BEI Hentikan Sementara Perdagangan SRIL, Ada Apa?

BEI Hentikan Sementara Perdagangan SRIL, Ada Apa?

BEI hentikan sementara perdagangan saham PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) terkait penundaan pembayaran pokok dan bunga medium term note (MTN).

Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini.

 

BEI Hentikan Perdangangan Saham Emiten SRIL

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex per perdagangan sesi I pada Selasa (18/05) kemarin.

Dalam keterbukaan informasi, disebutkan bahwa suspensi dilakukan terkait penundaan pembayaran pokok dan bunga medium term note (MTN) Sritex tahap III 2018 ke-6 (USD-SRIL01X3MF).

“Dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien maka Bursa Efek Indonesia memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Sri Rejeki Isman Tbk.,” begitulah bunyi surat penghentian perdagangan sementara tersebut.

 

Hingga artikel ini tayang, belum ada penjelasan sampai kapan suspense diberlakukan. Namun saham SRIL tercatat berakhir pada harga Rp 146 per lembar saham saat suspensi dilakukan.

Pada perdagangan Senin (17/05) lalu, saham SRIL terkoreksi turun 6 poin atau 3,95 persen ke posisi Rp 146.

Dalam sebulan terakhir, saham Sritex mengalami penurunan 20,22 persen dan sepanjang tahun 2021 telah mengalami penurunan sebesar 44,27 persen. Sementara itu, posisi tertinggi berada di level Rp 155 serta level terendah di Rp 145.

Baca juga Mengenal Risiko dan Keuntungan Investasi Saham

BEI Hentikan Sementara Perdagangan SRIL, Ada Apa_ 02

Sumber: https://bit.ly/3hBZI1D

 

Selain masalah MTN, Sritex diketahui juga terbelit masalah utang oleh beberapa perusahaan.

Pada Kamis (06/05), majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Semarang juga telah menetapkan Sritex dalam status penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Gugatan PKPU tersebut dilakukan CV Prima Karya kepada Sritex pada 19 April 2021 lalu. Nomor perkaranya yakni 12/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Niaga Smg.

Dalam petitumnya, CV Prima Karya memohon majelis hakim PN Semarang menetapkan PKPU kepada termohon (Sritex dan anak usahanya) untuk jangka waktu paling lama 45 hari sejak gugatan tersebut.

Perusahaan juga meminta majelis hakim untuk membebankan seluruh biaya pengadilan kepada Sritex dan anak usahanya.

 

banner -laporan keuangan dan manfaat bagi investor

 

Pada Mulanya Sritex Hanya Usaha Kios Kecil

Sritek merupakan perusahaan yang bergerak di industri tekstil dan produk tekstil terpadu. Hingga saat ini Sritex tercatat sebagai perusahaan tekstil terbesar di Indonesia.

Sebanyak 59 persen sahamnya atau pengendali saham dikuasai PT Huddleston Indonesia yang terafiliasi dengan Keluarga Lukminto. Sementara kepemilikan publik tercatat sebesar 40 persen.

Pada mulanya, Sritex hanya usaha kios kecil bernama UD Sri Rejeki di Pasar Klewer, Solo yang didirikan oleh Almarhum Ie Djie Shien atau Muhammad Lukminto pada 1966.

Usahanya Muhammad Lukminto terus berkembang hingga bisa mendirikan pabrik tekstil. Saking besarnya skala bisnisnya, Sritex menjadi perusahaan yang banyak menopang ekonomi Kabupaten Sukoharjo.

Dari tahun ke tahun, perusahaan semakin berkembang pesat. Fasilitas produksinya terus bertambah. Pabriknya yang berada di Jalan Samanhudi Kabupaten Sukoharjo bahkan terbilang sangat luas.

Baca juga Prospek Bisnis Emiten Tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL)

 

Adapun produksi pabriknya mencakup hulu dan hilir industri tekstil antara lain rayon, katun, dan poliester, kain mentah, bahan jadi, hingga pakaian jadi.

Di Jakarta, Sritex juga memiliki kantor yang cukup besar yakni berada di Jalan Wahid Hasyim Nomor 147, Jakarta Pusat.

Empat lini bisnis utama perusahaan sejak 2018 adalah pemintalan dengan kapasitas produksi 1,1 juta bal benang per tahun, penenunan dengan produksi 180 ribu meter per tahun, melansir dari Kompas.com.

Kemudian lini bisnis pencelupan dan pencetakan dengan kapasitas produksi 240 juta yard per tahun, serta garmen sebanyak 28 juta pieces pakaian jadi per tahun.

Sritex juga dipercaya NATO sebagai salah satu pemasok seragam militernya. Saat pandemi Covid-19 melanda, perusahaan bergerak cepat menangkap peluang bisnis dengan memproduksi jutaan masker.

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.

Bagikan informasi ini lewat berbagai platform yang tersedia, kepada kawan atau sanak-saudara mu, agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui.

 

Sumber Referensi:

  • Aditya Pratama. 19 Mei 2021. BEI Hentikan Perdagangan Saham Sritex Karena Menunda Pembayaran MTN. idxchannel.com – https://bit.ly/3ygutPP
  • Muhammad Idris. 21 Desember 2020. Profil Sritex, Perusahaan Solo Pemasok Tas Kain Bansos di Kemensos. Kompas.com – https://bit.ly/3uZTJrB
  • Redaksi. 18 Mei 2021. BEI Suspensi Perdagangan Saham Sritex. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3hBsbVr

 

Sumber Gambar:

 

dilema besar