Simak prospek emiten BUMN yang bergerak di industri manufaktur beton precast dan ready mix, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) berikut ini.
Rubrik Finansialku
Analisis Fundamental
Bergerak dalam industri manufaktur beton pracetak dan ready mix, WSBP telah melantai di Bursa sejak 20 September 2016. PT Waskita Beton Precast Tbk. dengan kepemilikan saham terbesar dipegang PT Waskita Karya (Persero) Tbk., disebut juga “WASKITA” merupakan salah satu perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sebelum menjadi sebuah entitas usaha yang mandiri, WSBP merupakan salah satu unit bisnis WASKITA bernama Divisi Precast. Unit bisnis ini mulai beroperasi pada 31 Januari 2013 dan berfokus pada produksi beton precast dan ready mix.
Di tahun 2014, WASKITA mengambil kebijakan spin off atas Divisi Precast tersebut, menjadikannya sebagai entitas entitas usaha yang mandiri.
Kebijakan spin off merupakan salah satu strategi WASKITA dalam mengakselerasi pengembangan usaha segmen precast dan ready mix.
Seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang kondusif bagi potensi pengembangan industri precast dan ready mix, dibutuhkan pengelolaan usaha segmen precast dan ready mix yang lebih independen dan fokus.
Hingga 2020, perusahaan memiliki kapasitas produksi sebesar 3,700,000 ton per tahun. Perusahaan mengoperasikan 9 pabrik Beton Precast tersebar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa dan memiliki 73 batching plant yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
Perusahaan berhasil menyelesaikan berbagai proyek pembangunan jalan tol, jembatan, gedung bertingkat tinggi, dan revitalisasi sungai. pabrik di Gasing (Sumatera Selatan) dan Bojonegara (Banten) telah memiliki dermaga sendiri dengan kapasitas masing-masing 725.000 ton dan 475.000 ton.
Segmen bisnis dari WSBP diantaranya Precast, Ready mix, Quarry, Jasa Konstruksi, dan Post-tension Precast Concrete. WSBP juga masih terus mendukung pembangunan nasional seperti pembangunan jalan tol trans Sumatera, pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan serta pembangunan Indonesia bagian Timur.
Kinerja WSBP juga didukung oleh 3 (tiga) sertifikasi sistem manajemen terintegrasi pada tahun 2017 yaitu ISO 9001: 2015 terkait Quality Management System, 14001:2015 mengenai Environment Management System, dan ISO 5001:2018 mengenai Occupational, Health and Safety Management System sebagai suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja/K3.
Dengan menyandang nama besar tersebut, WSBP mencoba untuk terus melakukan berbagai upaya inovasi, peningkatan kapasitas produksi dan kompetensi SDM, serta pengelolaan organisasi berbasis kepatuhan dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA
Kinerja Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Dari laporan keuangan perseroan per Q3-2020 WSBP (idx.co.id), kinerja keuangan di 2020 ini mengalami penurunan hingga mencetak rugi Rp 1,14 triliun, dengan membukukan pendapatan bersih Rp 1,4 triliun.
Pendapatan yang terkoreksi hingga 73,8% karena imbas PSBB, yang menyebabkan sebagian besar proyek tertunda dan produksi pabrik yang rendah tersebut seiring dengan melemahnya permintaan pada masa pandemi.
WSBP juga mencatatkan penurunan aset yang signifikan, per September 2020 emiten ini membukukan hingga Rp 14,2 triliun. Dengan koreksi hingga 54,7% atas pos Kas dan Setara kas.
Untuk kondisi Liabilitas, WSBP mengalami kenaikan hingga 6,36% menjadi Rp 8,5 Triliun kenaikan ini disebabkan Utang kepada Pihak ketiga dan Utang bank. Pos yang berhasil ditekan adalah Beban Umum dan Administrasi, Beban Pajak Penghasilan Final
WSBP juga dilaporkan membukukan kontrak baru senilai Rp 1,68 triliun per Oktober 2020. Realisasi tersebut mencerminkan ketercapaian sebesar 33,6 persen dari target yang ditetapkan emiten dengan ticker WSBP itu untuk tahun ini senilai Rp 5 triliun.
GPM WSBP yang turun 9,5% dikarenakan tingkat utilitas atau daya guna pabrik milik perseroan hanya mencapai 25 persen per akhir September 2020. Direktur Produksi Waskita Beton Precast Heri Supriyadi menyampaikan utilitas pabrik perseroan per akhir September 2020 sekitar 25 persen.
