Apa yang Harus Dilakukan Ketika Reksa Dana Minus?

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Reksa Dana Minus?

Bagaimana cara mengatasi reksa dana yang minus? Contoh kasus satu ini mungkin bisa membantu kamu berinvestasi!

 

Rubrik Finansialku

 

Apa yang Harus Dilakukan Saat Reksa Dana Minus?

Sebagai seorang perencana keuangan, sehari-hari saya bertemu dengan berbagai permasalahan keuangan individu.

Dalam artikel ini, saya ingin menceritakan salah satu pengalaman klien saya. Tentunya sebelum sharing ini, saya sudah meminta ijin pada klien saya ini.

Sebut saja namanya Mr X. Ia seorang pria, karyawan swasta, single, usia 24 tahun, sudah bekerja selama 1,5 tahun dan punya tujuan keuangan untuk apply sekolah S2 tahun depan di bulan Maret 2021.

Di awal bulan Desember 2019, kita janji ketemuan untuk konsultasi. Seperti biasa di pertemuan pertama konsultasi, saya melakukan pengecekan atas kondisi dari keuangannya (financial check-up).

[Baca Juga: 6 Tahap Penting Cara Investasi Reksa Dana Bagi Pemula]

 

Di tengah2 konsultasi, Mr X memperlihatkan pada saya kinerja portofolio reksa dananya yg kebakaran (saat itu sekitar -19%).

Jumlah dana reksa dananya adalah hasil kumpul-kumpul dari pendapatan kerja selama 1,5 tahun terakhir (reksa dana sempat dicairkan sekitar 1/4nya untuk ganti HP baru).

Sejak mendapatkan gaji pertama, Mr X sudah secara konsisten menyisihkan dana dari gajinya untuk berinvestasi.

Karena temen-temannya udah mulai berinvestasi reksa dana, akhirnya Mr X memuutuskan untuk ikut berinvestasi di instrumen tersebut.

Reksa dana yang dipilih dari manajer investasi juga adalah reksa dana dari manajer investasi yang cukup terkenal namanya.

Selain reksa dana, Mr X juga punya 1 bulan dana darurat yg ia simpan di deposito bank, serta memiliki sedikit dana di P2P lending (baru mulai coba investasi).

Namun dengan kondisi portofolio reksa dananya -19% saat itu, Mr X mulai merasa khawatir dan bingung apa yang harus dilakukannya.

 

Jika teman-teman menjadi saya, menurut teman-teman apa yang saya sarankan?

  1. Saya sarankan Mr X untuk cut loss reksa dana sahamnya.
  2. Saya sarankan Mr X untuk terus top up investasi, karena saat ini harga reksa dana lagi rendah.

 

Jawabannya…

Sebelum saya memberikan rekomendasi pada Mr X, sebagai perencana keuangan tugas saya adalah melakukan analisa berdasarkan fakta dan data keuangan terlebih dahulu.

Saya cek kondisi keuangannya, kenali profil risikonya, cari tahu tujuan keuangannya, dan pelajari kondisi portofolio reksa dana yang telah Mr X miliki.

Dalam kasus Mr X ini, saya akhirnya menyarankan ia untuk mulai mengalokasikan gaji bulanannya untuk menabung dana darurat.

Untuk reksa dana sahamnya, saya tidak otak-atik. Instrumen dana darurat yang saya rekomendasikan saat itu adalah Reksa Dana Pasar Uang.

Ini adalah salah satu contoh Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) yang saya rekomendasikan.

Ngomong-ngomong, RDPU ini saya rekomendasikan berdasarkan situasi pasar di bulan Desember tersebut. Jadi ini bukan rekomendasi atau promosi ya.

Disclaimer: RDPU yang direkomendasikan berdasarkan keadaan pasar bulan Desember 2019, bukan untuk rekomendasi saat ini maupun promosi.
Ini hanya salah satu dari produk reksadana yang saya rekomendasikan. Karena saya cek dulu mulai dari track record Manajer Investasi, kinerja NAV, komposisi reksadana, analisa rasio, dll.

 

Kalau teman-teman mau tahu lebih dalam tentang bagaimana belajar menganalisa reksa dana seperti yang saya lakukan, teman-teman bisa belajar dari Komunitas Reksa Dana Finansialku.

Di sana aka nada pembahasan mengenai reksa dana yang sedang oke, testimony mereka yang berhasil investasi reksa dana, belajar berinvestasi, dan segala sesuatu mengenai investasi reksa dana.

Ingin bergabung?

 

Teman-teman, di bulan Desember tersebut saya tidak tahu bahwa awal tahun 2020, dunia akan mengenal Covid-19.

Memang saat itu ada beberapa analis mengatakan bahwa di tahun 2020 akan terjadi resesi karena perang dagang, dan lain sebagainya, tetapi tidak pernah ada yang menyangka bahwa krisis global ini disebabkan oleh sebuah virus berdiameter 400-500 mikrometer.

Di bulan April ini saya coba kontak Mr X dan bertanya mengenai kabarnya.

Dalam kondisi krisis seperti saat ini, syukurlah ketersediaan jumlah Dana Daruratnya cukup membuat hati tenang walaupun masih perlu ditambah lagi dari gaji bulanan.

Paling tidak, dengan dana darurat yang dimiliki, ia bisa bertahan hidup dari yang semula cuma 1 bulan menjadi 3,5 bulan.

Oiya… begini kinerja reksa dananya dari awal Desember 2019 hingga 16 April 2020 (tanggal artikel dibuat):

Kinerja RDPU Hingga 16 April 2020

 

Di tengah kondisi investasi yang melemah seperti saat ini, pertumbuhan dana reksa dana yang sekitar 2,65% dari bulan Desember 2019 hingga April 2020 tergolong cukup baik.

Kesimpulan yang saya ingin sampaikan dari cerita ini adalah:

  1. Untuk mencapai cita-cita keuangan kita, pastikan harus dibarengi dengan keuangan yang sehat (yaa dong… kalau gak sehat keuangannya, gak punya kemampuan untuk mencapai tujuan keuangan.)
  2. Produk investasi merupakan kendaraan, kalau dalam perjalanan kita mencapai tujuan keuangan ada rintangan, maka kita bisa merubah kendaraan investasi dan strategi kita dalam berkendara. Sebelum mulai berkendara (produk investasi apapun), pastikan teman-teman belajar untuk mengoperasikan kendaraan tersebut
  3. Walaupun krisis, juga tetap perlu perhatikan tujuan keuangan jangka panjang dan jangka menengah.
  4. Jika ada pertanyaan yang ingin ditanyakan, boleh banget berkonsultasi pada kami, Perencana Keuangan Finansialku… daripada tebak-tebak sendiri. Malu bertanya sesat di jalan. Gunakan fitur Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku untuk terhubung dengan Perencana Keuangan termasuk saya.

 

Download aplikasi Finansialku dengan klik ikon berikut.

 

Saya tahu bahwa keuangan itu sifatnya personal dan mungkin membingungkan bagi teman-teman yang tidak berkecimpung di dunia keuangan.

Namun pandemi Covid-19 ini berdampak pada perekonomian pribadi dan negara kita. Karena itu, untuk mendukung kebijakan pemerintah #diamdirumah Finansialku mengadakan promo Konsultasi Gratis 20 menit bersama Perencana Keuangan Finansialku.

Jika tertarik, silakan komen pada kolom komentar di bawah ini.

 

dilema besar