Sudah tahu cara menghitung kinerja portofolio sahammu yang benar? Kalau belum, yuk, cari tahu sama-sama di artikel Finansialku di bawah ini.
Artikel ini dipersembahkan oleh
GaleriSaham
Cara Menghitung Kinerja Portofolio
Apakah kamu sudah tahu bagaimana cara menghitung kinerja portofolio yang benar?
Di artikel kali ini, Finansialku akan membagikan cara menghitung kinerja portofolio untuk kamu para investor.
Nah, penting untuk kamu mengetahui kalau nilai portofolio itu harus menghitung total antara cash, dan market value saham.
Dari dua aspek di atas, market value saham adalah yang paling penting. Market value saham sendiri ada tiga macam, yaitu:
- Market Value > Buy Value = Unrealized Profit
- Market Value < Buy Price = Unrealized Loss
- Market Value = Buy Price = At Par
Banyak sekali orang, baik trader maupun investor yang tidak menghitung market value apalagi ketika dalam posisi saham sedang merugi. Yang dihitung adalah harga modalnya saja.
Jadi, cash itu mengandung unsur:
- Cash tidak terpakai
- Realized profit
- Realized loss
Sementara market value itu mengandung unsur:
- Stock Buy Value
- Unrealized Profit
- Unrealized Loss
Jadi, yang harus kamu lakukan sekarang adalah menjumlahkan semua nilai cash + stock market value. Dari situ, kamu akan mendapatkan portofolio value.
Dari tabel contoh di atas, ada empat komponen yang mengisi portofolio, yaitu:
- Saham ABCD
- Saham EFGH
- Saham TUVW
- Uang Tunai (cash)
Untuk menghitung nilai awal portofolio, kamu hanya perlu mencatat berapa jumlah modal yang disetor. Jika merujuk pada tabel di atas, maka Rp 100 juta.
Jika dari Rp 100 juta itu dibelikan beberapa saham sesuai dengan tabel, maka nilai awalnya tentu tidak akan terlalu jauh dari Rp 100 juta (lihat TOTAL di kolom NILAI BELI).
- Harga saham ABCD naik dari 2000 ke 2500, maka ada keuntungan Rp 5 juta (Unrealized Profit)
- Harga saham EFGH turun dari 3000 ke 1700, maka ada kerugian Rp 13 juta (unrealized loss).
- Harga saham TUCVW naik dari 4000 ke 5000, maka keuntungannya adalah Rp 10 juta (unrealized profit)
- Ada cash tidak terpakai senilai Rp 10 juta, maka nilainya tetap Rp 10 juta.
Jadi, di akhir periode, nilai portofolio menjadi Rp 102 juta, sehingga keuntungan yang didapat adalah Rp 2 juta atau (2 / 100) x 100% = 2%.
Jadi, sebenarnya hal yang mudah kalau kamu mau memabndingkan kinerja bulanan, karena kamu tinggal menghitung portofolio value setiap akhir bulan.
Jadi, dengan kamu membandingkan nilai total portofolio di akhir bulan, kamu bisa tahu seberapa baik atau buruk kinerja portofolio saham kamu.
NOTE: Akan sulit dihitung kalau dana selalu disetor tarik. Jika ini yang terjadi, maka kamu harus menghitung lagi nilai portofolio per unit atau yang sering juga disebut sebagai nilai aktiva bersih per unit atau NAB per unit yang sering kita dengar di reksa dana.
Apakah kamu punya pertanyaan terkait artikel ini? Yuk, sampaikan di kolom komentar!
Jangan lupa bagikan informasi mengenai cara menghitung kinerja portofolio kepada teman-teman investor kamu lewat pilihan platform yang tersedia di bawah ini, ya. Terima kasih!
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Finansialku dengan galerisaham.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya galerisaham.com.
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:
dilema besar