Anak Pertama Terjebak Sandwich Generation, Begini Atur Keuangannya!

Anak Pertama Terjebak Sandwich Generation, Begini Atur Keuangannya!

Sebagai anak pertama yang menanggung keuangan keluarga, kamu perlu merencanakan keuangannya dengan baik.

Yuk, pahami bagaimana cara merencanakan keuangan untuk keluarga dan diri sendiri.

 

Summary

  • Generasi sandwich adalah kondisi seseorang yang terjepit dalam keuangannya. Tak hanya menanggung beban biaya rumah tangga sendiri, tetapi harus menanggung beban biaya orang tua atau mertua.
  • Anak pertama sering kali menjadi korban sebagai generasi sandwich. Terutama jika mereka sudah menikah dan memiliki anak.
  • Cara yang bisa dihindari untuk lepas dari Sandwich Generation mulai dari memperhatikan cash flow bulanan, menyusun anggaran yang benar, hingga memiliki asuransi keluarga.

 

Menjadi anak pertama dalam keluarga sering kali memberikan kesan suka dan duka. Sering kali anak sulung diharapkan bisa menjadi panutan yang baik untuk adik-adiknya.

Dan juga kerap diberikan tanggung jawab untuk mendidik saudaranya yang lebih muda. Mulai dari menjaga adiknya, mengajak bermain hingga mengajari hal-hal baik lainnya.

Namun beban yang diberikan tak hanya itu saja, anak sulung sering kurang diuntungkan dalam hal finansial. Kadang harus bisa mengalah dan berbagi dengan saudara-saudaranya. Dan kebiasaan ini yang akhirnya membuat mereka sering terjebak dalam sandwich generation

 

Tentang Generasi Sandwich 

Istilah Sandwich Generation diperkenalkan oleh Dorothy A. Miller (1981) dalam jurnal berjudul The Sandwich’ Generation: Adult Children of the Aging.

Dalam jurnal tersebut, Dorothy mendeskripsikan bahwa generasi sandwich sebagai generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup tidak hanya orang tua tetapi juga anak-anaknya. 

Lebih sederhananya generasi sandwich adalah kondisi seseorang yang terjepit dalam keuangannya. Tak hanya menanggung beban biaya rumah tangga sendiri, tetapi harus menanggung beban biaya orang tua atau mertua yang sudah tak berdaya. 

[Baca Juga: 6 Side Hustle Untuk Kamu yang Karyawan & Sandwich Generation]

 

Anak pertama sering kali menjadi korban sebagai generasi sandwich. Terutama jika mereka sudah menikah dan memiliki anak. 

Banyak alasan yang menjadikan seseorang terjebak dalam kondisi ini. Bisa saja karena orang tua yang berumur panjang namun sudah tidak produktif lagi, dan anak/saudara yang belum mandiri secara finansial.

Maka anak pertama adalah jalan tengah bagi mereka yang membutuhkan ketergantungan keuangan. 

Seperti Rama (38 tahun), sebagai anak pertama dari dua bersaudara, sudah dua tahun ini Rama harus bekerja keras untuk membiayai kebutuhan orangtua, mertuanya dan juga istri serta anak-anaknya. 

Hampir setiap hari Rama pulang malam karena setelah pulang kantor sebagai karyawan administrasi di sebuah pabrik, dia masih harus mencari tambahan pekerjaan sebagai driver ojek online

Padahal di awal menikah, kehidupan Rama dan istri secara finansial cukup baik. Rama dan istrinya sama-sama bekerja dan pendapatan mereka sangat cukup untuk membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga orangtua mereka. 

Namun sejak istri Rama melahirkan, maka istrinya memutuskan untuk berhenti bekerja demi mengasuh anak dan menjaga orangtua yang sudah tua. Maka otomatis penghasilan keluarga hanya dari Rama seorang diri. 

Tabungan Rama dan istrinya pun mulai habis untuk membiayai kebutuhan melahirkan, membeli susu bayi dan membiayai hidup orangtua mereka. 

Sementara adik Rama pun belum memiliki kemampuan secara finansial untuk membantu kebutuhan orangtuanya. 

