Sebagai salah satu top in mind convenience store di Indonesia, bagaimana prospek PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) atau Alfamart di masa pandemi?
Rubrik Finansialku
Analisis Fundamental PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT)
Perlambatan ekonomi global yang terjadi pada tahun 2019 semakin kuat terjadi pada tahun 2020 akibat pandemi virus Covid19. Kegiatan ekonomi yang melambat tercermin dari aktivitas konsumsi dan perekonomian masyarakat yang melambat.
Konsumsi masyarakat akan beberapa barang dan jasa menjadi tertahan dan menurun, Namun ada beberapa sektor industri yang sifatnya esensial dan sangat dibutuhkan masyarakat masih mencetak kinerja yang baik,
Segmen toko kelontong alias minimarket yang juga mengikuti aturan pembatasan jam operasional sebagai langkah menghindari terciptanya kerumunan.
Segmen minimarket yang menjual produk kebutuhan sehari-hari biasanya masuk dalam sektor esensial yang tetap diperkenankan beroperasi normal. Minimarket menjadi satu-satunya format penjualan eceran yang masih menunjukkan pertumbuhan positif.
Minimarket kinerjanya baik selama pandemi karena sifat usahanya yang fleksibel dan lokasi yang tersebar dan dekat dengan konsumen.
Laporan Nielsen yang dilansir bisnis.com memperlihatkan kontribusi penjualan minimarket untuk sektor ritel cenderung naik dalam beberapa tahun terakhir, dari 21,6% sepanjang 2018 menjadi 32,1% sampai September 2021.
Salah satu perusahaan waralaba yang terkontrol kinerja nya pada 2020 adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT).
Minimarket yang sudah berekspansi besar-besaran ini menjual produk kebutuhan sehari-hari (grocery) yang sangat dekat dengan masyarakat.
Jika melihat persaingan minimarket di Indonesia, ada 2 Top of mind di masyarakat- ada Indomaret dan Alfamart. Persaingan dua grup bisnis ini sangat kompetitif dan mengambil pangsa pasar hingga 87% di Indonesia.
Jika melihat dari kinerjanya dilansir dari tirto.id, Indomaret lebih unggul dalam penjualan namun Alfamart lebih unggul dalam sisi pertumbuhan Laba bersih.
Pada 2020 saat PSBB diberlakukan, perseroan harus menyiapkan strategi sesuai dengan keadaan agar tetap mencetak kinerja yang stabil. Dengan kondisi tersebut, salah satu strategi AMRT adalah menyiapkan layanan antar melalui pemesanan online.
Opsi ini dipilih PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) untuk pembayaran bisa dilakukan di tempat atau COD [cash on delivery], pemesanan juga bisa dilakukan lewat aplikasi Alfagift.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) Selama kiprah 20 tahun melayani Indonesia, Perseroan mengedepankan service excellence.
Perseroan melakukan ekspansi secara eksponensial mulai tahun 2002 dengan mengakuisisi 141 gerai Alfa minimart dan untuk pertama kalinya menggunakan merk “Alfamart”.
[Baca Juga: 4 Bisnis Waralaba Toko Ritel yang Menjanjikan: Alfamart, Alfamidi, Indomaret, dan Lion Express]
Sejak pendirian, Perseroan tidak pernah mengalami perubahan nama. Alfamart menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang bisa bersaing, tempat berbelanja yang nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau karena tersebar di berbagai daerah hingga kabupaten.
Didukung lebih dari 121.000 karyawan menjadikan Alfamart sebagai salah satu pembuka lapangan kerja terbesar di Indonesia.
Saat ini Alfamart merupakan salah satu gerai ritel terdepan di Indonesia, melayani lebih dari >5 juta pelanggan setiap harinya hingga kuartal III 2020, total gerai AMRT mencapai 17.129 unit dengan 32 persen gerai berada di Jabodetabek dan 37 persen di Pulau Jawa non-Jabodetabek.
Dengan demikian, total gerai yang terimbas pembatasan di Jabodetabek setidaknya mencapai 5.481 unit.
Pembatasan jam operasional bisa berpengaruh terhadap penjualan. Jam operasional yang lebih pendek pun dia sebut bisa memicu penumpukan pengunjung.
