Piutang dagang sudah sewajarnya pasti ada dalam bisnis dan wajib dicatat oleh pelaku bisnis. Tapi, bagaimana caranya ya?
Yuk, simak penjelasannya dalam artikel Finansialku berikut ini! Selamat membaca.
Pengertian Piutang Dagang
Dalam berbagai transaksi bisnis, istilah piutang dagang ini sudah dikenal. Piutang dagang terjadi saat ada transaksi penjualan baik secara tunai maupun kredit.
Piutang dagang disebut juga account receivable, merupakan sebuah tagihan atau hak yang dimiliki oleh sebuah perusahaan kepada pihak lain. Kesepakatan penagihannya melalui waktu yang telah ditentukan.
Dengan kata lain, piutang dagang adalah tagihan perusahaan karena adanya penjualan barang dagangan secara kredit. Saldo yang belum dibayar oleh pelanggan atas barang/jasa yang dikirim akan menjadi piutang dagang.
Besaran piutang dagang mengacu pada faktur (invoice) yang dikirimkan ke setiap pelanggan. Biasanya, pembayaran piutang dagang memiliki jangka waktu yang tidak terlalu lama.
Sebelumnya, jangka waktu pembayaran ini sudah disepakati dengan pelanggan, misalnya 30, 45, atau 60 hari.
[Baca Juga: 6 Jenis Budget Dalam Laporan Keuangan Bisnis, Wajib Tahu!]
Fasilitas ini dapat diberikan ke setiap pelanggan atau pelanggan khusus. Akan tetapi, seringnya, fasilitas ini diberikan pelanggan Business-to-Business (B2B). Tujuannya supaya memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam menjaga ketersediaan kas.
Ciri Piutang Dagang
Pencatatan piutang dagang selalu berhubungan dengan laporan keuangan. Dalam menganalisis laporan keuangan, Anda wajib terlebih dahulu menganalisa apa saja ciri-ciri piutang yang menjadi tanggungan utang suatu usaha yaitu:
Terdapat Tanggal Jatuh Tempo
Ciri piutang dapat diketahui dari tanggal jatuh tempo. Hal ini dapat dilihat dari lamanya suatu tagihan atau umur piutang.
Biasanya, pemilik usaha menggunakan dua jenis pengukuran jatuh tempo yaitu bulanan atau harian. Jika jatuh tempo secara bulanan, tanggal jatuh temponya disamakan dengan tanggal pembelian saat melakukan transaksi kredit tersebut.
Sementara itu, jika jatuh tempo secara harian, wajib melakukan perhitungan penentuan kapan tanggal jatuh tempo secara pasti.
Memiliki Nilai Jatuh Tempo
Nilai jatuh tempo berarti menunjukkan berapa jumlah yang dibayar dari nilai transaksi yang utama ditambah nilai bunga yang dibebankan pada tanggal jatuh tempo.
Sebagai contoh, seorang pelanggan melakukan transaksi secara kredit. Nantinya, ia tidak hanya membayar sejumlah nilai barang yang telah dibeli, tetapi juga bunganya.
Apalagi, jika sudah ada kesepakatan penambahan waktu untuk membayar barang tersebut jika melewati jatuh tempo.
[Baca Juga: Gimana Sih Cara Melakukan Pencatatan Keuangan Bisnis Online yang Benar?]
Menerapkan Bunga yang Berlaku
Piutang terjadi jika pelanggan memutuskan untuk membeli secara kredit. Hal ini akan menimbulkan bunga.
Bunga jatuh tempo dibayar sebagai bentuk kewajiban serta konsekuensi konsumen terhadap penjual yang sudah sabar menunggu pembayaran pelunasan.
Besaran uang ini bisa diketahui dari kebijakan penjual untuk menentukan tingkat bunga yang akan dibayar.
Cara Mencatat Piutang Dagang
Kita tidak bisa mengandalkan ingatan manusia karena ingatan manusia bersifat sementara. Oleh karena itu, ada baiknya dicatat. Piutang dagang perusahaan harus dicatat. Apalagi, pengeluaran kita pribadi juga harus dicatat.
[Baca Juga: Bisa Pailit! Ini Kesalahan Manajemen Keuangan Bisnis UMKM!]
Nah, buat Sobat Finansialku yang keteteran dengan tujuan finansialnya, jangan lupa mulai dengan mencatat pengeluaran harian. Jangan khawatir. Aplikasi Finansialku dapat membantu Anda.
Aplikasi ini pun memiliki beragam fitur yang bisa membantu Anda mencapai target finansial Anda pribadi. Mulai dari fitur pencatatan keuangan harian sampai fitur pengecekan kesehatan finansial.
Penasaran? Yuk, segera unduh aplikasi Finansialku!
Ada dua cara atau metode pencatatan piutang, yaitu:
Piutang Dagang Dicatat Kotor (Gross Method)
- Pada saat terjadi penjualan secara kredit barang dagangan, misalkan syarat kredit 2/10-n/10.
Jurnal: | |
---|---|
Account Receivable | xx |
Sales | xx |
- Pada saat diterima pelunasan piutang dagang.
Bila pelunasan piutang dagang telah melebihi masa potongan,yaitu lebih dari 10 hari, maka kita tidak perlu memperhitungkan potongan dan perusahaan akan meneerima seluruh piutang.
