Hati-hati duit raib, ini teknik social engineering (soceng), begal rekening masa kini yang harus diwaspadai!
Cari tahu informasi selengkapnya di artikel Finansialku satu ini!
Summary:
- Soceng atau social engineering merupakan modus penipuan yang mempengaruhi korbannya untuk menguras dana korban di ATM.
- Selain menjaga kerahasiaan data, kita juga bisa memanfaatkan teknologi yang tersemat pada ponsel.
Tentang Social Engineering (Soceng), Duit Raib dalam Sekejap
Beberapa waktu ke belakang, publik lagi-lagi dibikin was-was dengan munculnya modus pencurian baru yaitu social engineering.
Soceng atau social engineering adalah sebuah cara untuk mengelabui atau memanipulasi korban agar bisa mendapatkan informasi data pribadi atau akses yang pelaku inginkan.
Melansir beberapa sumber, biasanya mereka melancarkan aksinya dengan mempengaruhi korbannya dengan empat modus, di antaranya:
#1 Memberi Info Perubahan Tarif Transfer
Modus pertama yang banyak pelaku lakukan adalah menelepon calon korban dengan mengatasnamakan diri mereka sebagai pegawai bank.
Mereka biasanya menyampaikan informasi terkait perubahan tarif transfer pada korban.
Biasanya, pelaku akan meminta korban untuk mengisi formulir pada link yang mereka kirim.
Di dalam formulir tersebut, korban diminta untuk mengisi link formulir yang isinya data pribadi, seperti PIN ATM, OTP, hingga password.
Dari data itu lah pelaku kemudian beraksi untuk membobol ATM si korban dan menguras dana yang tersimpan di sana.
#2 Menawarkan Jadi Nasabah Prioritas
Modus kedua yang juga sering pelaku lakukan adalah dengan menawarkan upgrade untuk jadi nasabah prioritas.
Tidak seperti normalnya, pelaku akan menawarkan nasabah untuk melakukan upgrade rekening menjadi prioritas dengan syarat yang sangat mudah.
Biasanya, hal-hal yang mereka syaratkan adalah jumlah dana yang tersedia di rekening adalah Rp 10 juta.
Siapa yang tidak tergiur dengan syarat yang mudah ini? Setelah korban berhasil masuk ke dalam perangkap, pelaku kemudian akan meminta data-data pribadi seperti PIN ATM, nomor CVV/CVC, hingga password.
#3 Menjadi Customer Service Palsu
Bukan hanya melalui telepon, pelaku juga kerap melancarkan aksinya melalui media sosial, dengan mengatasnamakan diri mereka sebagai customer service sebuah bank.
Akun-akun imitasi itu akan muncul saat ada keluhan terkait layanan bank tersebut dan menawarkan bantuan.
Pelaku akan menyertakan sebuah tautan atau link yang mengarahkan korban pada situs palsu yang khusus untuk menampung informasi pribadi calon korbannya.
#4 Menawarkan Korban Untuk Jadi Agen
Modus terakhir yang mereka tawarkan adalah menawarkan korban untuk menjadi agen laku pandai tanpa syarat apa pun.
Agen laku pandai ini bisa kita pahami sebagai agen bank atau orang-orang yang menyediakan layanan perbankan, seperti membantu buka akun bank, menawarkan pinjaman atau asuransi mikro.
Nah, sebelum benar-benar bisa ‘diterima’ sebagai agen, biasanya pelaku akan minta sejumlah uang kepada korban agar mendapatkan mesin EDC.
Cara Terhindar Dari Modus Social Engineering
Melvin Mumpuni, salah satu perencana keuangan sekaligus CEO dan founder dari Finansialku memberikan beberapa tips agar kita dapat terhindar dari penipuan ini, yaitu:
#1 Jaga Kerahasiaan Data Pribadi
Tips pertama agar terhindar dari modus soceng ini, rahasiakan seluruh data pribadi Anda dari siapa pun.
Jangan pernah memberikan data-data penting perbankan Anda seperti PIN ATM, MPIN, nomor kartu debit atau kredit, nomor CVV, nama ibu kandung, dan data-data lainnya.
#2 Jangan Mudah Percaya
Jika seseorang menelepon Anda dan mengaku kalau mereka adalah salah satu pegawai bank, usahakan untuk tidak mentah-mentah mempercayainya.
Bersikaplah skeptis dan lakukan investigasi ringan seperti mengecek nomor telepon penelepon.
Pihak Bank tidak mungkin menghubungi Anda menggunakan nomor biasa, karena mereka tentu punya nomor telepon khusus yang biasanya sama dengan nomor Call Center.
#3 Aktifkan Two Factor Authentication & Notifikasi
Langkah pencegahan lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi terbarukan yang tersemat pada ponsel Anda.
Misalnya fingerprint, face ID, atau PIN khusus yang juga direkomendasikan oleh Kepala OJK Sulawesi Tenggara, Dwi Raya.
“Cara tersebut dapat dilakukan misalnya melakukan verifikasi melalui Face ID, sidik jari, dan lain sebagainya.” Ungkapnya, melalui laman republika.co.id, Kamis (14/07).
Selain itu, untuk memastikan tidak ada transaksi mencurigakan, Anda juga bisa mengaktifkan notifikasi untuk seluruh informasi transaksi dari akun m-Banking yang terpasang di ponsel Anda.
Semakin canggih teknologi, maka semakin banyak pula tindak penipuan yang muncul dengan skema baru. Hal ini tidak menutup kemungkinan lebih canggih dari social engineering.
Jangan sampai terlalu mempercayai orang lain, simpan data pribadi Anda untuk diri Anda sendiri untuk meminimalisir adanya tindak kejahatan.
Jika memungkinkan, simpan uang Anda selain di tabungan bank. Misalnya, dalam bentuk investasi saham, emas, reksa dana, dan lainnya.
Anda bisa mencari tahu terlebih dahulu investasi apa yang cocok dengan keuangan Anda dalam ebook gratis berikut ini.
Jangan lupa untuk bagikan informasi ini melalui pilihan media sosial yang tersedia kepada kerabat Anda agar mereka pun bisa terhindar dari tindak kejahatan yang sama. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Editor: Ratna Sri H.
Sumber Referensi:
- Admin. 14 Juli 2022. OJK Sultra Sebut Enam Trik Cara Hindari Kejahatan Soceng. Republika.co.id – https://bit.ly/3oc9zgY
- Farah Nabilla. 19 Juni 2022. Apa Itu Soceng: Metode Penipuan Berkedok Bank, Patut Waspada!. Suara.com – https://bit.ly/3uWKEBA
dilema besar