Apakah sebenarnya investasi saham sama dengan judi? Dari pada percaya mitos, mending dengarkan dari ahlinya langsung di sini!
Yuk, baca penjelasan lengkap dari Melvin Mumpuni di artikel video Finansialku!
New normal bukan berarti membebaskan kita untuk keluar rumah tanpa kepentingan, lho! Kalau tidak perlu dan mendesak, mari kita diam di rumah dan memenuhi wawasan finansial bersama ratusan video yang ada di kanal youtube Finansialku!
Sebelum masuk ke pembahasan, jangan lupa juga untuk tinggalkan jejak komentar, suka, dan beri kami dukungan dengan menekan tombol subscribe di bawah ini, ya! Terima kasih!
Apakah Investasi Saham Sama Dengan Judi?
Sejak dulu, saham selalu saja dikaitkan dengan judi. Sebenarnya, bagaimana sih, faktanya?
Di artikel kali ini, Sobat Finansialku akan mendapatkan penjelasan langsung dari perencana keuangan sekaligus founder Finansialku, Melvin Mumpuni.
Saat pertama kali memulai investasi saham, tepatnya setelah lulus kuliah S1, muncul keingintahuannya untuk mendapatkan cara instan untuk mendapatkan kekayaan.
Dulu, pikirnya, jalan yang bisa membawanya pada kekayaan instan adalah investasi dan saham.
Melvin Mumpuni kemudian membuka akun rekening untuk investasi saham dengan modal awal sebesar Rp 10 juta.
Setelah buka akun, Melvin Mumpuni mulai bergabung pada grup dan komunitas yang ada di Blackberry Messanger.
Mengingat saat itu, banyak ahli dan senior yang berpengalaman, membagikan cerita mereka lewat grup tersebut.
Sebagaimana investor pemula, Melvin Mumpuni enggan untuk belajar dan melewati proses itu, dan langsung bergabung ke grup, berharap sang master berbaik hati untuk memberinya rekomendasi saham yang bagus.
Dalam kurun waktu saat melakukan investasi pertama kali, Melvin Mumpuni berhasil mendapatkan return sebanyak 50 persen dari modal awalnya.
Tapi mengingat sifat pasar saham yang fluktuatif, Melvin Mumpuni harus merelakan kesenangannya, karena portofolionya merah dengan kerugian sebanyak 50 persen.
Memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Pekalongan, Melvin Mumpuni saat itu mengobrol dengan sang Ayah.
Dari pengalaman yang didapatnya, Melvin Mumpuni mengatakan pada Ayahnya kalau saham adalah sebuah bentuk perjudian.
Bukan Sahamnya, tapi Orangnya!
Singkat cerita, sang Ayah memberikan sebuah analogi kepada Melvin Mumpuni menggunakan sekotak bungkus rokok.
Saat itu, Melvin Mumpuni diminta untuk menebak jumlah isi rokok yang ada di dalamnya.
Apabila tebakannya benar, maka Ayahnya berjanji akan mengganti modalnya yang hilang.
Tapi kalau tebakannya salah, maka Ayahnya tidak akan memberikan modal yang hilang di pasar saham tersebut.
Ternyata tebakannya salah. Lalu Ayahnya mengatakan kalau bentuk investasi yang dilakukannya adalah tebak-tebakan. Persis seperti yang dicontohkan Ayahnya barusan.
Karena investor pemula biasanya hanya bermodal tebak-tebakan tanpa ada analisa mendalam.
Itu yang akhirnya membuat investasi saham menjadi sebuah judi. Artinya, yang membuatnya jadi judi bukan sahamnya, tapi cara investor memperlakukan saham tersebut.
Apabila Sobat Finansialku, sebagai seorang investor memperlakukan saham sebagai bahan tebak-tebakan, itu artinya berjudi.
Tapi kalau Sobat Finansialku melakukan analisis mendalam dari beberapa sisi, itu artinya Sobat Finansialku sedang melakukan investasi.
Mendengar itu, Melvin Mumpuni kemudian memutuskan untuk belajar, dan mendalami salah satu analisis bernama value investing.
Mau tahu bagaimana Melvin Mumpuni menganalisis sebuah saham menggunakan value investing?
Kalau begitu, segera tonton videonya sampai selesai, ya! Jangan sampai ketinggalan satu informasi pun! Karena informasinya ‘daging’.
Setelah menonton video di atas, apakah Sobat Finansialku sudah mulai mendapatkan gambaran dari analisis value investing? Mari kita diskusikan di kolom komentar!
Jangan sampai informasi ‘daging’ ini dilahap oleh Sobat Finansialku saja. Pastikan rekan dan keluarga mendapatkan informasinya dengan menyebarkannya melalui pilihan platform yang tersedia di bawah ini.
dilema besar