Asuransi Penyakit Kritis Murni, Memang Perlu Untuk Saya?

Asuransi Penyakit Kritis Murni, Memang Perlu Untuk Saya?

Ternyata penyakit kritis memiliki program perlindungan khusus dari perusahaan asuransi, yaitu asuransi penyakit kritis murni.

Namun apakah Anda memerlukannya? Artikel ini akan membahas jawaban atas pertanyaan ini. Simak artikel ini.

 

Rubrik Finansialku

 

Asuransi Penyakit Kritis Murni

Data Kementerian Kesehatan RI di Tahun 2017 menunjukkan tingginya biaya pengobatan penyakit kritis.

Untuk pengobatan penyakit jantung saja dapat mencapai Rp 9,25 triliun, kanker sebesar Rp 3 triliun, gagal ginjal Rp 2,2 triliun, dan stroke Rp 2,2 triliun.

Tentu dapat Anda bayangkan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk tahun 2020 dan seterusnya.

Tetapi, untungnya, perusahaan asuransi mengeluarkan sebuah produk yang melindungi konsumennya dari beban finansial tersebut. Produk itu adalah asuransi penyakit kritis.

Asuransi penyakit kritis adalah sebuah produk asuransi yang memberikan pertanggungan berupa uang tunai, baik sekaligus maupun sebagian untuk para penderita penyakit kritis.

Tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan, perusahaan asuransi akan memberikan daftar penyakit kritis yang termasuk dalam pertanggungan.

Jika pemilik polis terdiagnosa salah satu dari penyakit kritis tersebut dalam masa pertanggungan, maka tertanggung akan menerima uang tunai sesuai dengan perjanjian.

 

Produk Asuransi Penyakit Kritis di Indonesia

Di Indonesia, terdapat beragam jenis produk asuransi penyakit kritis. Masing-masing produk memiliki keunggulannya sendiri.

Namun, syarat untuk menjadi tertanggung biasanya cukup umum, yaitu syarat usia untuk menjadi tertanggung dan usia pemilik polis.

Selain syarat tersebut, perusahaan asuransi juga memiliki kebijakan pembayaran premi yang berbeda. Ada yang dapat dibayar bulanan, tahunan adapun yang secara periodik, sesuai dengan ketentuan perjanjian.

Di bawah ini adalah beberapa produk asuransi penyakit kritis dari beberapa perusahaan berbeda di Indonesia.

 

#1 Avrist

Melalui perusahaannya, Avrist mengeluarkan produk asuransi penyakit kritis bernama Avrist Critical Guard.

Avrist Critical Guard merupakan suatu produk asuransi kesehatan yang memberikan perlindungan jika Anda terdiagnosa penyakit kritis.

Produk ini menawarkan beberapa keunggulan di antaranya premi tetap hingga pemegang polis berusia 60 tahun, perlindungan asuransi terhadap 36 penyakit kritis, dan manfaat perlindungan sampai dengan Rp 500 juta atau US$ 55.000 jika tertanggung terdiagnosis penyakit kritis, dan ada bonus pembaharuan.

[Baca Juga: Kenapa Perlu Asuransi Penyakit Kritis, Padahal Ada BPJS Kesehatan?]

 

#2 SunLife

Perusahaan asuransi SunLife menawarkan produk asuransi penyakit kritis, Asuransi Sun Critical Medicare. Salah satu keunggulan produk ini adalah perlindungan dari penyakit kritis seumur hidup hingga usia 100 tahun.

Selain itu, Asuransi Sun Critical Medicare memberikan perlindungan secara komprehensif di setiap tahap perawatan dan dapat diklaim pada saat dibutuhkan dengan nilai lebih dari Rp 4 miliar per tahun.

Premi yang ditawarkan pun terjangkau mulai dari Rp 3.000/hari.

 

#3 Manulife Indonesia

Perusahaan asuransi Manulife Indonesia juga tidak kalah dan mengeluarkan produk asuransi penyakit kritis MiUltimate Critical Care.

Produk asuransi ini memberikan perlindungan untuk 50 jenis penyakit kritis selama 20 tahun dilengkapi dengan manfaat pengembalian premi.

