Peneliti dan pakar kesehatan kompak sebut ada gejala baru pasien virus corona (COVID-19) yang harus diwaspadai!
Ketahui informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Gejala Baru Virus Corona COVID-19
Peneliti dan pakar kesehatan di Spanyol, italia, dan Perancis mengumumkan gejala baru yang dirasakan pasien corona COVID-19.
Gejala yang sebelumnya tidak muncul ini adalah munculnya lesi dermatologis kecil di bagian kaki.
Tanda yang menyerupai gejala campak yang sering dialami oleh anak-anak dan remaja ini banyak dilaporkan dan dikeluhkan oleh pasien yang positif COVID-19.
Dilansir The Health Site melalui laman sukabumiupdate.com, pasien yang pertama kali menunjukkan gejala ini adalah seorang anak laki-laki asal Italia berusia 13 tahun.
Dokter yang memeriksa, menyangka kalau itu adalah bekas gigitan laba-laba. Tapi, mengingat daerah tempat tinggal anak laki-laki itu adalah salah satu wilayah yang terpapar, dokter memutuskan untuk melakukan tes lebih lanjut.
Setelah itu, barulah diketahui kalau anak laki-laki itu positif COVID-19, dan segera dilakukan perawatan intensif.
Dewan Umum Perguruan Tinggi Podiatris di Spanyol, dikutip laman kompas.com, Selasa (21/04), berkata;
“Temuan aneh ini telah dilaporkan dalam banyak kasus di beberapa negara, termasuk Italia, Perancis, dan Spanyol.”
Dilansir dari laman sukabumiupdate.comi, gejala ini termasuk ke dalam gejala yang langka.
Dari perbandingan pasien, hanya ada satu dari lima pasien yang mengalami gejala ini sebelum didiagnosis positif COVID-19 di rumah sakit di Italia.
Sebagai informasi tambahan, lesi kulit adalah fenomena jaringan kulit yang tumbuh di atas atau bawah permukaan kulit yang tumbuh secara abnormal.
Melansir IFL Science dari kompas.comi, lesi yang berwarna keunguan ini bentuknya mirip cacar air.
Selain itu, seringnya muncul di sekitar atau sela-sela jari kaki dan sering sembuh tanpa meninggalkan bekas di kulit.
[Baca Juga: Lakukan 5 Langkah ini Agar Tidak Tertular Virus Corona]
Meski dikatakan sebagai gejala yang langka, dokter teteap mengimbau pasien untuk segera melaporkan ke tenaga kesehatan jika mengalami gejala yang sama.
Senada dengan para dokter, Dewan Podiatris dari Federasi Podiatris Internasional juga mengingatkan para orangtua dan orang-orang yang berpotensi terpapar untuk terus memantau gejala ini.
Termasuk di dalamnya adalah gejala-gejala klinis yang memang adalah karakteristik dari COVID-19, seperti batuk dan demam.
Selain itu, Dewan Podiatris juga turut mendesak para perguruan tinggi dan semua anggotanya untuk waspada.
“Dewan Podiatris mendesak perguruan tinggi dan aggotanya untuk sangat waspada. Karena ini mungkin merupakan tanda deteksi COVID-19 yang dapat membantu mencegah penyebaran.”
Dokter spesialis lainnya juga merekomendasikan hal serupa, untuk segera mempertimbangkan lesi ini sebagai gejala potensial COVID-19 sebelum terlambat.
Oleh karena itu, untuk seseorang yang memiliki lesi tapi tidak ada riwayat sengatan, luka bakar, atau trauma lainnya, maka disarankan untuk melakukan karantina.
Dalam masa karantina, pasien direkomendasikan untuk diobati dengan kortikosteroid topikal (Krim yang mengobati masalah dermatitis, red).
Gejala Virus Corona (COVID-19)
Sebagai pengingat untuk Sobat Finansialku, WHO mengatakan, pasien terpapar virus corona, biasanya mengalami beberapa gejala kunci yang harus diwaspadai.
Melansir laman kompas.com, berikut adalah beberapa gejala termasuk demam, batuk, dan pilek yang terindikasi COVID-19:
#1 Demam
Sebagaimana kita ketahui, sejak awal kemunculannya, virus corona (COVID-19) pertama kali ditandai oleh demam dengan suhu tubuh yang tinggi.
Tapi ada beberapa kesalahpahaman yang selama ini dipercaya dan dilakukan adalah dengan berpatok pada suhu tubuh di jam yang berbeda.
Oleh karena itu, Dr. William Schaffner, Profesor Kedokteran Pencegahan Penyakit Menular di Vanderbiit University School of Medicine memberikan saran soal ini.
“Salah satu gejala demam yang paling umum adalah suhu tubuh Anda naik di sore dan menjelang petang. itu adalah cara umum virus menghasilkan demam.”