Jurnal: | |
---|---|
Cash | xx |
Account Receivable | xx |
Namun, bila pelunasan piutang dagang masih dalam batas potongan, maka kita perlu memperhitungkan dan memberikan potongan penjualan, yaitu sebesar 2% dari piutang dan perusahaan akan menerima uang sebesar 98%.
Jurnal: | |
---|---|
Cash | xx |
Sales Discount |
xx |
Account Receivable |
xx |
Piutang Dagang Dicatat Bersih (Nett Method)
Metode bersih mengakui jumlah piutang setelah dikurangi dengan potongan penjualan.
Jika ternyata potongan jumlah tidak dimanfaatkan oleh debitur, maka akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas jumlah piutang dan kelebihan tersebut sebagai penghasilan lain-lain.
Dalam metode ini, pencatatannya adalah sebagai berikut:
- Pada saat terjadi penjualan kredit barang dagangan, misalkan syarat kredit 2/10- n/10
Jurnal: | |
---|---|
Account Receivable | xx |
Sales Discount |
xx |
Sales | xx |
- Apabila pelunasan piutang dagang masih dalam batas waktu potongan, maka perusahaan harus memperhitungkan dan memberikan potongan penjualan, yaitu 2%.
Jurnal: | |
---|---|
Cash | xx |
Account Receivable |
xx |
- Bila pelunasan piutang dagang telah melebihi masa potongan yaitu lebih dari 10 hari, maka kita tidak perlu memperhitungkan potongan dan perusahaan akan menerima seluruh piutang, maka ada dua kemungkinan yaitu:
- Pertama, Sales Discount yang dicatat saat penjualan terjadi sudah ditutup dari pembukuan perusahaan (Closing Entries). Pencatatnnya seperti berikut ini:
Jurnal: | |
---|---|
Cash | xx |
Account Receivable |
xx |
Retained Earning |
xx |
- Kedua, sales discount yang dicatat saat penjualan terjadi belum ditutup dari pembukuan perusahaan (Closing Eatries). Maka, pencatatannya seperti berikut ini:
Jurnal: | |
---|---|
Cash | xx |
Account Receivable |
xx |
Sales Discount |
xx |
Contoh Pencatatan Piutang Dagang
Sebagai contoh, tanggal 1 Maret 2021, PT A menjual barang dagangannya secara kredit dengan syarat 2/10, n/30 sejumlah Rp 80 ribu kepada Ny. Putri.
Tanggal 7 Maret 2021 Ny. Putri membayar lunas dan tidak memanfaatkan masa potongan. Maka, pencatatan piutang dengan menggunakan dua metode di atas adalah sebagai berikut:
Penjualan Kotor | Penjualan Bersih | ||
---|---|---|---|
1. Penjualan barang dagangan seharga Rp. 80.000, Syarat 2/10, n/30 | |||
Account Receivable | Rp 80.000 | Account Receivable | Rp 78.400 |
Sales | Rp 80.000 | Sales Discount | Rp 1.600 |
Sales | Rp 80.000 | ||
2. Pembayaran dalam Masa Potongan |
|||
Cash | Rp 78.400 | Cash | Rp 78.400 |
Sales Discount | Rp 1.600 | Account Receivable | Rp 78.400 |
Account Receivable | Rp 80.000 | ||
3. Pembayaran Melewati Masa Potongan |
|||
Cash | Rp 80.000 | Cash | Rp 80.000 |
Sales | Rp 80.000 | Account Receivable | Rp 78.400 |
Sales Discount | Rp 80.000 |
Jangan Lupa Dicatat!
Secara umum bahwa penagihan piutang dagang juga berkaitan dengan arus kas perusahaan. Supaya uang tunai atau aset yang dimiliki oleh perusahaan dapat terjaga, dilakukanlah pencatatan piutang dagang.
Perlu diingat bahwa ingatan tidak bisa diandalkan. Ada baiknya mencatat dengan rapi dan baik, sehingga kedepannya akan memberikan efek positif terhadap catatan keuangan perusahaan juga berguna untuk banyak hal lainnya.
Oh ya, supaya keuangan pribadi dan bisnis Anda tidak tercampur, sebaiknya Anda belajar bagaimana cara mengurus keuangan pribadi dan bisnis dengan baik.
Salah satunya, lewat audiobook dari Finansialku berjudul Pengelolaan Keuangan Pribadi dan Bisnis. Anda dapat mengunduhnya secara GRATIS dengan klik link di bawah ini.
Sekarang, Anda sudah mengetahui bagaimana cara mencatat piutang dagang perusahaan atau bisnis Anda. Apabila ada pertanyaan seputar piutang dagang, Anda dapat menyampaikannya lewat kolom komentar di bawah ini, ya!
Jangan lupa bagikan artikel ini pada rekan dan saudara pengusahamu ya. Agar membuka wawsan mereka tentang keuangan. Terima kasih.
Editor: Maria Christianti
Sumber Referensi:
- Banu Rinaldi. 11 Juni 2020. Piutang Dagang (Account Receivable). Ukmindonesia.id – https://bit.ly/3rhm2QY
- Account Receivable (Piutang Dagang) – https://bit.ly/374PKzH
Sumber Gambar:
- Cover – https://bit.ly/3x16sdv
dilema besar