Manfaat yang diberikan oleh asuransi penyakit kritis MiUltimate Critical Care adalah:

 

Apabila Tertanggung didiagnosis salah satu dari 50 penyakit kritis dalam masa pertanggungan dan telah melewati masa bertahan (Survival Period) maka perusahaan asuransi akan membayarkan 100% UP (Uang Pertanggungan) beserta 100% total premi yang telah dibayar (tidak termasuk premi tambahan, jika ada) kepada pemilik polis

[Baca Juga: Pentingnya Asuransi Penyakit Kritis Untuk Entrepreneur]

 

Apabila Tertanggung meninggal dunia dalam Masa Pertanggungan maka Penanggung akan membayarkan Manfaat Meninggal Dunia sebesar 160% dari total Premi yang telah dibayar (tidak termasuk premi tambahan, jika ada)

 

  • Manfaat Akhir Masa Pertanggungan

Apabila Tertanggung masih hidup hingga Masa Pertanggungan berakhir maka Penanggung akan membayarkan 160% dari total Premi yang telah dibayar (tidak termasuk premi tambahan, jika ada) kepada Pemegang Polis.

 

Asuransi Penyakit Kritis Murni, Perlu atau Tidak?

Perlu atau tidaknya asuransi penyakit kritis murni harus dipertimbangkan sesuai dengan keadaan ekonomi dan fisik Anda masing-masing. Hal pertama yang menjadi pertimbangan adalah keuangan Anda.

Dengan biaya kesehatan yang semakin meningkat, untuk dapat menanggung biaya pengobatan penyakit kritis, Anda membutuhkan simpanan atau tabungan yang berbunga lebih besar dibandingkan kenaikan biaya pengobatan.

Jika simpanan atau tabungan Anda dipakai untuk pengobatan penyakit kritis, apakah kebutuhan Anda dan keluarga dapat tetap terpenuhi dengan baik? Apakah keperluan lain tidak ada yang perlu dikorbankan?

[Baca Juga: Ketahui Pentingnya Memiliki Asuransi Penyakit Kritis Terbaik]

 

Pertimbangan kedua adalah manfaat asuransi penyakit kritis tidak hanya memberikan uang tunai sebagai pengganti biaya perawatan, tetapi juga memberikan manfaat ekstra seperti pengganti penghasilan, biaya pendidikan dan sebagainya.

Apakah Anda yakin bahwa ketika risiko datang, seluruh hal tersebut dapat berjalan dengan baik? Kedua pertimbangan ini yang sering membuat seseorang memutuskan untuk memiliki asuransi penyakit kritis atau tidak.

Untuk lebih meyakinkan Anda, Anda bisa men-download ebook mengenai asuransi kesehatan berikut ini

GRATISSS Download!!! Ebook Asuransi Kesehatan Bisa Menyelamatkan Hidup

 

Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Memilih Asuransi Penyakit Kritis

Terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum memutuskan membeli asuransi penyakit kritis. Yang pertama adalah besarnya uang pertanggungan yang diterima.

Anda harus memastikan bahwa jumlah uang pertanggungan cukup untuk memenuhi biaya pengobatan penyakit kritis yang akan datang. Kedua adalah ketentuan pembayaran uang pertanggungan.

Apakah uang pertanggungan akan diberikan hanya untuk kejadian 1 jenis penyakit? Apakah uang pertanggungan akan diberikan sekaligus dalam jumlah besar atau dibagi sesuai dengan kritisnya penyakit?

Ketiga adalah masa polis serta ketentuan mengenai akhir masa pertanggungan atau akhir polis berlaku.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan Ketika memilih asuransi penyakit kritis.

Namun jika Anda masih ragu dan bingung menentukan asuransi mana yang akan Anda pilih, berkonsultasilah dengan ahli keuangan agar bisa mendapatkan rekomendasi asuransi yang tepat dengan kondisi keuangan Anda.

Terhubunglah bersama Perencana Keuangan Finansialku melalui fitur Konsultasi Keuangan di Aplikasi Finansialku. Finansialku adalah aplikasi perencana keuangan pertama di Indonesia yang tercatat dan diawasi OJK.

Download aplikasinya sekarang dan dapatkan potongan Rp 50 ribu untuk upgrade ke premium dengan kode CUAN50.

 

Sudahkah Anda memiliki asuransi penyakit kritis? Bagikan artikel ini agar lebih bermanfaat dan tuliskan pertanyaan Anda di kolom bawah ini.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. Penyakit Kritis. Sunlife.co.id – https://bit.ly/3ebgGys
  • Andre Sinaga. Asuransi Penyakit Kritis Murni? Ini Dia. Hanya 5 Kali Pembayaran Saja. Andresinaga.com – https://bit.ly/3e5Kmgt
  • Dion. 30 Oktober 2018. Asuransi Penyakit Kritis, Sebenarnya Perlu atau Tidak? Avrist.com – https://bit.ly/2CgRlGp

 

Sumber Gambar:

  • Asuransi 1 – https://bit.ly/2Zlraav
  • Asuransi 2 – https://bit.ly/306qNQc
  • Asuransi 3 – https://bit.ly/3flLdeF

dilema besar