat dari virus corona.
Mengutip dari Mongabay, menurut Badan Antariksa Eropa [ESA], serta beberapa peneliti independen, emisi nitrogen dioksida telah menurun signifikan setelah lockdown yang disebabkan penyebaran Covid-19.
Penurunan emisi tersebut menandakan berkurangnya polusi udara, dengan perubahan paling signifikan diamati di bagian utara negara itu.
Sobat Finansialku, disini saya akan membagi berkat dari virus corona terhadap polusi yang berangsur membaik dari berberapa negara:
#1 Udara China Menjadi “Sehat”
Negeri China adalah titik awal dari penyebaran virus corona ini. Saat angka pasien positif melonjak pemerintah China melakukan lockdown. Aktivitas jutaan penduduk terhenti, pabrik-pabrik ditutup, alhasil langit menjadi biru.
Menurut Kementerian Ekologi dan Lingkungan Tiongkok, jumlah rata-rata “hari dengan udara berkualitas baik” meningkat 21,5% pada Februari 2020, dibandingkan Februari 2019.
Tak hanya itu, menutip dari Mongabay, gambar satelit yang dirilis NASA menunjukkan penurunan dramatis emisi nitrogen dioksida -yang dikeluarkan kendaraan, pembangkit listrik dan fasilitas industri- di kota-kota besar Tiongkok antara Januari dan Februari 2020.
Awan gas beracun yang terlihat menggantung di atas pusat-pusat industri hampir menghilang.
“Ini adalah pertama kalinya saya melihat penurunan dramatis di area seluas itu untuk acara tertentu,” kata Fei Liu, seorang peneliti kualitas udara di Goddard Space Flight Center NASA.
#2 Polusi Membaik, Udara Bersih di New York
Belum lama ini pemerintahan New York, USA menetapkan lockdown. Ruang gerak penduduk dibatasi dengan tujuan memutus rantai penyebaran yang kian hari kian bertambah di sana.
Asal tahu saja, hari ini Amerika menduduki peringkat teratas dengan jumlah angka positif corona yang melebihi 240 ribu orang.
[Baca Juga: Cegah COVID-19, NEW YORK Lockdown Hari Ini!]
Akan tetapi, kabar ‘baik’ perihal polusi udara di Metropolitan Paman Sam tersebut berangsur bersih.
Penurunan tingkat lalu lintas di New York diperkirakan turun 35% dibanding tahun sebelumnya.
Menurut para peneliti di Universitas Columbia membeberkan emisi karbon monoksida, terutama karena mobil dan truk, telah turun sekitar 50% selama beberapa hari minggu.
Mereka juga menemukan bahwa ada penurunan 5-10% dalam CO2 di New York dan juga penurunan metana.
“New York memiliki jumlah karbon monoksida yang sangat tinggi selama satu setengah tahun terakhir,” kata Prof Róisín Commane, dari Universitas Columbia, sebagaimana mengutip dari Liputan6.com.
“Dan ini adalah yang terbersih yang pernah saya lihat. Ini kurang dari setengah dari apa yang biasanya kita lihat pada bulan Maret.” Pungkasnya.
#3 Polusi Membaik, Langit India Jadi Biru
Ada satu asumsi yang telah tertanam di benak seseorang mengenai India, yakni sumpek dan jorok. Ini stereotip umum, namun yang terjadi hari ini di India telah berbeda.
Setelah Covid-19 menyebar di negeri Bollywood itu, Perdana Menteri India, Narendra Modi, lansung ambil keputusan tegas, yakni mengunci 80 distrik dan menghentikan aktifitas bisnis, terekcuali makanan dan farmasi.
Sebagaimana New York dan Hubei, polusi di India juga mendapat penawar yang “menyehatkan”.
[Baca Juga: India Lockdown Sampai Nyaris Sebulan Ke Depan]
Setelah negara berpenduduk 1,3 Miliar itu dikunci tak boleh keluar rumah, dan pabrik terhenti, udara disana pun menjadi bersih dengan langit biru.
Data menunjukkan bahwa partikel mikroskopik berbahaya, yang disebut PM 2.5, dan nitrogen dioksida, di kota-kota utama di India turun drastis. Bahan itu dihasilkan oleh kendaraan dan pembangkit listrik.
Partikel mikroskopik PM 2.5, yang berdiameter lebih kecil dari 2,5 mikrometer, dianggap sangat berbahaya karena dapat masuk ke dalam paru-paru dan masuk ke organ lain melalui aliran darah.
Untuk diketahui, sebelum lockdown diterapkan, India memiliki 21 dari 30 kota paling tercemar di dunia. Itu berdasarkan Laporan Kualitas Udara Dunia 2019 AirVisual.
Kota-kota seperti New Delhi, Mumbai, Chennai, Kolkata dan Bangalore juga mencatatkan penuruna polusi udara.
“Saya belum pernah melihat langit biru di Delhi selama 10 tahun terakhir,” kata Jyoti Pande Lavakare, salah satu pendiri organisasi lingkungan India, Care for Air, dan penulis buku “Breathing Here is Injurious to Your Health”
“Ini adalah hikmah dari krisis yang mengerikan ini sehingga kita bisa melangkah keluar dan bernafas,” dia menambahkan, sebagaimana mentuip dari Detik.com.
Dua Sisi Mata Pisau
Kita semua tahu Covid-19 ini telah banyak merugikan kehidupan orang banyak. Di luar sana ada orang-orang yang kehilangan keluarganya, ada para pekerja yang kesulitan cari uang, ada negara yang sedang berjuang, dan sederet perusahaan sedang sulit bernafas.
Namun, dunia bisa dipandang dengan dua sisi mata pisau. Dari malapetaka ini ‘keuntungannya’ semesta bernafas lebih lega diliputi polusi udara yang membaik.
Sobat Finansialku, kita semua bisa mendaraskan terus harapan, semoga badai ini cepat berlalu.
Kalian yang baca artikel ini bisa berbagi perspektif atau pendapatnnya tentang Covid-19 lewat kolom komentar di bawah ini.
Oh iya, sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia di bawah ini. Semoga bermanfaat, ya.
Jaga terus kesehatan kalian.
Sumber Referensi:
- Dythia Novianty. 30 Maret 2020. Penampakan Polusi Udara Sesudah dan Sebelum Wabah Virus Corona di Eropa. Suara.com – https://bit.ly/2UYPCeh
- Benedikta Miranti Tri Verdiana. 20 Maret 2020. Virus Corona COVID-19 Kian Tak Terkendali, Polusi Udara Dunia Justru Makin Berkurang. Liputan6.com – https://bit.ly/2R6OLHj
- Fermi Diah. 01 April 2020. Virus Corona Datang, Langit India pun Biru Travel Detik – https://bit.ly/2UDE9lD
- Akhyari Hananto. 21 Maret 2020. Ketika Bumi “Istirahat” Gegara Corona: Langit Biru Terlihat di Tiongkok dan Beningnya Air Terpancar di Venesia. Mongabay – https://bit.ly/2Vbk1GH
- Sri Anindita Nursasti. 20 Maret 2020. Berkat Virus Corona, Udara Dunia Terbukti Lebih Bersih dan Minim Polusi. Kompas.com – https://bit.ly/2UWD9Ij
Sumber Gambar:
- Air Polution 01 – https://bit.ly/2wYVfBl
- Air Polution 02 – https://bit.ly/2wa43nw
- Air Polution 03 – https://bit.ly/349nidi
- Air Polution 04 – https://bit.ly/39DTtCX
dilema besar