Tingkat utilitas yang dapat dijadikan cerminan produksi pabrik yang rendah tersebut seiring dengan melemahnya permintaan pada masa pandemi.
Efisiensi yang dilakukan WSBP pada masa pandemi dalam dua cara yaitu berbagi sumber daya (shared resources) dan pusat komando (command center).
Untuk melihat apakah saham ini tergolong mahal/murah, kita bisa melihat valuasi Price Book Value (PBV) nya yang ada di 0,6x, yang tergolong cukup undervalued jika dibandingkan dengan PBV WSBP dalam 4 tahun terakhir ini.
Untuk Price to Earning Ratio WSBP ada di 394,6x akan lebih baik PER semakin kecil yang menandakan saham dalam keadaan murah, namun kini dengan nilai tersebut WSBP tergolong overvalued.
Untuk Return on Equity WSBP pada 2020 turun drastis menjadi hinga 0,0%, yang artinya di tahun ini WSBP belum baik dalam mengelola asset dan liabilities nya untuk mendapatkan profit, bahkan mencatatkan rugi Rp 1,14 Triliun dalam periode 9 bulan di 2020.
Analisis Teknikal PT Waskita Beton Precast Tbk.
Hingga perdagangan market Sesi I – 21 Desember 2020 tren IHSG kembali bulllish 1,25%. WSBP diperdagangkan pada harga 276/lembar menguat 1,47% terlihat aksi beli yang cukup kuat pada Sesi I perdagangan WSBP (21/12).
Pergerakan harga Sejak Maret-Juli 2020 mengalami bullish sempat koreksi dan kembali bullish lagi 3 bulan terkahir ini. Bullish yang terjadi pada emiten sektor konstruksi adalah sentimen atas upaya pemerintah mempercepat pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau SWF.
Percepatan terlihat dari penerbitan 3 regulasi oleh pemerintah. Per 17 Des 2020 kemarin WSBP melambung hingga 13,84% menjadi Rp 280.
Jika melihat histori pergerakan saham WSBP secara yoy masih koreksi minus 11,0% sedangkan 3 bulan terakhir sudah bullish 78,1%.
Indikator MACD berada di atas garis nol dengan sinyal buy yang cukup kuat hingga penghujung 2020, ada kemungkinan bullish berkelanjutan jika pasar masih berharap WSBP untuk window dressing dan prospek masa depan terhadap terkait proyek 2021-2024 pemerintah.
Indikator Stochastic menggunakan kerangka waktu daily terlihat sinyal overbought momentum, WSBP saat ini berada diatas Moving Average. Untuk indikator EMA (20), EMA (50) dan EMA (100) membentuk pola bullish.
WSBP mengalami bullish reversal sejak November 2020, yang membuka peluang kenaikan harga saham hingga 210 hingga pola inverted head & shoulder yang terbentuk, maka WSBP saat ini sudah melewati resistancenya di 280.
Jika bertahan diposisi ini maka ada peluang menuju 310. Jika berbalik arah maka bisa take profit di kisaran harga 240.
Outlook PT Wakita Beton Precast Tbk
Analisa dari World Bank atas pemulihan ekonomi Indonesia menyebutkan pertumbuhan ekonomi di 2021 kisaran 2,2% yoy dengan kunci pemulihan yakni fokus kepada penanganan Covid19, menekan penyebaran virus dan lancarnya distribusi vaksin, yang nantinya juga berdampak pada Industri konstruksi.
Selama 4 tauhun terakhir industri konstruksi mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, di mana beton menjadi salah satu bahan baku utama di industri tersebut.
WSBP yang tidak hanya berfokus pada pembangunan dalam negeri, namun juga WSBP melebarkan sayapnya dengan merambah ke pasar luar negeri yaitu di Singapura.
Per September 2020, emiten berkode saham WSBP tersebut telah menggenggam kontrak baru senilai Rp 1,49 triliun dengan porsi proyek eksternal lebih besar 67,3%.
Di samping itu, program restrukturisasi fasilitas pinjaman dari perbankan menjadi salah satu upaya yang diambil PT Waskita Beton Precast Tbk. dalam menjaga likuiditas pada masa pandemi.
Perinciannya yaitu penundaan pelunasan hingga akhir tahun senilai Rp 1,4 triliun. Sementara restrukturisasi lainnya dilakukan melalui angsuran per bulan dari sebelumnya pola pembayaran yang sifatnya tetap.
