Begini Cara Sri Mulyani Tanggapi Komentar Utang Indonesia!

Begini Cara Sri Mulyani Tanggapi Komentar Utang Indonesia!

Sri Mulyani balas komentar nyinyir rakyat tentang utang Indonesia yang hampir sentuh angka Rp 6000 triliun. Begini katanya!

Berita selengkapnya dapat diketahui di berita Finansialku di bawah ini.

 

Rubrik Finansialku

 

Tanggapan Menkeu Sri Mulyani Pada Komentar Rakyat Soal Utang Negara

Menkeu Sri Mulyani, dalam sesi live di media sosial instagram-nya, menanggapi komentar nyinyir rakyat soal utang negara yang kini mencapai US$ 404,7 miliar, atau setara dengan Rp 5.868,15 triliun.

Dari laman kompas.com, melalui sosok.grid.id, utang tersebut terdiri dari Utang Luar Negeri (ULN) sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$ 194,9 miliar, dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 209,9 miliar.

Dalam sesi live-nya, Sri Mulyani mengatakan kalau dia sering mendengar perspektif negatif masyarakat soal utang.

“Saya ingin menyampaikan, kadang-kadang masyarakat kita sensitif soal utang. Menurut saya, tidak bagus juga. Karena kalau kita mau bicara tentang policy utang, ya kita bisa berdebat, jangan pakai benci dan menggunakan bahasa kasar.” Katanya, dikutip laman nasional.kontan.co.id, Sabtu (18/07).

Dia juga turut meminta rakyat untuk berhenti berkomentar menggunakan kata-kata kasar, karena itu sama saja dengan menunjukkan adab sopan santun dan agamanya.

“Sampai ngomongnya kasar-kasar itu menurut saya tidak bagus, itu menunjukkan adab sopan santun dan agama Anda sebetulnya. Kalau Anda sering marah-marah, kayaknya etika dan keimanan Anda menjadi pertanyaan yang sangat serius.” Katanya.

Menkeu yang juga mantan Direktur Bank Dunia ini mengatakan kalau kebijakan dan utang yang dikeluarkan ditujukan untuk mengelola keuangan negara, jika penerimaan uang lebih besar dibandingkan belanja-belanja pemerintah.

Uang tersebut dikatakan, digunakannya untuk belanja infrastruktur meliputi infrastruktur pendidikan, irigasi, saluran air, sanitasi, telekomunikasi, pelabuhan, dan bandara.

[Baca Juga: Guys! Gue Bebas Utang Pinjol 50 Juta Dalam 3 Bulan Pake Ini]

 

Bukan cuma itu, Sri Mulyani juga menuturkan kalau sektor lain juga perlu diperhatikan, seperti kesehatan, infrastruktur, teknologi, pertahanan, dan sektor penting lainnya.

“Kalau begitu kita perlu utang? Ya utangnya untuk apa dulu. kalau untuk membuat infrastruktur kita baik, supaya anak-anak bisa sekolah, dan tidak menjadi generasi yang hilang, ya tidak ada masalah.” Katanya, dikutip laman yang sama.

Sri Mulyani juga mengatakan kalau utang adalah pilihan kebijakan. Apabila tidak ada utang negara, artinya Indonesia menunda kebutuhan infrastruktur.

Dia juga menanggapi komentar rakyat yang suka membeda-bedakan Indonesia dengan negara islam.

“Kalau teman-teman yang suka pakai negara Islam, semua negara Islam di dunia berutang. Mau Saudi, UAE, Qatar, Maroko, Pakistan, Afghanistan, Kazakhstan.” Katanya, dikutip laman cnnindonesia.com, Senin (20/07).

Menkeu juga menambahkan, negara Islam juga tidak luput mendapatkan hibah dari berbagai negara dan Bank Dunia sebagai sumber penerimaan.

“Bahkan saya tahu waktu itu Bank Dunia, negara Islam terutama yang di Afrika mayoritas miskin sekali dan mereka dapat utang, bahan diberikan hibah.” Ungkapnya.

 

Saran Untuk Lunasi Utang Indonesia

Sementara itu, melihat utang Indonesia yang diprediksi akan terus meningkat sampai akhir tahun 2020, Bhima Yudhistira, peneliti Indef, menyatakan kalau kenaikan utang ini digunakan untuk menutup kebutuhan defisit APBN selama pandemi.