AMRT mengelola jaringan minimarket mulai dari Alfamart, Alfamidi hingga Lawson pada 2020 memperbaiki kinerja gerai waralaba dengan selektif dalam pembukaan gerai dan melakukan review keseluruhan kinerja gerai.
Pertumbuhan gerai di 2020 ini telah sejalan dengan kebijakan manajemen untuk semakin selektif dalam pembukaan gerai, serta fokus memperbaiki kinerja gerai waralaba dan meningkatkan layanan bagi terwaralaba.
Selain itu, AMRT juga mengembangkan konsep baru minimarket pada 2020 dengan nama Alfaexpress dan Alfa X.
Alfaexpress mengusung konsep convenience store dengan tampilan yang lebih modern dan menyediakan produk cita rasa lokal di lokasi-lokasi yang spesifik seperti stasiun, rest area, bandara, pelabuhan, MRT, perkantoran dan rumah sakit.
Sedangkan Alfa X mengusung konsep experience something new, connect and unites various people, collaborate to bring new ideas yang berada di sekitar universitas
Perusahaan BUMN PT Pertamina (Persero) juga menggandeng PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) atau Grup Alfamart sebagai mitra dalam pengembangan bisnis Bright Store di SPBU.
Proyek ini mengandalkan layanan one-stop service adalah bentuk layanan di SPBU yang menunjang bisnis fuel retail maupun non fuel retail, sehingga SPBU menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat.
Kedua pihak menargetkan SPBU akan menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan kendaraan seperti bahan bakar dan pelumas, maupun untuk kebutuhan sehari-hari dan bahan pokok masyarakat.
Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN
Download Sekarang, GRATISSS!!!
Kinerja Keuangan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT)
Untuk kinerja keuangan AMRT di 2020, kinerja penjualan perseroan pada kuartal ketiga mencetak pertumbuhan yang cukup baik dikarenakan permintaan kebutuhan pokok masih menjadi yang esensial di masyarakat.
Perseroan yang mengoperasikan jaringan ritel Alfamart, Alfamidi dan Alfa Express tersebut membukukan kenaikan pendapatan 4,17% secara year on year menjadi Rp 56,37 triliun. Pendapatan perseroan pada Q3 2020 menurun 2,49% secara kuartalan menjadi hanya Rp 18,28 triliun.
Pendapatan AMRT memang dalam tren melandai sejak awal tahun ini. Laba bersih AMRT terkoreksi tipis 1,85% secara tahunan menjadi Rp 638,4 miliar hingga sembilan bulan pertama tahun 2020 karena tingginya beban pokok pendapatan, beban penjualan dan distribusi, hingga beban umum dan administrasi.
Sumber pendapatan neto berdasarkan jenis persediaan ialah makanan Rp 37,46 triliun, bukan makanan Rp 18,88 triliun, dan jasa Rp 18,88 miliar.
Aset perseroan bertumbuh tipis 5,64% dibandingkan periode akhir tahun menjadi Rp 25,3 triliun. Kas dan bank perseroan terkoreksi signifikan 23,80% secara tahunan menjadi Rp 2,9 triliun.
Sumber Alfaria menggunakan kas untuk investasi sebanyak Rp 2,99 triliun, naik dari Rp 1,91 triliun per September 2019. Kas dan setara kas pun berkurang menuju Rp 2,97 triliun dibandingkan Rp 3,41 triliun per September 2019.
Total liabilitas per September 2020 sejumlah Rp 18,35 triliun, naik dari Rp 17,11 triliun pada akhir 2019.
Liabilitas jangka panjang Rp 3,58 triliun dan liabilitas jangka pendek Rp 14,76 triliun dengan tingkat Ekuitas AMRT mencapai Rp 6,99 triliun, naik dari Rp 6,88 triliun per akhir 2019.
Total asetnya pun naik menjadi Rp 25,35 triliun dari sebelumnya Rp 23,99 triliun. Tingkat DER AMRT ada pada 2,5x yang tergolong tidak bagus, jika melihat industri ritel sejenis.
Dari laporan keuangan perseroan per Q3 2020 AMRT (idx.co.id), kinerja keuangan AMRT di Q3 2020 mencetak Laba Bersih mencapai Rp 659 miliar. Saat ini saham dihargai cukup mahal dengan valuasi Price Book Value (PBV)-nya yang ada di 4,70x, Price to Earning Ratio AMRT ada di 39,50x.