Sehingga, kondisi ini menjadikan Rama terjepit sebagai generasi sandwich yang harus menghidupi dirinya sendiri sekaligus menyokong kehidupan generasi atas (orangtua) dan generasi di bawahnya (anak).

Tentunya generasi sandwich ini tidak akan menimpa Rama, jika orangtua dan mertua Rama memiliki dana hari tua yang cukup untuk menopang biaya hidupnya sendiri. Sehingga tidak menyusahkan anak-anaknya di kemudian hari. 

Harus diakui, hidup menjadi generasi sandwich memanglah tidak mudah. Kalian harus terus bekerja keras siang dan malam untuk mendapatkan pemasukan. 

Di sisi lain kalian harus bertanggung jawab baik secara emosional maupun finansial terhadap banyak pihak, khususnya anak dan orangtua.

[Baca Juga: Kisah Ari yang Terpaksa Harus Jadi Sandwich Generation]

 

Bagaimana Cara Agar Anak Pertama yang Juga Sandwich Generation untuk Bisa Memutus Rantai Ini?

Sobat Finansialku, tentunya tidak ingin menjadikan anak-anak kita sebagai sandwich generation berikutnya, bukan? Jika kalian anak pertama yang juga generasi sandwich, tetap semangat untuk berjuang, ya.

Jangan khawatir, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya dan memutuskan rantai generasi sandwich agar tidak membebani anak-anak dikemudian hari.

Maka hal pertama yang harus dilakukan adalah memulai merencanakan keuangan sejak sekarang.  Supaya bisa merencanakan keuangan dengan benar, ini cara pengelolaan keuangannya:

 

Perhatikan Cash Flow Bulanan

Sandwich generation harus memiliki cash flow yang positif. Maka, usahakan memiliki penghasilan yang memadai.

Artinya, penghasilan kalian harus cukup untuk membayarkan segala macam pengeluaran setiap bulan dan menghindari masalah negatif dalam keuanganmu.

Karena selain memenuhi kebutuhan saat ini, kalian juga harus bisa menyisihkan sebagian penghasilan untuk masa depan.

Oleh karena itu, selalu lakukan pencatatan pengeluaran kebutuhan dasar dengan cermat dan seksama, agar bisa melacak berapa dana yang keluar. 

Jika tidak mencukupi, maka saatnya kalian harus menambah penghasilan tambahan dengan skill dan hobi yang kamu miliki.

Misalnya saja yang hobi memasak, bisa open PO jenis masakan yang dikuasai atau menjadi freelancer di berbagai tempat sesuai dengan keahlianmu. Sebagai generasi sandwich memang akan berat jika hanya memiliki satu sumber pendapatan saja. 

Tetap semangat, berpikir positif dan lebih kreatif agar kita tidak mudah putus asa dan tetap bahagia menjalankannya.  

[Baca juga: Begini Cara Cek Cash Flow Bulanan Untuk Ibu Rumah Tangga]

Susun Anggaran Keuangan

Mengidentifikasi pengeluaran setiap bulan sangat diperlukan. Tentukan mana kebutuhan orangtua, mana kebutuhan pribadi dan mana kebutuhan anak-anak. Berikan skala prioritas, mana yang harus didahulukan.

Jika ada pengeluaran yang tidak penting bisa segera dieliminasi dan selanjutnya bisa mengatur strategi agar lebih efisien, namun tetap bisa memenuhi kebutuhan. Maka, mulailah sejak sekarang untuk melakukan pencatatan atas segala pengeluaranmu.

Dengan menyusun anggaran kebutuhan bulanan dengan tepat, maka kalian sekaligus bisa menentukan besaran yang bisa disisihkan untuk dana darurat dan investasi untuk rencana masa depan. 

Jangan menghambur-hamburkan uang dan jangan membuka peluang untuk berutang, apalagi utang konsumtif.

[Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan & Memutus Sandwich Generation?]

 

Ajak bicara orangtuamu tentang ekspektasi mereka dan bagaimana kondisi keuangan kalian saat ini. Berikan penjelasan berapa anggaran maksimal yang bisa diberikan agar mereka bisa mengatur keuangannya dengan bijak.

