Benamkan Dana 3 M, Perusahan Singapura Bakal Jadi Investor Bank Jago

Benamkan Dana 3 M, Perusahan Singapura Bakal Jadi Investor Bank Jago

GIC Singapura berencana benamkan dana Rp 3,15 triliun untuk eksekusi 1,19 miliar saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO).

Simak selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Calon Investor Baru PT Bank Jago Tbk (ARTO)

PT Bank Jago Tbk. (ARTO) bersiap mendapatkan calon investor baru dari pengelola dana investasi asal Singapura, GIC Private Limited.

Rencananya GIC Singapura akan masuk menjadi pemegang saham ARTO melalui skema Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II alias rights issue.

Hal tersebut terungkap dalam prospektus yang diterbitkan oleh Bank Jago dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (26/02).

GIC Singapura akan membenamkan dana hingga US$ 225 juta atau setara Rp 3,15 triliun (dengan kurs Rp 14.000) untuk mengeksekusi sebanyak 1,19 miliar saham ARTO.

Dengan begitu, setiap pemegang 579 saham ARTO akan memperoleh 160 saham baru. Jika seluruh saham baru dalam right issue dieksekusi, ARTO akan meraih dana segar Rp 7,05 triliun.

Dalam aksi korporasi tersebut, pemegang saham pengendali  ARTO sebesar 37,65% yakni PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) memiliki hak hingga 1,129 miliar HMETD.

Namun, perusahaan yang dikendalikan oleh bankir senior Jerry Ng berencana hanya melaksanakan 42,6 juta HMETD ARTO. Angka ini setara senilai Rp 100,11 miliar.

Benamkan Dana 3 M, Perusahan Singapura Ini Bakal Jadi Investor Bank Jago 02

[Baca Juga: Indonesia Mau Bikin Mata Uang Digital, Begini Kata BI]

 

Adapun PT Dompet Karya Anak Bangsa yang terkenal dengan brand Gojek atau Gopay sebagai pemilik 22,16% saham ARTO, memiliki 664,8 juta HMETD. Namun Gopay hanya akan melaksanakan 560 juta HMETD ARTO senilai Rp 1,316 triliun.

Dus, sisa porsi HMETD dari MEI dan Gopay yang tidak dieksekusi inilah yang menjadi pintu masuk GIC yang berkomiten akan menyerap saham baru Bank Jago (ARTO) sebanyak 1,19 miliar unit, mengutip dari laman Kontan.co.id.

Sementara itu, Wealth Track Technology Limited (WTT) yang tercatat sebagai pemilik 13,35% saham ARTO memiliki 1,449 miliar saham hanya akan mengeksekusi 170 juta HMETD senilai Rp 339,5 miliar.

WTT adalah perusahaan yang dimiliki pengusaha Sugito Patrick Waluyo. Dengan hanya mengeksekusi 170 juta saham baru di ARTO, ini artinya ada 230,5 juta rights yang dimiliki. Namun dalam prospektus tak disebutkan sisa hak tersebut akan dialihkan.

Sebagai informasi cum date rights issue dijadwalkan pada 4 Maret untuk pasar reguler dan negosiasi dan 8 Maret untuk pasar tunai.

Masa perdagangan HMETD pada 10-17 Maret 2021 dan masa pelaksanaan HMETD juga pada tanggal yang sama.

Bank Jago sebelumnya bernama Bank Arto Indonesia milik keluarga Arto Hardy yang diakuisisi oleh Jerry Ng dan Patrick Walujo.

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Apa pendapatmu Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Yuk berdiskusi lewat kolom komentar di bawah ini.

Bagikan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui.

 

 

Sumber Referensi:

  • Ropestan Sitorus. 26 Febuari 2021. Setelah Gojek, GIC Singapura Jadi Investor Bank Jago (ARTO). Finansial.bisnis.com – https://bit.ly/3kxkijh
  • Monica Wareza. 26 Febuari 2021. Wow! Rogoh Rp 3,15 T, GIC Singapura Masuk ke Bank Jago. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2ZQDE9J
  • Titis Nurdiana. 26 Febuari 2021. GIC jadi investor Bank Jago (ARTO), eksekusi sebagian saham Gojek & MEI Rp 3,15 t. Kontan.co.id – https://bit.ly/37PH00X

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/3uCjIFt
  • 02 – https://bit.ly/3bL676p

 

dilema besar