Sering dengar tapi belum tahu arti ekonomi agraris? Sebagai warga negara agraris, Anda wajib tahu lho. Simak yuk pembahasannya!
Rubrik Finansialku
Indonesia dan Kegiatan Ekonomi Agraris
Apakah ekonomi agraris adalah satu-satunya sistem ekonomi yang dijalankan di Indonesia? Indonesia memang disebut sebagai negara agraris dan jelas telah menggunakan perekonomian di sektor agraris.
Ternyata Indonesia tak hanya mengendalikan sektor agraris, melainkan juga non agraris. Namun yang akan dibahas kali ini adalah ulasan selengkap-lengkapnya tentang apa yang dimaksud dengan ekonomi agraris.
Definisi Ekonomi Agraris
Ekonomi agraris dan non agraris adalah dua sistem perekonomian yang berbeda.
Keduanya bisa berjalan dalam satu negara, namun juga ada negara yang hanya menjalankan salah satunya saja.
Ada banyak perbedaan antara keduanya yang sebaiknya Anda ketahui. Mari simak!
Informasi Lengkap Seputar Kegiatan Ekonomi Agraris
Mulai dari definisinya sampai sumber daya yang digunakan, berikut beberapa hal tentang ekonomi sektor agraris yang sebaiknya diketahui.
#1 Definisi
Sesuai dengan namanya, kata agraris merujuk pada dunia pertanian dan perkebunan. Ekonomi di sektor agraris adalah ekonomi yang hanya akan berjalan jika sektor agraris juga berjalan.
#2 Bidang yang Dijalankan
Adapun sektor yang dijalankan di sistem pertanian ini adalah pertanian dan perkebunan.
Sektor yang hanya bisa dijalankan menggunakan lahan tanah yang memang bisa ditanami dan menghasilkan buah, sayur, atau komoditas apa saja yang bisa dipanen.
#3 Faktor Penentu Kegiatan Ekonomi Agraris
Ada faktor yang menentukan mengapa suatu wilayah atau negara akan cenderung menjalankan sistem perekonomian ini.
Salah satunya adalah faktor sosial dan budaya.
[Baca Juga: Mengenali Risiko Berinvestasi Saham di Pasar Modal]
Apa yang telah dilakukan oleh generasi pendahulu bisa mempengaruhi generasi yang sekarang.
Hal-hal yang dilakukan oleh orang sekitar juga bisa mempengaruhi seorang individu untuk melakukan hal yang sama jika itu menyangkut perekonomian.
#4 Cakupan Wilayah
Seperti halnya Indonesia, terutama di daerah pedesaan, wilayah yang memiliki banyak lahan luas akan membuat orang di sekitarnya menjalankan ekonomi sistem ini.
Jika diambil contoh, maka area dekat gunung atau jauh dari kota akan lebih sering menggunakan sistem perekonomian ini, karena di sana masih ada banyak lahan kosong yang bisa ditanami.
Begitu juga dengan wilayah dataran tinggi yang tidak diminati untuk pembangunan industri atau pemukiman, di sana masih ada banyak lahan sehingga membuat penduduk sekitar menjadikan sektor agraris sebagai penunjang perekonomian.
#5 Sumber Daya yang Digunakan
Karena bergerak di sektor agraris, tentu saja sumber daya yang paling diandalkan adalah sumber daya alam.
Meski begitu, tetap ada campur tangan manusia sehingga membuat sistem ekonomi ini juga membutuhkan sumber daya manusia.
Sumber daya alam dan sumber daya manusia sama-sama dibutuhkan, namun akan lebih banyak sumber daya alam.
[Baca Juga: Pilih Mana: Menabung di Deposito Bank atau Menabung di Saham Bank?]
Sumber daya alam yang dibutuhkan bisa itu berupa lahan tanah yang subur, benih, biji, hingga komoditas yang diperjualbelikan diantaranya.
Berbeda dengan sistem ekonomi yang satunya, non agraris, tidak terlalu membutuhkan sumber daya alam supaya bisa berjalan.
Inilah mengapa ekonomi sistem agraris tak bisa berjalan jika memang tidak ada lahan yang digunakan.
Semua akan dipengaruhi oleh lahan yang ada, untuk mengembangkan komoditas yang ditawarkan pun juga harus menggunakan lahan tanah.
Perbedaan Kegiatan Ekonomi Agraris dan Non Agraris
Simak perbedaan pengertian keduanya dan perbedaan-perbedaan lainnya berikut.
#1 Perbedaan Pengertian
Ekonomi sektor agraris adalah ekonomi yang bergerak di segala hal di sektor agraris, seperti misalnya pertanian dan perkebunan. Karenanya, perekonomian ini akan banyak memanfaatkan sumber daya alam.
