Banyak yang masih bingung mengenai berapa persentase menabung dana pernikahan antara pihak laki-laki dan perempuan. Bahkan, masih ada yang menganggap bahwa salah satu pihak saja yang menanggung semuanya.
Budaya pernikahan setiap daerah di Indonesia sangat beragam, termasuk dengan biaya pernikahan yang seringkali menjadi pertanyaan “persentase tabungan siapa yang lebih besar dalam menabung biaya pernikahan? Si cowok atau si cewek?”
Yuk, simak artikel berikut ini biar sobat Finansialku tahu nih gimana nentuin persentase biaya pernikahan dengan pasangan Anda.
Rubrik Finansialku
Tradisi Menentukan Biaya Pernikahan
“Siapa yang nabung lebih besar buat dana pernikahan? Si cowok atau si cewek?”
Hmm, seringkali ini menjadi suatu hal yang sangat sensitif, ya. Jika tidak dibicarakan dengan baik, maka akan berujung dengan pertengkaran dengan pasangan Anda, bahkan keluarga Anda.
Mengenai persentase menabung dana pernikahan, apakah pihak keluarga laki-laki atau keluarga perempuan, sebaiknya kembalikan kepada tradisi dan kebiasaan yang berlaku.
Seringkali permasalahan timbul ketika pasangan calon pengantin berasal dari daerah yang berbeda dengan tradisi yang berbeda pula.
Misalkan, keluarga calon pengantin wanita berasal dari keluarga Jawa, sementara keluarga calon pengantin pria berasal dari Sumatera Barat.
Perbedaan tata cara dalam penyelenggaraan pernikahan antara dua adat yang berbeda ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.
Berikut adalah beberapa langkah untuk menentukan apakah adat masih digunakan dalam menentukan persentase menabung dana pernikahan.
#1 Berkonsultasi dengan Keluarga
Dalam tradisi Jawa, pihak wanita biasanya menjadi pihak yang punya hajat atau yang menggelar pesta pernikahan. Karenanya, sebagian besar biaya pernikahan pun ditanggung oleh keluarga calon pengantin wanita.
Bukan berarti pihak pria tidak memiliki peran apapun. Pihak keluarga pria juga ikut menanggung biaya pernikahan, namun jumlahnya tidak sebesar pihak keluarga wanita.
Bila pihak keluarga pria ingin menggelar pesta sendiri, mereka dapat mengadakan acara ngunduh mantu yang biasa digelar sekitar 1 sampai 2 minggu setelah pesta pernikahan yang digelar di tempat mempelai wanita.
Seperti dalam tradisi Jawa, dalam tradisi Sunda ataupun Minang, pernikahan juga digelar oleh keluarga wanita.
Sementara dalam tradisi Bali, pesta pernikahan dilakukan oleh keluarga pria. Calon mempelai wanita dijemput oleh keluarga pria untuk melangsungkan upacara pernikahan di kediaman keluarga pengantin pria.
Secara otomatis, seluruh biaya pernikahan ditanggung oleh keluarga pria.
[Baca Juga: PENTING! Bicarakan Keuangan Sebelum Memutuskan Pernikahan]
#2 Bicarakan Sejak Awal Mengenai Biaya Pernikahan
Memang benar Anda dan pasangan yang memutuskan untuk menikah. Tetapi, mengenai penyelenggaraan pesta pernikahan, bukan menjadi hak prerogatif Anda berdua saja, tetapi juga melibatkan keluarga Anda dan keluarga pasangan.
Oleh karena itu, harus dibicarakan sejak awal siapa yang harus membiayai pernikahan. Apakah keluarga pengantin wanita, apakah keluarga pengantin pria, atau keduanya. Bila memang dibiayai bersama, harus jelas pembagiannya, siapa membayar apa.
Misalnya keluarga pria membiayai venue, katering, dan dekorasi. Sementara keluarga wanita membiayai busana pengantin dan keluarga, undangan, suvenir, foto dan video, dan sebagainya.
Tentu saja semua harus dibicarakan baik-baik, disesuaikan dengan kondisi keuangan kedua keluarga.
#3 Pasangan Pengantin yang Menanggung Semua Biaya Pernikahan
Belakangan ini para pengantin banyak yang ingin menikmati pesta pernikahannya dengan cara yang lebih simple dan sederhana.
Jadi, bukannya mengundang banyak tamu yang biasanya kebanyakan adalah relasi dari orang tua, mereka justru hanya mengundang kerabat dekat dan sahabat dari pasangan pengantin.
Untuk menggelar pesta pernikahan intimate seperti ini, umunya pasangan pengantin memutuskan untuk membiayai sendiri pernikahan mereka tanpa meminta bantuan orang tua.
