Bagaimana prediksi ekonomi 2021 Indonesia? Akankah tahun ini perekonomian Indonesia bisa kembali pulih seperti sebelum Covid menyerang?
Pandemi masih juga belum berakhir. Pandemi yang berjalan selama tahun 2020 ini tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan saja. Tapi, berdampak pada sektor lainnya dan juga ekonomi dunia.
Indonesia resmi mengalami resesi setelah pertumbuhan minus pada dua kuartal secara berturut-turut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49 persen pada kuartal III-2020.
Bagaimana tidak? Akibat dari menyebarnya virus Covid-19 ini menyebabkan aktivitas berkurang, sehingga berdampak besar pada perekonomian.
Begitupula dengan Indonesia, bagaimana nasib perekonomian Indonesia di tahun 2021? Apakah pertumbukan ekonomi Indonesia akan membaik? Atau malah sebaliknya?
Mari kita bahas melalui artikel Finansialku di bawah ini
Rubrik Finansialku
Kondisi Ekonomi di Indonesia Tahun 2020
Sebelum kita membahas prediksi ekonomi di tahun 2021. Mari kita ulas kembali kondisi ekonomi di tahun 2020.
Belum tuntasnya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi faktor utama kinerja perekonomian nasional sulit ke level positif.
Pelonggaran aktivitas, bantuan, serta stimulus yang dilakukan oleh pemerintah selama ini bertujuan agar perekonomian tetap hidup, belum bisa dikatakan untuk kembali normal.
Sebab, virus Covid-19 yang menjadi akar permasalahan penyebab pelambatan aktivitas ekonomi belum tertangani optimal.
Akibat pandemi COVID-19, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 mengalami revisi dari Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PKEM PPKF), di mana pada awalnya pemerintah memperkirakan tahun ini pertumbuhan ada di kisaran minus 0,4% sampai dengan 2,3%.
[Baca Juga: Komoditi Pertanian dan Pengaruhnya Pada Ekonomi Indonesia]
Namun, sesudah melihat realisasi kuartal II dan angka pada bulan Juli maka diperkirakan untuk pertumbuhan tahun 2020 di kisaran ada di minus minus 1,1 hingga positif 0,2%, artinya agak bergeser ke arah negatif atau mendekati 0.
Pada kuartal II 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi RI minus hingga 5,32 persen. Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen.
Kontraksi ini lebih dalam dari konsensus pasar, maupun ekspektasi pemerintah dan Bank Indonesia di kisaran 4,3 persen hingga 4,8 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB kuartal II atas dasar harga berlaku mencapai Rp 3.687,7 triliun. Sementara itu, berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 adalah Rp 2.589,6 triliun.
Sedangkan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga tahun 2020 terhadap triwulan III tahun 2019 mengalami kontraksi pertumbuhan minus 3,49 persen melanjutkan laju ekonomi di kuartal II-2020 yang tercatat minus 5,32 persen. Hal ini menyebabkan Indonesia masuk ke dalam jurang resesi.
[Baca Juga: Google Investasi 11 Juta Dollar Untuk Pulihkan Ekonomi Indonesia]
Sejumlah negara selain Indonesia, beberapa negara lain yang juga telah mengalami resesi, di antaranya Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan, Australia, Uni Eropa, hingga Hong Kong.
Pemerintahan negara-negara dunia menerapkan kebijakan untuk menekan angka persebaran Covid-19. Dengan adanya kebijakan tersebut, aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat terhenti.
Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi global diproyeksi oleh Dana Moneter Internasional (IMF) mengalami kontraksi hingga 4,4 persen.
Prediksi Ekonomi Indonesia di Tahun 2021 Menurut Pandangan Ahli
Di tahun 2021, perekonomian masih dibayangi ketidakpastian. Meskipun demikian, pemerintah berharap pemulihan ekonomi akan membaik secara signifikan di tahun 2021.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia rata-rata akan mengalami kontraksi dengan minus 4% hingga 5%.
