Salah satu cara memprediksi kebangkrutan sebuah perusahaan adalah dengan model rasio Altman Z Score.
Simak pembahasan model ini pada artikel Finansialku berikut.
Rubrik Finansialku
Altman Z Score Adalah
Salah satu informasi yang penting diketahui investor adalah kondisi perusahaan yang akan dibeli sahamnya, dan salah satu caranya adalah dengan memprediksi kebangkrutan perusahaan tersebut.
Banyak model yang dapat memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, namun salah satu yang cukup akurat adalah Altman Z Score.
Altman Z Score adalah model rasio yang digunakan untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan (financial distress). Tidak heran formula Altman Z Score juga dikenal dengan nama Altman Z Score (bankruptcy model).
Hal ini diperlukan agar ketika berinvestasi, Anda dapat mengetahui perusahaan mana yang memiliki kondisi finansial yang sehat dan mana yang terancam likuidasi.
[Baca Juga: Rasio CAMEL (Capital, Asset Quality, Management, Earning, and Liquidity)]
Model Altman Z Score ditemukan pada tahun 1986, oleh Edward Altman seorang professor di NYU (New York University).
Pada saat ini, model Altman Z Score memiliki tingkat akurasi 72% dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan dalam 2 tahun.
Edward Altman melakukan analisa pada 66 perusahaan di mana 50% dari perusahaan tersebut telah mengalami kebangkrutan diantara tahun 1946 sampai 1965.
Awalnya Edward Altman menggunakan 22 rasio, dimana rasio tersebut dikelompokan menjadi 5 kategori besar yaitu:
- Liquidity
- Solvency
- Leverage
- Profitability
- Acitivity
Seiring dengan berjalannya waktu, keakuratan model ini senantiasa ditingkatkan.
Jumlah perusahaan yang dianalisis pada tahun 1969-1975 adalah 86 perusahaan, pada tahun 1976-1995 sebanyak 110 perusahaan dan tahun 1996-1995 sebanyak 120 perusahaan.
Dari analisa tersebut, model Altman Z Score memiliki tingkat akurasi 82% hingga 94% dalam memprediksi kebangkrutan.
Rumus Altman Z Score
Altman Z-score dinyatakan dalam bentuk persamaan linear yang terdiri dari 4 hingga 5 koefisien “T” yang mewakili rasio-rasio keuangan tertentu, yakni:
Z = 1,2 T1 + 1,4 T2 + 3,3 T3 + 0,6 T4 + 0,99 T5
Yang mana masing-masing koefisien T mengartikan:
-
T1 = Modal kerja neto/total aset (mengukur likuiditas)
- Merupakan rasio untuk memprediksi likuid tidaknya perusahaan menggunakan aset total. Altman menilai bahwa penilaian current ratio dan acid ratio tidak cukup untuk memprediksi kondisi likuiditas dan kebangkrutan perusahaan yang sebenarnya.
-
T2 = Laba ditahan/total aset (mengukur profitabilitas)
- Ukuran ini dipakai untuk melihat apakah laba ditahan (retained earning) yang dimiliki perusahaan mampu mengimbangi aset total perusahaan
-
T3 = Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)/total aset (mengukur produktivitas)
- Ukuran ini menggunakan rasio EBIT (Earnings Before Interest and Tax) dibandingkan aset total. Tujuannya adalah untuk mengukur besar kemampuan perusahaan menghasilkan profitabilitas dengan seluruh aset tanpa melihat unsur utang yang digunakan
-
T4 = Nilai pasar ekuitas (market value of equity)/nilai buku terhadap total liabilitas (total utang)
- Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat utang perusahaan (leverage). Alasan digunakannya rasio ini karena utang yang besar bagi perusahaan dapat mengancam kelangsung perusahaan, baik jangka panjang maupun pendek.
-
T5 = Penjualan/total aset (mengukur efektivitas)
- Ukuran ini akan mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk menghasilkan penjualan. Tentunya perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang dapat menjaga tingkat penjualan karena berhubungan langsung dengan laba perusahaan.
[Baca Juga: Definisi Abnormal Return Adalah]
Setelah mengetahui unsur yang membentuk rumus Altman Z Score, maka selanjutnya Anda harus tahu klasifikasi penentuan kebangkrutan perusahaan. Berikut adalah klasifikasi zona menurut Altman:
- Bila Z Score > 3.00 = Zona “aman” yang artinya perusahaan aman dan bagus serta terhindar dari risiko kebangkrutan
- Bila 70 ≤ Z Score < 2,99 = zona “abu-abu” yang mana ada kondisi perusahaan yang membutuhkan perhatian khusus
- Bila 1,80 ≤ Z Score < 2,70 = zona “abu-abu” yang menunjukkan kemungkinan perusahaan mengalami financial distress dalam 2 tahun ke depan
- Bila Z Score < 1.80 = zona “distress” yang artinya ada potensi kuat di mana perusahaan mengalami kebangkrutan
Saat ini, formula Z Score untuk perusahaan manufaktur dan non manufaktur dibedakan karena output produk keduanya berbeda.
Rumus Altman Z Score untuk Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur
Perusahaan Manufaktur
Pada perusahaan manufaktur, formula terdiri dari 5 koefisien “T”, yang mana rumusnya adalah:
Z = 0,717 T1 + 0,847 T2 + 3,107 T3 + 0,420 T4 + 0,998 T5
Yang mana:
Bila Z Score > 2,9 = zona “aman”
Bila 1,23 ≤ Z < 2,9 = zona “abu-abu”
Bila Z Score < 1,23 = zona “distress”
Pada rumus ini, T4 adalah nilai buku ekuitas (book value of equity)/kewajiban (liabilitas).
Perusahaan Non-Manufaktur
Pada perusahaan non manufaktur, formula hanya terdiri dari 4 koefisien “T” yang mana rumusnya adalah:
Z = 6,56 T1 + 3,26 T2 + 6,72 T3 + 1,05 T4
Yang mana:
Bila Z Score > 2,6 = zona “aman”
Bila 1,1 < Z Score < 2,6 = zona “abu-abu”
Bila Z < 1,1 = zona “distress”
Pada perusahaan non manufaktur misalnya perusahaan jasa, perputaran aset tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
Misalnya penambahan gedung pada perusahaan jasa belum tentu meningkatkan pendapatan. Oleh karena itu, koefisien T5 (asset turnover) ditiadakan.
Setelah membaca artikel ini, semoga Anda dapat mengaplikasikan formula ini pada analisa investasi yang Anda lakukan. Bagikan artikel ini agar lebih bermanfaat dan berikan komentar Anda di kolom bawah ini.
Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA
Sumber Referensi:
- El Heze. April 2017. Rumus Altman Z-Score untuk Prediksi Kebangkrutan. Sahamgain.com – https://bit.ly/3bmKKYb
- Admin. 9 Maret 2015. Altman Z-score: Model Untuk Memprediksi Kesulitan Keuangan Perusahaan. Accounting.binus.ac.id – https://bit.ly/32RfaOC
- Aldi Andalas. 25 November 2019. Altman Z Score: Model untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan. Kompasiana.com – https://bit.ly/2ESlBJg
Sumber Gambar:
- Pic 01 – https://bit.ly/33eXMn7
- Pic 02 – https://bit.ly/32gFfr3
- Pic 03 – https://bit.ly/32h64eT
dilema besar