[Baca Juga: Analisis Saham: Prospek Saham BRISyariah (BRIS) Setelah Merger]
Di tahun ini pula PT Waskita Beton Precast Tbk. terus mengembangkan produk-produk baru sembari mengumpulkan kontrak baru.
Adapun, pengembangan produk baru juga diharapkan mampu menjaga produktivitas pabrik milik perseroan pada masa pandemi.
WSBP juga akan menyiapkan sejumlah produk baru lainnya seperti tetrapod untuk pengamanan pantai, pipa reinforced concrete, sistem pengerasan rigid (jalan pracetak), dan tiang beton pracetak.
Peluang perseroan untuk tumbuh cukup terbuka, khususnya terkait dengan program percepatan pembangunan proyek-proyek infrastruktur sebagai upaya untuk mendorong proses percepatan pembangunan nasional, di mana industri manufaktur beton pra cetak dan ready mix kembali memperoleh angin segar.
Terlebih pemerintah telah menyatakan komitmen untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur setidaknya hingga tahun 2024.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah merilis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional beserta daftar proyek strategis nasional hingga tahun 2024.
Untuk mendukung rencana tersebut, setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 6.445 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah hanya menyediakan anggaran sebesar 37% dari total anggaran, sisanya diharapkan berasal dari BUMN dan swasta.
Prospek PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) akan kontrak senilai Rp91,54 miliar dari proyek double-double track Manggarai Paket A Tahap II. Proyek ini diperkirakan rampung pada 2021.
Produk bantalan rel kereta api yang dipasok perseroan memiliki tipe 1067 dan 1435. Produk ini telah meraih sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI pada tahun 2019.
WSBP tengah melakukan persiapan pembangunan pabrik baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk ikut serta dalam pembangunan ibukota baru nantinya.
Berlandaskan pada hal tersebut, terlihat bahwa industri manfuktur beton pra cetak dan ready mix memiliki prospek yang masih baik. Namun, dengan besarnya potensi pasar tersebut dapat dipastikan persaingan antar pemain di industri beton pra cetak dan readymix juga akan semakin ketat.
Setiap perusahaan pastinya akan berlomba-lomba untuk memperoleh porsi besar dari potensi pasar tersebut. Karena itu, WSBP harus memiliki strategi-strategi yang komprehensif yang diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar perusahaan di industri konstruksi nasional.
Pembangunan infrastruktur di tahun 2021-2024 masih menjadi salah satu program prioritas Pemerintah karena fungsi pentingnya dalam meningkatkan kapasitas dan produktivitas perekonomian, melancarkan distribusi arang dan jasa, mitigasi urbanisasi yang tinggi serta perannya dalam menurunkan tingkat kemiskinan.
Kesimpulan
Pandemi telah menekan sektor yang terkait dengan transportasi dan infrastruktur, dengan berbagai kegiatan proyek yang tertunda, permintaan juga tertunda, tingkat likuiditas dan solvabilitas perseroan menjadi perhatian utama perseroan pada masa pandemi ini.
WSBP mencetak rugi per Sept 2020 ini, namun dengan berbagai proyek strategis yang dimilikinya dan sebagai anak usaha dari Waskita inilah yang nantinya akan menjadi sentimen positif untuk pergerakan saham perseroan di market.
Setidaknya kinerja WSBP akan semakin baik mendekati semester ke II 2021, seiring dengan rencana pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau SWF, hinga vaksin yang akan mempengaruhi kinerja sektor ini.
Disclaimer: Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis berdasarkan laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.
Itulah analisa saham WSBP dan prospeknya ke depan yang bisa membantu pertimbangan investasi Anda. Punya pertanyaan? Anda bisa tanyakan dalam kolom komentar.
Anda juga bisa bergabung dalam grup komunitas belajar saham Finansialku untuk info terbaru dan diskusi mengenai saham dengan praktisi dan pakarnya.
Sumber Referensi:
- Aplikasi IPOTGO
- Annual Report PT Waskita Beton Precast Tbk (Persero) Tbk (www.idx.co.id)
- Bisnis.com
Sumber Gambar:
- Aplikasi ChartNexus
- Consolidated Financial Statements PT Waskita Beton Precast Tbk (Persero) Tbk , Sept 2020
dilema besar