Banjir Proyek, Bagaimana Prospek Emiten Konstruksi di 2022?

Banjir Proyek, Bagaimana Prospek Emiten Konstruksi di 2022?

Bagaimana prospek saham emiten di sektor infratruktur – konstruksi setelah diterbitkannya UU Ibu Kota Negara Baru? Yuk kita bahas lebih lanjut!

 

Katalis Emiten Infrastruktur (Konstruksi)

Saham emiten konstruksi diprediksi akan alami rebound di tahun 2022 ini, di Februari 2022 ini saham sektor konstruksi sudah mulai menunjukkan adanya potensi pembalikkan tren ke arah yang positif. 

DPR melalui Rapat Paripurna yang telah menerbitkan Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN) yang memberikan momentum yang baik bagi emiten Konstruksi dan Infrastruktur.

Rencana tahap pertama pembangunan IKN ini akan dilaksanakan pada tahun 2022-2024 dengan skema pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), infrastruktur dasar, seperti jalan listrik dan telekomunikasi. 

Kementerian Keuangan telah menyiapkan anggaran dari APBN, adapun investasi pihak swasta dan BUMN turut andil dalam proyek ini.

Adanya proyek Ibu Kota Negara baru dan kelanjutan proyek-proyek transportasi pemerintah, seperti penuntasan jalur kereta api Trans Sulawesi juga membawa sentimen positif kepada investor di sektor konstruksi. 

Proyek Ibu Kota Baru Indonesia, Nusantara, di Kalimantan Timur

 

Peningkatan suku bunga bank di awal semester II 2022 untuk menanggapi kenaikan suku bunga The Fed, juga bisa mempengaruhi pemulihan sektor konstruksi.

Walaupun meningkatnya Covid-19 varian Omicron selama seminggu ini, pemerintah dinilai masih dapat mengendalikan wabah tersebut, karena distribusi vaksin dan booster vaksin yang semakin gencar dilakukan, maka tidak akan menghambat proyek infrastruktur yang telah dicanangkan.

Kelompok saham konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., hingga PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) kompak menanjak sepanjang perdagangan Februari 2022.

Pada penutupan perdagangan Senin (7/2/2022), saham PT Jaya Konstruksi Manggala Putra Tbk. (JKON) terpantau melaju 12,38%.

Selanjutnya, saham PT PP (Persero) Tbk. menguat 4,06% menjadi Rp 1.025, saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) menguat 2,31% menjadi Rp 885. Secara month-to-date, saham Waskita Karya dan Wijaya Karya juga sudah naik.

 

Kinerja Emiten Plat Merah Sektor Infrastruktur (Konstruksi)

Tabel Kinerja Emiten Konstruksi BUMN

 

PT Waskita Karya Tbk. (WSKT)

 

  • Melalui kepemilikan saham minoritas di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Gedebage Cilacap (PT JGC), PT Waskita Karya Tbk membidik jasa konstruksi pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap  atau Tol Getaci jalan tol terpanjang di Indonesia.
  • Keikutisertaan BUMN dilakukan untuk berperan aktif dalam proses konstruksinya, sehingga target kontrak baru jasa konstruksi dapat tercapai pada 2022.
  • Harga saham WSKT masih terkoreksi 58% dalam 1 tahun terakhir per tanggal 4 Februari 2022 pada harga Rp 665 per lembar sahamnya.
  • Rata-rata volume perdagangan selama bulan Januari 2022 sebesar Rp 51 miliar per harinya.
  • Dalam 1 bulan terakhir di bulan Januari 2022 kemarin total volume perdagangan saham WSKT mencapai 18.016.638, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham WSKT dari bulan sebelumnya yang tercatat 6.764.966 atau ada peningkatan mencapai sebesar 167% MoM.
  • Kinerja WSKT pada Kuartal III-2021 tercatat naik positif menjadi sebesar Rp 252,7 miliar dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang masih mencatat kerugian bersih sebesar Rp 2,64 triliun.

 

PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) 

 

  • Kinerja WIKA pada kuartal III 2021 berhasil mencatat laba bersih yang naik menjadi sebesar Rp 104,9 miliar dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 50,2 miliar.
  • Harga saham WIKA masih terkoreksi -45% dalam 1 tahun terakhir per tanggal 4 Februari 2022 pada harga Rp 1.115 per lembar sahamnya.
  • Volume transaksi saham WIKA selama periode bulan januari sebesar Rp 3,32 miliar per hari.
  • PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) mencatat hingga pekan keempat Januari 2022 telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 4,07 triliun atau 9,56% dari target kontrak baru tahun 2022 senilai Rp 42,57 triliun.
  • Perseroan telah melakukan penandatanganan kontrak kerja sama desain dan konstruksi tiga proyek pembangunan dengan PT Bintaro Serpong Damai (BSD) yang merupakan anak usaha PT Margautama Nusantara (MUN).

[Baca juga: Melihat Prospek Emiten Properti 2022 yang Mulai Bangkit]

 

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP)

 

  • Harga saham PTPP masih terkoreksi -45% dalam 1 tahun terakhir per tanggal 4 Februari 2022 pada harga Rp 985 per lembar sahamnya.
  • Saham PTPP tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan selama bulan Januari 2022 sebesar Rp 20 miliar per harinya.
  • Volume perdagangan saham PTPP di sepanjang bulan Januari 2022 mencapai 4.516.885 lot.
  • Kinerja PTPP pada Kuartal III-2021 berhasil mencatat kenaikan laba bersih menjadi sebesar Rp 129,4 miliar dibandingkan di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebesar Rp 42,1 miliar. Untuk tahun 2022 PTPP menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 18% didukung oleh proyeksi kenaikan nilai kontrak baru yang diyakini akan naik 47%.

 

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI)

 

  • Harga saham ADHI terkoreksi -49,30% selama rentang 1 tahun terakhir.
  • Volume transaksi saham ADHI selama periode bulan januari sebesar Rp 1,41 miliar per hari.
  • ADHI akan menerbitkan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III Tahap III Tahun 2022 senilai Rp 3 – 3,5 triliun.

Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan sebagian untuk pembayaran utang (refinancing) obligasi yang jatuh tempo pada tahun ini.

  • ADHI memenangkan paket pekerjaan Toll Road Development of Semarang – Demak 1C dengan nilai Rp2,1 triliun.

Kontrak tersebut dilakukan dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO) antara ADHI bersama Sinohydro Corporation Limited, dengan porsi pekerjaan ADHI sebesar 40%.

 

Kesimpulan

Pergerakan saham saham konstruksi pada tahun ini diprediksi kembali menguat seiring banyaknya sentimen positif. 

Diantaranya proyek besar untuk Ibu Kota Negara baru dan proyek jalan tol yang akan dilaksanakan oleh emiten emiten tersebut.

 

Disclaimer-on: Tulisan ini untuk EDUKASI, bukan SARAN INVESTASI. Penulis tidak terafiliasi dengan perusahaan yang disebutkan atau anak usaha. Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buys/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu.

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai informasi ini? Tulis opini dan komentar Anda pada kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa juga share artikel ini pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Eunice

Sumber:

  • Kontan.co.id
  • Market.bisnis.com
  • CNN Indonesia
  • RTI
  • IPOT news

 

dilema besar