Beberapa emiten perbankan ini telah merilis laporan keuangan dan mencetak hasil kinerja memuaskan di Kuartal I 2022. Emiten apa saja yang meraih prestasi ini? Mari simak informasi selengkapnya berikut ini.
BBRI, BJTM, AMAR Catat Kinerja Positif
Beberapa emiten perbankan telah merilis laporan keuangan Kuartal I 2022. Berikut informasinya.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah merilis hasil kinerja kuartal I-2022.
BUMN ini membukukan pendapatan bunga konsolidasi Rp 36,71 triliun, naik +5,89% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 34,69 triliun.
Selaras dengan hal tersebut, pendapatan bunga bersih yang dicatatkan BBRI sebesar Rp 30,68 triliun, naik hingga 11,23% secara tahunan dari sebelumnya Rp 27,59 triliun.
BBRI juga mampu membalikkan pos nilai wajar aset keuangan menjadi Rp 201,91 miliar. Pada kuartal I-2021, perusahaan mencatat kerugian Rp 698,75 miliar pada pos keuangan ini.
[Baca Juga: Sejak Listing 2016, ARTO Akhirnya Cetak Laba Rp 86 Miliar]
Laba operasional BBRI secara konsolidasi tercatat sebesar Rp 15,32 triliun. Laba ini melesat 51,76% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 10,09 triliun.
Laba bersih konsolidasi BBRI sebesar Rp 12,17 triliun. Yang menarik, torehan ini terbang 78,24% secara tahunan dari sebelumnya Rp 6,83 triliun.
Kinerja konsolidasi BBRI menyusul bergabungnya PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Penggabungan ini resmi dilakukan pada 13 September tahun lalu.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM)
BJTM berhasil mencatatkan kinerja positif pada tiga bulan pertama 2022. Manajemen mengatakan, perusahaan raih laba bersih Rp 454 miliar, atau naik 1,22% yoy pada kuartal I 2022.
Pencapaian itu didukung pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 91,36 triliun, atau naik 20,07% yoy.
Dari sisi pembiayaan, perusahaan berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 42,31 triliun, meningkat 1,38% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 8,44% yoy menjadi Rp 7,58 triliun.
Pada periode yang sama, rasio keuangan juga kuat. Tercatat Return on Equity (ROE) sebesar 22,07 %, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,08 %, dan Return On Asset (ROA) 2,31 %.
Sedangkan aset mencapai Rp 105,65 triliun dan tumbuh 17,85%.
Untuk tahun ini, bank pembangunan daerah (BPD) ini akan terus berusaha mengembangkan layanan digital banking untuk mempermudah nasabah dan masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan.
PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR)
Bank AMAR berhasil meraih laba bersih pada tahun 2021 sebesar Rp 4,1 miliar.
Adapun total aset yang dimiliki Amar Bank berhasil tumbuh 28,2% year on year (yoy), dari sebelumnya Rp 4 triliun menjadi Rp 5,2 triliun.
Kinerja ini ditopang oleh pendapatan bunga sebesar Rp 702,2 miliar atau naik 7,7% yoy dan beban bunga sebesar Rp 220 miliar atau naik 16,3% yoy.
Sehingga Pendapatan Bunga Bersih Amar Bank tercatat sebesar Rp 482,2 miliar atau naik 4,2% yoy.
Sementara itu, Biaya Operasional tercatat sebesar Rp 376,4 miliar yang mayoritas dialokasikan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran secara digital pada 2021.
[Baca Juga: Raup Laba Bersih Hingga 19%, Telkom Cetak Rp 24,7 Triliun pada 2021]
Dari sisi Pinjaman sepanjang tahun 2021, Amar Bank mencatatkan total Pinjaman sebesar Rp 2,4 triliun atau tumbuh sebesar 40,1% secara tahunan.
Total Pinjaman tersebut mayoritas merupakan kontribusi platform pinjaman digital Tunaiku yang menyalurkan Rp2 triliun atau naik 63% yoy.
Secara keseluruhan, portofolio Pinjaman Amar Bank telah mencapai 65% untuk pinjaman produktif.