Kontraksi ekonomi tersebut, kata Sri Mulyani merupakan kontraksi yang cukup dalam sejak dari perekonomian sejak Perang Dunia II.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 akan tumbuh 4% hingga 5%, yang disumbangkan dari semua negara, termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Sementara itu, Bank Dunia (World Bank) memperkirakan bahwa proyeksi 2021 ekonomi Indonesia positif 3,1 persen. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yakni 4,7 persen.
Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Ralph Van Doorn menjelaskan, koreksi ini mencerminkan pemulihan yang lebih lambat dari perkirakan untuk kuartal III dan sebagian kuartal keempat akibat pembatasan sosial dan meningkatnya kasus covid-19.
[Baca Juga: Sejumlah Prediksi Ekonomi Indonesia Setelah Covid-19]
Selanjutnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2020 berada pada kisaran -1 persen hingga -2 persen.
Hal ini merujuk pada perbaikan pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan terus berlangsung secara bertahap dan akan meningkat pada tahun 2021.
Indikator tersebut antara lain seperti peningkatan mobilitas masyarakat di beberapa daerah, berlanjutnya perbaikan PMI Manufaktur, dan menguatnya keyakinan serta ekspektasi konsumen terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha.
Prediksi selanjutnya, dilontarkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). LIPI memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional akan bergerak menuju perbaikan di tahun 2021.
Namun perbaikan perekonomian ini bergantung pada kecepatan pemerintah dalam melakukan program vaksinasi secara nasional.
Kepala Puslit Ekonomi, LIPI, Agus Eko Nugroho menuturkan, keberadaan vaksin dan program vaksinasi nasional akan mendorong ekspektasi sektor konsumsi.
Menurutnya, bila tahun depan berjalan tanpa vaksin, maka PDB akan tumbuh di kisaran 1,57 persen sampai 2,07 persen.
Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 30-an, GRATIS!
Bila vaksinasi telah dilakukan sebanyak 30 persen maka pertumbuhan ekonomi akan tumbuh di kisaran 2,99 persen sampai 3,49 persen.
Bila proses vaksinasi telah mencapai 50 persen pada 2021, maka pertumbuhan PDB diprediksi tumbuh 3,21 persen sampai 3,7 persen.
Sedangkan bila proses vaksinasi telah dilakukan 80 persen, maka PDB akan tumbuh di kisaran 3,53 persen sampai 4,09 persen.
Prediksi selanjutnya datang dari pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Didik J. Rachbini. Dikdik mengatakan, seluruh kegiatan ekonomi pada tingkat global dan nasional mengalami kontraksi tak terhindarkan sepanjang 2020. Penyebabnya adalah imbas dari pandemi Covid-19.
Didik mengatakan, pada tahun 2021, ia ragu perekonomian Indonesia akan tumbuh 4-5 persen seperti perkiraan pemerintah. Ia memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 hanya 3 persen saja.
Distribusi Vaksin Tahun 2021
Saat ini, vaksin dijadikan salah satu solusi untuk mengatasi pandemi Covid-19. Kabarnya, hampir 2 miliar dosis vaksin Covid-19 akan didistribusikan ke 190 negara pada tahun 2021.
Pejabat dari produsen vaksin mengatakan, mereka mengantisipasi penyerahan dimulai pada kuartal pertama tahun depan. Di Indonesia sendiri, vaksin Covid-19 sudah datang pada awal desember lalu sebanyak 1,2 juta.
Meskipun demikian, vaksin yang telah mendarat ini harus dilakukan uji coba terlebih dahulu oleh BPOM dan juga MUI. Vaksinasi Covid-19 juga diharapkan akan dapat memutus mata rantai penularan atau transmisi Covid-19 di Indonesia.
Rencananya, setelah program vaksinasi dapat dimulai, maka kalangan yang pertama kali mendapatkan vaksin adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas kesehatan di 7 provinsi pulau Jawa dan Bali.
[Baca Juga: Kenali Stimulus Ekonomi Indonesia Dalam Menghadapi Pandemi]
Selanjutnya, seiring dengan kedatangan vaksin selanjutnya, sasaran vaksinasi akan diperluas ke tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang di 27 provinsi di luar Pulau Jawa dan Bali.