Meski kerap mendapatkan tentangan dari orang tua, karena kebanyakan orang tua ingin mengundang kerabatnya pada pernikahan anak mereka, namun bila pasangan tetap kuat dengan keinginan mereka, maka orang tua pun hanya dapat memberikan restu.
Persentase Dana Pernikahan yang Tepat
Setelah melakukan pembicaraan mengenai tradisi dengan pasangan Anda, maka sudah dipastikan Anda dapat menentukan berapa jumlah persentase menabung dana pernikahan antara Anda dan pasangan.
Semakin berkembangnya zaman, tradisi kebudayaan mulai berkurang mengenai biaya pernikahan.
Sehingga, kebanyakan pasangan menabung secara bersama-sama, tidak ada persentase khusus si cowok berapa persen dan si cewek berapa persen.
Intinya, balik lagi kepada Anda dan pasangan, kalau tidak mengusung tradisi budaya lebih baik bersama-sama, toh ini acara untuk bersama.
Setelah pernikahan pasti Anda harus memikirkan rumah dan hal lainnya, mungkin bisa juga dibagi menjadi dua. Misalkan cowok khusus menabung untuk membeli rumah dan pihak cewek khusus menabung biaya pernikahan.
Buatlah detail harga rumah yang diinginkan dan budget pernikahan Anda dan pasangan biar ga stress menabung 2 hal secara bersamaan.
Jika Anda mau menabung 2 hal secara bersamaan seperti untuk biaya nikah dan rumah, maka Anda bisa coba hitung berapa dana yang harus Anda dan pasangan tabung setiap bulannya dengan menggunakan aplikasi Finansialku.
[Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Untuk Menabung Pernikahan?]
Aplikasi Finansialku selain membantu Anda mengatur keuangan, pastinya dapat membantu Anda untuk merencanakan keuangan masa depan Anda.
Jadi, Anda tidak usah bingung lagi untuk mengatur berapa tabungan untuk menikah dan tabungan untuk rumah Anda.
Mungkin jika Anda dan pasangan mau fokus dulu menabung biaya pernikahan bersama Anda bisa lakukan contoh berikut ini.
Sebagai contoh, Anda dan pasangan sama-sama bergaji Rp 7 juta per bulan. Dalam satu bulan, berarti Anda harus menyisihkan 30 persen dari Rp 7 juta, yaitu Rp 2,1 juta.
Jika dilakukan secara konsisten, dalam waktu setahun Anda dan pasangan akan mengumpulkan total tabungan sebesar Rp 50,2 juta.
Jika besaran angka masih kurang, Anda bisa meningkatkan presentase tabungan atau menghemat pengeluaran lain. Lakukan secara disiplin hingga angka yang diinginkan tercapai.
Berikut adalah artikel mengenai menabung dana pernikahan dengan pasangan Anda.
Pusing Mikirin Dana Pernikahan? Yuk, Menabung Bareng Pasangan
Jika Anda dan pasangan mau menghitung detail mengenai persentase biaya-biaya pernikahan, Anda bisa berkonsultasi dengan saya atau para perencana keuangan lainnya dalam aplikasi Finansialku yang bisa Anda download di Play Store atau App Store.
Gak Usah Pusing Mikirin Persentase Dana Pernikahan, yang Penting Kesepakatan dalam Ikatan Pernikahan
Banyak pasangan yang tidak jadi menikah karena membahas persentase menabung dana pernikahan. Tapi, di situlah cinta teruji. Kesepakatan sangatlah penting, terutama dalam keuangan, baik itu keuangan sebelum menikah maupun setelah menikah.
Nah, untuk menghindari hal-hal lain yang mungkin terjadi dalam menyiapkan dana pernikahan, Anda bisa mendengarkan audiobook berikut ini.
Apakah Anda sudah memutuskan untuk menggunakan tradisi atau tidak dalam menentukan dana pernikahan Anda? Share pengalaman Anda dalam menyiapkan dana pernikahan dalam kolom komentar di bawah ini, ya.
Jangan lupa bagikan pula artikel ini pada rekan-rekan yang sedang menyiapkan dana pernikahan. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Setia Bekti. 21 Juni 2019. Siapa Menanggung Biaya Pernikahan? Weddingku.com – https://bit.ly/3l4BzRj
- Admin. 12 Oktober 2018. Tips Menabung Biaya Pernikahan Bersama Pasangan. Kumparan.com – https://bit.ly/3vfyRx2
Sumber Gambar:
- Pernikahan 1 – http://bit.ly/30Jxc4K
- Pernikahan 2 – http://bit.ly/3qZKvsB
dilema besar