“Permasalahannya ada di apetite atau daya tarik investor bisa menurun karena suka bunga turun berpengaruh terhadap rate bunga utang.” Katanya, dikutip laman republika.co.id, Minggu (19/07).

Atas permasalahan ini, dia memberikan saran kepada Indonesia, daripada menerbitkan pembiayaan baru, sebaiknya pemerintah mulai aktif untuk renegosiasi utang dengan kreditur.

Bhima menyarankan kepada pemerintah untuk mulai aktif melakukan renegosiasi dengan kreditur dan memanfaatkan momentum di mana G20 mulai memberikan hint mengenai perpanjangan kebijakan pengurangan utang untuk negara-negara miskin.

“Optimistis kita bisa debt relief di tingkat Rp 200-300 triliun jika pemerintah aktif lakukan dorongan untuk pengampunan utang.” Katanya, dikutip laman yang sama.

Membahas rencana G20, melansir AFP melalui cnnindonesia.com, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire, rencana kebijakan ini diperpanjang untuk mengamankan masalah mendasar di tengah tatangan ekonomi saat ini.

Tapi, dikatakan kalau keputusan ini akan diambil setelah G20 mendapatkan rekomendasi dari Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia sebelum pertemuan tahunan yang digelar pada Oktober mendatang.

“Karena dampak berkelanjutan dari pandemi covid-19, ekonomi global menghadapi resesi yang mendalam tahun ini, dengan pemulihan parsial dan tidak merata yang diharapkan pada 2021.” Katanya, dikutip laman yang sama.

Sebelumnya, kebijakan ini sudah pernah dilakukan pada April lalu, di mana G20 mengumumkan pemberhetian pembayaran utang untuk negara-negara termiskin di dunia selama satu tahun.

Saat itu, setidaknya ada 42 total negara yang mengajukan inisiatif penangguhan utang yang total nilainya mencapai US$ 5,3 miliar.

GRATISSS Download!!! Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala Karyawan

 

Sementara itu, Presiden Bank Dunia, David Malpass, melihat kalau perpanjangan kebijakan ini setidaknya perlu dilakukan sampai akhir 2021.

Dia mengatakan kalau negara-negara G20 juga harus menghadapi dampak pandemi corona di negara mereka masing-masing.

 

Terlindungi dari akun virtual, tidak lantas membuat kita bisa bersikap seenaknya pada semua orang. Hargai orang lain sebagaimana kita ingin dihargai.

Bagaimana pendapat Sobat Finansialku mengenai informasi di atas? Mari diskusikan di kolom komentar!

Jangan sampai lupa untuk membagikan berita ini pada rekan dan keluarga melalui pilihan platform yang tersedia di bawah ini, ya!

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 19 Juli 2020. G20 Akan Kurangi Utang Negara Miskin. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3eQNFc4
  • Lida Puspaningtyas. 19 Juli 2020. Tren Utang Terus Naik, Pemerintah Disarankan Cari Keringanan. Republika.co.id – https://bit.ly/2Bisge0
  • Admin. 18 Juli 2020. Utang negara menjadi sorotan, ini kata Sri Mulyani. Nasional.kontan.co.id – https://bit.ly/2E0gWUQ
  • Rifka Amalia. 19 Juli 2020. Utang Negara Capai Rp 5.868 Triliun, Sri Mulyani ‘Semprot’ Keluhan Rakyat: Soal Utang Kita Bisa Debat, Jangan Pakai Benci dan Kasar. Sosok.grid.id – https://bit.ly/2OLwFsN
  • Husen Miftahudin. 19 Juli 2020. Sri Mulyani Pertanyakan Etika dan Iman Orang yang Berkata Kasar soal Utang. Medcom.id – https://bit.ly/2WBDnWZ
  • Admin. 20 Juli 2020. Sri Mulyani Sebut Semua Negara Islam Berutang. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/39b7Ksh

 

Sumber Gambar:

  • Menkeu 01 – https://bit.ly/30xaaNM
  • Menkeu 02 – https://bit.ly/2WCfMoQ

 

dilema besar