Sasaran vaksinasi kedua ini akan menggunakan 1,8 juta dosis dalam kemasan produk jadi, yang direncanakan akan tiba di bulan Januari 2021 mendatang.
Pendistribusian vaksin dilakukan secara berjenjang dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
Terkait dengan pelaksanaan distribusi vaksin, dipastikan akan dilakukan sesuai dengan prosedur Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dalam rangka menjamin kualitas vaksin hingga diterima oleh masyarakat.
Ekonomi Masih dalam Bayang Ketidakpastian
Tidak ada yang benar-benar tahu kapan penyebaran virus Covid-19 ini akan berakhir. Namun, pemerintah masih terus berusaha agar pandemi ini bisa cepat teratasi dengan adanya vaksin.
Cepat atau lambatnya vaksin Covid-19 ini, kita harus tetap merencanakan keuangan supaya kita siap menghadapi situasi apapun.
Buat kamu yang belum punya dana darurat, kamu bisa persiapkan dana darurat kamu mulai dari sekarang. Untuk kamu yang single, kamu membutuhkan dana darurat 6x dari pengeluaran.
Sementara untuk kamu yang sudah menikah, kamu membutuhkan dana darurat 12x dari pengeluaran bulanan. Simpan dana darurat kamu pada instrumen investasi yang likuid atau mudah dicairkan.
[Baca Juga: Joe Biden Jadi Presiden AS, Ini Dampaknya Bagi Ekonomi Indonesia]
Jika kamu membutuhkan dana lebih untuk menopang kebutuhan kamu karena terdampak akibat pandemi Covis-19, kamu bisa tambah income kamu dengan mencari pekerjaan sampingan.
Finansialku punya online course yang membahas tentang cara menambah income. Online course ini bisa kamu dapatkan gratis. Klik link di bawah ini, ya.
Income Breakthrough: Strategi Menambah Pemasukan
Apapun yang akan terjadi, kita harus siap untuk menghadapinya. Semoga pandemi ini segera berakhir dan ekonomi di Indonesia kembali pulih, serta masyarakat Indonesia dapat beraktivitas kembali secara normal dengan nyaman dan aman.
Bagaimana prediksi ekonomi 2021 menurut kamu? Jika kamu memiliki pendapat, silakan tulis di kolom komentar, ya!
Sumber Referensi:
- Sulaeman. 22 Oktober 2020. Presiden Jokowi Minta Pemda Libatkan Tokoh Masyarakat Bangkitkan Optimisme Masyarakat. merdeka.com – http://bit.ly/3rNV5V6
- Hendra Kusuma. 17 Agustus 2020. Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI -1,1% Sepanjang 2020. finance.detik.com – http://bit.ly/3b2Lio6
- Tira Santia. 18 Desember 2020. Rangkuman Prediksi Ekonomi Indonesia 2021, Bank Dunia Suram tapi BI Lebih Optimistis. com – http://bit.ly/2KXJDW9
- Nur Rohmi Aida. 18 Desember 2020. Pandemi Belum Berakhir, Bagaimana Perekonomian Indonesia pada 2021? kompas.com – http://bit.ly/2JIqVS0
- Aditya Jaya Iswara. 20 Desember 2020. 2 Miliar Vaksin Covid-19 Akan Dibagikan ke 190 Negara pada 2021. kompas.com – http://bit.ly/38WbyxB
- Ellyvon Pranita. 08 Desember 2020. Vaksin Sinovac Datang, Bagaimana Distribusinya? Ini Penjelasan Terawan. kompas.com – http://bit.ly/2X0MEaP
Sumber Gambar:
- Ekonomi 1 – http://bit.ly/2JIqVS0
- Ekonomi 2 – http://bit.ly/38WbyxB
- Ekonomi 3 – http://bit.ly/3hCzbPH
- Ekonomi 4 – http://bit.ly/2JDlvYr
- Ekonomi 5 – http://bit.ly/3hCzk5H
dilema besar