Setelah menyusun anggaran, jangan lupa untuk meningkatkan pengetahuan mengenai perencanaan keuangan dan investasi sesuai kebutuhan. Jika ingin meng-upgrade ilmu keuangan, kamu bisa gunakan aplikasi Finansialku.

Tak hanya untuk menambah pengetahuan soal keuangan lewat artikel informatif, kamu juga bisa langsung praktik dengan fitur-fitur yang bermanfaat untuk perencanaan keuangan kamu.

Download sekarang, dan manfaatkan coba gratis 30 hari buat kamu pengguna baru.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Siapkan Dana Pensiun

Cara yang paling jitu untuk memutuskan rantai sandwich generation adalah dengan mempersiapkan dana pensiun sejak dini. 

Generasi sandwich muncul karena ada orangtua yang tidak siap secara keuangan untuk membiayai pengeluaran bulanan mereka saat pensiun, sehingga membutuhkan bantuan dari anak-anaknya.  

Dengan mempersiapkan dana pensiun sejak dini, maka kita sudah mempersiapkan kebutuhan hari tua dan tidak akan membebani anak-anak kelak.

Maka, rencanakan kebutuhan dana pensiunmu dengan tepat. Tentukan kapan kamu akan pensiun, berapa dana pensiun yang diinginkan dan hitung berapa yang sudah harus kalian sisihkan sejak sekarang. 

[Baca Juga: Generasi Sandwich Dan Masalah Finansial Berbagai Kalangan]

 

Jika kalian masih kebingungan bagaimana cara mempersiapkan dana pensiun, kalian bisa menggunakan aplikasi Finansialku.

Aplikasi ini sangat membantu kalian mengetahui berapa besar dana pensiun yang tepat sehingga kalian bisa mempersiapkan sejak sekarang, lengkap dengan tingkat return investasi yang diinginkan. 

Kalau kalian masih bingung, langsung saja diskusikan lebih detail dengan para Perencana Keuangan Finansialku yang sudah tersertifikasi CFP.

Kami akan membantu kalian untuk merencanakan dan memberikan arahan agar kebutuhan dana pensiun kalian bisa maksimal. 

Hubungi kami lewat menu Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku atau di website konsultasi.finansialku.com.

 

Miliki Asuransi Kesehatan Untuk Seluruh Keluarga

Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam merencanakan keuangan adalah dengan memiliki asuransi kesehatan. Dengan memiliki asuransi kesehatan, maka bisa menghindari pembayaran dalam jumlah besar di waktu yang tidak terduga. 

Generasi sandwich dituntut untuk bekerja lebih keras, sehingga daya tahan tubuh akan terkuras. Untuk itu asuransi kesehatan sangat diperlukan, bukan hanya untuk pencari nafkah tetapi juga untuk seluruh anggota keluarga.

Agar jika terpaksa melakukan pembayaran jumlah besar, maka cash flow kita tidak akan terganggu karena ada perusahaan asuransi yang akan membayarkan biaya kesehatan kita. 

[Baca juga: Ketahui Jenis-jenis Asuransi Terbaik untuk Keluarga Anda di Sini!]

 

Untuk penjelasan lengkap mengenai asuransi Kesehatan dan cara memilihnya, yuk dengarkan audiobook berikut ini.

banner -cara memilih dan alasan penting asuransi kesehatan

 

Generasi Sandwich bukan “nasib”

Menjadi anak pertama dan generasi sandwich bukanlah sebuah “nasib” yang harus dihadapi. Berbakti pada orang tua dan berusaha membahagiakan mereka adalah sebuah cara membalas budi baik mereka.

Dan sebagai orang tua, tentunya kita tidak ingin menyusahkan anak-anak dikemudian hari.

Dengan kemauan, usaha, dan tekad yang kuat, kita bisa memperbaiki keadaan dan mulai merencanakan masa depan dengan lebih cermat, sehingga rantai generasi sandwich bisa diputuskan. 

 

Terima kasih sudah membaca artikel Finansialku kali ini. Semoga Sobat Finansialku mendapatkan banyak informasi menarik dari artikel ini.

Jangan lupa share artikel ini ke orang-orang sekitarmu ya. Please like and comment juga! Sampai bertemu di artikel Finansialku lainnya!

 

Editor: Ratna SH

dilema besar