Sedangkan Return on Equity AMRT pada 2020 ada di 11,89% dengan berhasil mencetak laba bersih Q3 Rp 659 miliar. Hal ini berarti, rasio pembayaran dividen atau dividen payout ratio untuk pembagian dividen interim kali ini adalah sebesar 39,22%.
AMRT membagikan dividen interim senilai Rp 6,03 per lembar saham kepada pemegang sahamnya. Dividen interim yang dibagikan perseroan pada 22 Desember 2020 mendatang ini berasal dari laba bersih perseroan hingga kuartal ketiga tahun 2020.
Analisis Teknikal PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT)
Hingga perdagangan market Sesi I – 22 Januari 2021 tren IHSG mengalami koeksi 1,5% ke level 6317, AMRT mengalami koreksi 0,6% keharga 795/lembar,
Consumer Price Index (CPI) yang naik dan kenaikan PMI manufaktur ke level 51,3 bisa menjadi sentimen untuk emiten ini. Saham perseroan dimiliki 47% oleh publik dan 53% oleh PT Sigmentara Alfindo.
Jika melihat histori pergerakan saham, AMRT adalah salah satu saham di sektor ritel yang cukup aktif selama sejak Q3 2020.
Secara ytd mengalami pertumbuhan tipis 0,6%, selama 3 bulan terakhir bullish 19,3%. Saat ini harga AMRT menguji harga 845. Terjadi koreksi tipis dalam minggu ini, terlihat dari sinyal MACD.
Indikator MACD berada di atas garis nol dengan sinyal sell di perdagangan awal 2021, ada kemungkinan bullish terbatas walaupun akan ada koreksi sementara seiring dengan sentimen vaksin yang akan membuat pasar saham pada 2021 diperkirakan baru bergerak ke tahapan skeptisisme.
Indikator Stochastic menggunakan kerangka waktu daily terlihat sinyal sideways, AMRT saat ini berada diatas Moving Average.
Untuk indikator EMA (20), EMA (50) dan EMA (100) membentuk pola bullish. AMRT mengalami bullish sejak Agustus 2020, yang membuka peluang kenaikan harga saham hingga harga tertingginya 900.
AMRT saat ini menguji harga 845, jika koreksi terlalu dalam untuk stoploss di 796.
Outlook PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT)
Sektor-sektor yang terdampak langsung selama pandemi hingga pasca pandemi salah satunya adalah ritel, service – mengalami penurunan output yang cukup dalam, namun AMRT masih mencetak Laba bersih yang cukup baik.
Selama pandemi pola belanja masyarakat menjadi terbatas karena masyarakat menengah ke bawah akan mengurangi belanja sedangkan menengah ke atas cenderung akan mengendalikan pengeluaran atau menahan beberapa keperluan.
Sebagai waralaba yang menyediakan berbagai jenis kebutuhan sehari-hari, AMRT cenderung memiliki bisnis yang stabil dan akan selalu dibutuhkan.
Alfamart dengan jumlah store yang menjamur diseluruh penjuru kota hingga beberapa kabupaten di Indonesia membuat posisi lebih strategis karena keperluan dasar manusia adalah makanan dan minum serta produk rumah tangga lainnya.
Meningkatnya penjualan dan prospek AMRT ke depannya masih bagus melihat kekuatan pasar yang dimiliki Alfamart dan anak usahanya.
Perluasan store berbentuk convenience store di tempat-tempat strategis seperti MRT, stasiun KA, hingga sekitar Universitas memiliki prospek yang bagus.
Melihat pola gaya hidup masayarakat modern saat ini yang membutuhkan kepraktisan dalam mendapatkan produk, lalu efisiensi dan efektifitas pelayanan.
Alfamart juga selalu berinovasi apakah itu dari pola service hingga penyediaan produk yang selalu di-update sesuai dengan selera pasar, menyediakan beberapa produk impor namun masih seimbang dengan produk lokal/UMKM.