Hal tersebut menunjukkan bahwa dari sisi penyaluran pinjaman, Amar Bank tetap bertumbuh dengan terus mendukung sektor yang produktif di 2021.
Sementara pada sisi Pendanaan, Amar Bank mencatatkan besaran Dana Pihak Ketiga yang terus meningkat sepanjang tahun 2021.
Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar Rp 3,1 triliun atau naik 38,6% YoY. Adapun, CASA berkontribusi sebesar 36% dari total Dana Pihak Ketiga.
Di samping itu, produk Tabungan, sebagai salah satu komponen pendanaan, berhasil tumbuh sebesar 56,1% YoY.
NPL dapat ditekan di level yang lebih rendah pada tahun 2021, yaitu sebesar 1,7% dibandingkan tahun 2020 yaitu sebesar 4,8%.
Pergerakan Saham Ketiga Emiten Bank
Berikut ini pergerakan saham BBRI, BJTM, dan AMAR.
Sebelum ke pembahasannya, jika Anda ingin mendapatkan keuntungan di saham, Anda bisa tahu bagaimana cara dapat cuan-nya dengan ikuti pembahasan dalam ebook GRATIS di bawah ini.
Tekan banner dan download sekarang!
Pergerakan Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Pergerakan saham BBRI sejak 3 bulan lalu berada dalam trend bullish dan sudah menguat +16,5%, sedangkan dalam 1 minggu terakhir sudah +5,7%.
Pada pembukaan market sesi I, IHSG dan BBRI kompak melemah melihat respon pasar dalam trend wait and see karena minimnya sentimen positif, sentimen bursa global walaupun di tengah moncernya laporan keuangan beberapa emiten perbankan.
Namun pada pukul 10.36 WIB pada 25 April 2022, BBRI menguat +1,0% di harga 4800/lembar.
Nilai MACD positif yang berada di atas nol ini berarti pasar sedang dalam trend bullish.
Support BBRI berada pada range harga dan resistance di range
Total volume perdagangan saham BBRI selama sepekan kemarin mencapai 1,2 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 5,5 triliun.
Pergerakan Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM)
Pergerakan saham BJTM selama 3 bulan terakhir menguat +6,0%, sedangkan YTD sudah menguat +5,3%.
Pada pukul 10.50 WIB pada 25 April 2022, AMAR mengalami penguatan +0,64% di harga 785/lembar.
Nilai MACD positif yang berada di bawah nol ini berarti pasar sedang dalam trend bearish dan sinyal beli yang tipis.
Support AMAR berada pada range harga 780-775/lembar dan resistance 795-800/lembar.
Total volume perdagangan saham BJTM selama sepekan 71,1 juta saham dan nilai transaksi Rp 55,5 miliar.
Pergerakan Saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR)
Pergerakan saham AMAR selama 3 bulan terakhir melemah hingga -13,7%, sedangkan YTD sudah menguat +37,8%.
Pada pukul 10.40 WIB pada 25 April 2022, AMAR mengalami pelemahan hingga -1,58% di harga 374/lembar.
Nilai MACD positif yang berada di bawah nol ini berarti pasar sedang dalam trend bearish dan sinyal beli yang tipis.
Support AMAR berada pada range harga 350/lembar dan resistance 396-406/lembar.
Total volume perdagangan saham AMAR selama sepekan 433,2 juta saham dan nilai transaksi Rp 152,9 miliar.
Apabila Anda tertarik untuk membeli saham emiten di atas dan ingin mengetahui informasi lebih mengenai investasi saham, Sobat Finansialku bisa mengikuti online course Value Investing Fundamental. Untuk info lengkapnya, klik gambar di bawah ini!
Apa pendapat Anda mengenai capaian positif ketiga emiten bank di atas? Tulis opini Anda pada kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa bagikan informasi ini pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.
Editor: Ratna SH
Sumber Referensi:
- Kontan.co.id
- Market.bisnis.com
- CNN Indonesia
- RTI
- Stockbit
- IDX.co.id
- indopremier.com
dilema besar