Sedangkan ekonomi sektor non agraris adalah ekonomi yang bergerak di bidang non agraris. Sumber daya manusia lebih dibutuhkan pada perekonomian ini.
#2 Perbedaan Sumber Daya yang Dimanfaatkan
Keduanya sama-sama menggunakan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Namun, sektor agraris lebih cenderung memanfaatkan sumber daya alam dan non agraris cenderung mengandalkan sumber daya manusia.
[Baca Juga: Mau Buka Tabungan Saham, Bukanya di Sekuritas atau Bank?]
Sektor agraris membutuhkan sedikit orang saja untuk mengolah lahan yang luas.
Namun, di sektor non agraris dibutuhkan banyak orang atau orang-orang khusus untuk menghasilkan bahan atau teknologi tertentu.
Bahkan sangat banyak di sektor non agraris yang sama sekali tak membutuhkan sumber daya alam.
#3 Perbedaan Sektor
Seperti namanya, ekonomi yang agraris akan bergerak dan mengandalkan apapun di sektor pertanian dan perkebunan.
Sedangkan yang non agraris juga akan bergerak di sektor yang non agraris, seperti misalnya di perindustrian, pertambangan, dan perdagangan.
#4 Perbedaan Komoditas Atau Hasil Kegiatan
Komoditas dari sektor agraris adalah hasil pertanian dan perkebunan, seperti misalnya padi, kentang, singkong, sayuran, hingga buah-buahan.
Sedangkan di sektor non agraris akan dihasilkan minyak bumi yang telah diolah, sepeda motor, barang elektronik, dan hasil lainnya yang tidak membutuhkan pertanian atau perkebunan.
#5 Perbedaan Durasi Kegiatan
Durasi untuk kegiatan ekonomi yang agraris cenderung lebih lama daripada yang non agraris.
Dibutuhkan waktu dari tanaman ditanam sampai akhirnya panen dan bisa menghasilkan uang.
Berbeda dengan non agraris yang bisa-bisa saja dilakukan dalam waktu yang singkat dan diuangkan dengan cepat pula.
#6 Perbedaan Wilayah yang Menjalankan
Wilayah seperti pedesaan atau wilayah mana saja yang memiliki lahan luas lebih banyak menggunakan perekonomian sistem agraris.
Sedangkan untuk wilayah berkembang atau yang tidak memiliki lahan luas cenderung menggunakan sistem atau sektor non agraris.
Hal ini sangat wajar. Sebab yang namanya sistem agraris, akan membutuhkan lahan luas untuk bisa ditanami.
Kedua Sektor Sama-Sama Membangun Perekonomian
Kegiatan ekonomi agraris dan non agraris sama-sama dijumpai di negara kita.
Sebab salah satu perbedaan dari sistem ekonomi ini terletak pada wilayah. Indonesia bersifat heterogen sehingga wajar bila dijumpai banyak perbedaan antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Wilayah perkotaan cenderung menggunakan non agraris, sedangkan untuk pedesaan atau pinggiran yang masih memiliki lahan luas cenderung menggunakan sistem agraris.
Perbedaan ini justru bisa saling melengkapi dan membuat suatu negara lebih mandiri.
Sebab, baik komoditas dari sektor agraris maupun non agraris sama-sama bisa terpenuhi.
Ebook Perencanaan Keuangan ENTREPRENEUR & FREELANCE
Download Sekarang, GRATISSS!!!
Memajukan Kegiatan Ekonomi Agraris Dijalankan Di Indonesia
Karenanya, bisa disimpulkan kegiatan ekonomi agraris dan non agraris sama-sama berjalan di Indonesia.
Agar ekonomi agraris makin dapat berkembang maju, maka banyak bermunculan sosialisasi dan bantuan dana dari fintech untuk memaksimalkan kegiatan tersebut.
Setelah membaca artikel di atas, pastinya perbedaan kedua sektor sudah sangat jelas bukan?
Yuk bagikan artikel penting ini pada orang terdekat Anda sebagai tambahan referensi, terima kasih.
Sumber Referensi:
- Ari Welianto. 19 Maret 2020. Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi Kompas.com – https://bit.ly/2Sa9bzk
- Admin. 2 Oktober 2019. Kegiatan Ekonomi Penduduk Indonesia. Berpendidikan.com – https://bit.ly/3icQSUS
- Admin. 28 Agustus 2018. Semangat Ekonomi Agraris. Pedomanbengkulu.com – https://bit.ly/3kTZzFl
Sumber Gambar:
- Agraris 01 – https://bit.ly/33bU3b1
- Agraris 02 – https://bit.ly/3n8uOi3
- Agraris 03 – https://bit.ly/3cJsysv
- Agraris 04 – https://bit.ly/36gA8JS
dilema besar