[Baca Juga: VIDEO: Alfamart: Kisah Djoko Susanto Bangun Toko Kelontong Kecil Sampai Jadi (Alfamart)]
Selama 2021 kebutuhan akan produk kesehatan dan vitamin cenderung akan meningkat juga, sebagai waralaba yang menyediakan berbagai produk tersebut maka penjualan diprediksi akan cenderung stabil.
Komitmen Alfamart melalui berbagai program yang berfokus kepada penguatan peran UKM. Pemberdayaan dilakukan kepada pengusaha kecil, melalui program Outlet Binaan Alfamart, Tenant UKM maupun distribusi produk hasil olahan pelaku UKM juga menjadi prestasi tersendiri.
Alfamart juga mengumumkan perluasan ekspansi bisnisnya dengan meresmikan gerai ke-1000 nya di Filipina.
kemudahan perijinan yang diberikan pemerintah setempat, perseroan optimistis rencana ekspansi bisnisnya di Filipina bisa semakin masif.
Selama 6 tahun ekspansi, terdapat 4 Distribution Center yang dibangun di Filipina, yaitu di wilayah Imus, Marilao, Mexico dan Silang.
Banyak produk lokal yang dijual di Alfamart Filipina dan diharapkan terus bertambah seiring ekspansi Alfamart di negara tersebut.
Kesimpulan
Menjalani bisnis waralaba yang sangat strategis di Indonesia. Alfamart saat ini menjadi waralaba yang sangat dibutuhkan, kita tidak bisa menyangkal Alfamart nantinya bisa menjadi brand “Top of mind’ dari minimarket di tengah masyarakat, berbagai kebutuhan sehari-hari diperoleh di sana, hingga layanan ATM yang merupakan pelayanan tambahan yang memudahkan aktivitas masyarakat, serta service yang disediakan alfamart hingga saat ini sangat memudahkan konsumen seperti kerja sama dengan Aplikasi ojek online seperti Gojek juga kerja sama dengan SPBU nantinya akan menjadi nilai tambah.
Selama pandemi pendapatan AMRT memang cenderung melandai, pendapatan yang juga tidak sebaik tahun sebelumnya ditambah tingginya beban pokok pendapatan, beban penjualan dan distribusi, hingga beban umum dan administrasi membuat utang perseroan juga naik.
Tingkat DER perusahaan tergolong tidak sehat. Perseroan masih membagikan deviden kepada investor dan mencetak Laba bersih di 2020.
[Baca Juga: Prospek Industri Susu Kemasan: PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ)]
Proyeksi tahun ini ekonomi yang akan tumbuh namun juga cukup terbatas, koreksi IHSG dan beberapa saham bisa terjadi, secara long-term masih ada peluang untuk bertumbuh, saat ini Laba bersih perseroan memang terlihat baik-baik saja namun dari kualitas kinerja perseroan nantinya akan menjadi perhatian terlebiih tingkat hutang yang dimiliki oleh AMRT.
Namun dominasi yang dimiliki Alfamart tidak menjadi jaminan, karena banyaknya pesaing selain Indomaret yang juga tersebar di berbagai daerah. Ini menjadi tantangan bagi perseroan untuk melakukan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset, memperkuat kualitas keuangan dari sisi utang, bergerak mengikuti tren digital dengan menyediakan pelayanan online, memperkuat aplikasi pemesanan, serta menyempurnakan efesiensi pengantaran barang, maka ini akan memudahkan dan memberikan kenyaman konsumen dalam berbelanja.
Disclaimer: Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis berdasarkan laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.
Itulah analisis saham AMRT dan prospeknya ke depan yang bisa membantu pertimbangan investasi Anda. Punya pertanyaan? Anda bisa tanyakan dalam kolom komentar.
Anda juga bisa bergabung dalam grup komunitas belajar saham Finansialku untuk info terbaru dan diskusi mengenai saham dengan praktisi dan pakarnya.
Sumber Referensi:
- Aplikasi IPOTGO
- Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (www.idx.co.id)
- Tirto.id
- Bisnis.com
Sumber Gambar:
- Aplikasi ChartNexus
- Consolidated Financial Statements AMRT, Sept 2020
- http://bit.ly/2Y1TqNM
- http://bit.ly/2LO9twu
- http://bit.ly/3sHzqOR
- https://bit.ly/3izEdgq
dilema besar