Bank Negara Indonesia (BNI) menjadi salah satu bank yang melakukan restrukturisasi untuk mengatasi pandemi. Bagaimana kinerja saham BBNI saat ini?
Rubrik Finansialku
Analisa Fundamental
Salah satu bank Buku IV milik pemerintah RI, Bank BNI, merupakan bank yang fokus pada korporasi, komersial menengah, kecil dan luar negeri.
Di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat, ketidakpastian perekonomian global, hingga dunia yang berusaha mengendalikan pandemi juga terdisrupsi akibat Pandemi Covid-19, BNI menjadi salah satu bank yang melakukan restrukturisasi guna mengatasi efek pandemi.
Emiten yang dinilai undervalue dan prospek yang diprediksi membaik, apakah emiten ini layak di investasikan?
[Baca Juga: Cara MUDAH Belajar Analisa Harga Wajar Saham Buat Pemula!]
Kinerja Keuangan Bank BBNI
Untuk valuasi Bank BNI, kinerja fundamentalnya yang baik. Revenue dan Net profit yang naik terus.
Untuk melihat apakah saham ini tergolong mahal/murah, kita bisa melihat valuasi Price Book Value (PBV) nya yang ada di 0,57x per Juni 2020, ini tergolong membeli di harga diskon/undervalue.
Jika melihat Liabilitas, wajar mengalami peningkatan karena dana pihak ketiga yang ada di bisnis perbankan. Dari Asset terlihat ada peningkatan, dibanding 3 Bank Buku IV lainnya BNI terbaik untuk pertumbuhan Asset dari 2015.
Melihat laporan keuangan konsolidasi per Juni 2020, analisa Capital Adequancy Ratio (CAR) adalah salah satu indikator penting untuk industri perbankan, KPMM BTPN ada di 16,71% Y0Y, walau turun tipis dari tahun sebelumnya, namun ini cukup bagus ditengah keadaan saat ini.
Semakin besar nilai KPMM akan semakin baik karena menunjukkan seberapa kuat modal suatu bank. Jika turun secara signifikan, maka bisa diprediksi berisiko bankrut karena tidak mampu membayar kewajibannya pada nasabahnya.
Dari ketetapan yang diberikan Bank Indonesia minimal 8% untuk nilai CAR sebuah Bank.
Jika melihat poin nomor 2 dari gambar diatas, aset bermasalah ada di 2,27% ini artinya kualitas aset nya aman, batas maksimal untuk nilai tersebut 3%.
Jadi, akan lebih baik jika nilainya rendah yang artinya kredit dari BBNI cukup lancar. Untuk Aset Produktif bermasalah juga masih aman untuk industri perbankan.
Untuk NPL (artinya: pinjaman yang tidak perfom/menimbulkan kerugian), untuk NPL Gross 3,03% yang dinilai dari total Kredit yang diberikan.
Sedangkan NPL Net (Kredit macet) ada di 0,55% yang dinilai aman. Idealnya suatu bank NPL harus kecil, untuk NPL Gross <2% dan NPL Net <1%.
Untuk ROA ada di 1,38% cukup bagus, karena idealnya ada di 1,50%, namun ROE Bank BBNI cukup kecil ada di 8,74%, turun banyak dari tahun sebelumnya.
Idealnya ROE di 15% atau lebih, ini artinya BBNI kurang menguntungkan, labanya kecil jika dibanding bank lainnya. Untuk NIM cukup bagus, ada di 4,47%, semakin tinggi akan semakin bagus untuk sebuah bank.
Untuk BOPO terlihat ada di 82,81%, akan semakin baik jika nilainya kecil dan bagus karena semakin efisien, idealnya ada di 80%. Jika diatas 100% ini artinya bank merugi.
Untuk LDR (perbandingan kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga yang diterima oleh bank) ada di 87,79%, idealnya LDR direntang 90% – <100%.
Nilai ini disebabkan keadaan permintaan kredit yang masih lemah. Namun kedepannya akan diprediksi pertumbuhan kredit indikasinya meningkat.
PT Bank BNI menjadi salah satu bank BUMN yang juga aktif membagikan dividennya, tercatat dari tahun 2016 BNI rutin membagikan dividen tiap tahun.
Analisa Teknikal Saham Bank BBNI
Hingga penutupan market 22 Oktober 2020, saham PT Bank BNI terlihat meneruskan tren Bullish.
Untuk analisa teknikal jangka panjang terhadap emiten ini, dalam grafik kerangka waktu Weekly. Sejak Maret 2020 tren mengalami naik walau tidak tinggi.
Saat tulisan ini ditulis (22/10), BBNI diperdagangkan pada harga 4880/unit. Secara analisa teknikal yang dibuat dengan menggunakan Chartnexus maka terlihat ada uptrend setelah rebound di pertengahan Maret 2020.
Kemungkinan akan ada uptrend selanjutnya. Indikator MACD, berada dibawah nol (negatif), pasar diprediksi akan ada di downtrend.
Indikator Stochastic dengan parameter standar (14,3,3) terlihat posisi %K memotong %D dari arah bawah ke atas, mengisyaratkan sinyal buy.
Untuk menentukan kapan Open position dan Close position indikator Moving Average (20), MA (50) dan MA (100) menunjukkan sinyal uptrend.
Harga yang saat ini dinilai undervalue, bisa jadi pilihan untuk open position saham Bank BUMN ini.
Kesimpulan
Di tengah keadaan ekonomi yang bergerak dinamis dan ketidakpastian perubahan dunia karena Covid19, Bank BNI tetap tumbuh Positif per semester-I di 2020.
Nilai LDR yang turun akibat tersendatnya penyaluran kredit, seperti bank umum lainnya, memiliki kondisi fundamental yang relatif aman, prospek setelah pandemi yang diprediksi akan mempengaruhi industri perbankan.
BBNI adalah salah satu emiten yang cocok untuk disimpan bagi long-term investment, dengan kualitas fundamental yang baik, perbankan ini masih berada dihargai cukup murah dibanding Bank Buku IV lainnya.
Disclaimer: Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis. Berdasar laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.
Itulah analisa saham BBRI dan prospeknya ke depan yang bisa membantu pertimbangan investasi Anda. Punya pertanyaan? Anda bisa tanyakan dalam kolom komentar.
Anda juga bisa bergabung dalam grup komunitas belajar saham Finansialku untuk info terbaru dan diskusi mengenai saham dengan praktisi dan pakarnya.
Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA
Sumber Referensi:
- Aplikasi IPOTGO
- Annual Report Bank BBNI. 2019 (www.idx.co.id)
Sumber Gambar:
- Aplikasi ChartNexus
- Financial Report Bank BBNI
- Consolidated Financial Statements Bank BBNI, June 2020
- RTI Business
dilema besar