Ketika demam tinggi, biasanya kita akan disertai dengan rasa menggigil dan sakit di seluruh badan, ya?
Begitu pula yang terjadi dengan gejala COVID-19. Tubuh menggigil biasanya disebabkan oleh suhu tubuh yang kelewat tinggi.
#2 Batuk Kering
Melansir laman kumparan.com, jenis batuk yang biasanya punya potensi sebagai gejala COVID-19 yang paling sering adalah batuk kering yang berlanjut.
Batuk kering adalah batuk yang disebabkan oleh iritasi yang timbul dari indeksi hidung dan tenggorokan.
Semakin infeksi tersebut berada dalam level yang berat, maka batuk semakin parah dan sulit untuk ditahan.
Batuk kering ini biasanya disertai dengan demam,flu, dan gejala-gejala lainnya yang identik dengan COVID-19.
#3 Napas Pendek
Dari laman kompas.com, para ahli mengatakan ketika Sobat Finansialku mulai merasa kalau dada sesak dan kesulitan bernapas, ini adalah tanda yang harus diwaspadai.
“Jika ada sesak napas, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda, perawatan darurat setempat atau departemen darurat.” Kata Presiden Asosiasi Medis Amerika Serikat, Dr. Patrice Harris, dikutip laman serupa.
#4 Masalah Pencernaan
Sebuah penelitian di China mengatakan kalau pada beberapa pasien, ditemukan kesamaan yaitu adanya gejala pencernaan (gastrointestinal).
Dikatakan, saat fase awal terinfeksi, 200 pasien ini yang termasuk dalam penelitian ini mengalami masalah pencernaan seperti diare dan tidak disertai demam, sebagaimana dilansir laman kompas.com, Selasa (21/04).
#5 Kehilangan Fungsi Indera Perasa
Kehilangan fungsi indera pencium dan rasa (anosmia) juga dikatakan termasuk ke dalam gejala anomali pada pasien terpapar COVID-19 di level ringan dan sedang.
Dari laman kompas.com, American of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, anosmia ditemukan pada pasien terpapar yang tidak mengalami gejala umum lain seperti demam dan batuk kering.
Hal ini dibuktikan pada sebuah analisis pasien dengan kasus COVID-19 ringan di Korea Selatan yang 30 persen di antaranya mengeluhkan hal serupa.
#6 Sakit Kepala dan Tenggorokan, Hidung Tersumbat
Melansir laman serupa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah melaporkan kalau hampir 14 persen dari 6.000 pasien COVID-19 di China menunjukkan gejala sakit kepala dan tenggorokan.
Sementara 5 persen di antaranya mengalami hidung tersumbat yang menyerupai gejala flu.
#7 Kelelahan
Kelelahan yang ekstrim atau tidak biasanya terjadi, juga perlu diwaspadai sebagai gejala awal COVID-19.
Laporan dari WHO didapatkan kalau hampir 40 persen dari 6.000 pasien pasitif COVID-19 mengeluhkan hal ini.
Dilansir laman kompas.com, para pasien yang sudah pulih dari paparan virus corona mengaku masih dilanda kelelahan pasca masa pemulihan.
Apabila Sobat Finansialku mengalami beberapa gejala di atas dan tidak bisa dirasakan tubuh, segera lakukan konsultasi di hotline COVID-19: 119 ext 9, ya!
Apakah Sobat Finansialku punya pertanyaan lanjut seputar gejala COVID-19? Jangan ragu untuk segera sampaikan di kolom komentar, ya!
Jangan sampai rekan dan keluarga Sobat Finansialku belum tahu informasi penting ini! Segera bagikan artikel ini melalui platform pilihan yang tersedia di bawah! Terima kasih!
Sumber Referensi:
- Nur Rohmi Aida. 17 April 2020. 10 Gejala Kunci Terinfeksi Virus Corona, Tetap Waspada karena Covid-19 Belum Reda. Kompas.com – https://bit.ly/2VDNDfK
- Farida Yulistiana. 21 April 2020. Kenali Jenis Batuk Tanda Gejala Virus Corona. Kumparan.com – https://bit.ly/34WgRe7
- Admin. 21 April 2020. Peneliti Kembali Temukan Gejala Covid-19, Memar dan Lesi di Jari Kaki. Sukabumiupdate.com – https://bit.ly/3eG3HGu
- Gloria Setyvani Putri. 21 April 2020. Gejala Baru Virus Corona, Muncul Lesi Keunguan di Sekitar Kaki. Kompas.com – https://bit.ly/3ar7xQL
Sumber Gambar:
- Gejala Corona 01 – https://bit.ly/2XSl699
- Gejala Corona 02 – https://bit.ly/2VptwDn
dilema besar