Setelah dites, almarhum George Floyd dinyatakan positif corona. Wah, kok bisa? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Rubrik Finansialku
George Floyd Positif Corona
Hasil autopsi mengungkap bahwa mendiang George Floyd ternyata terjangkit virus corona atau Covid-19 tanpa gejala sejak awal April.
Berdasarkan informasi yang tersebar di media nasional, hasil autopsi tersebut dirilis oleh para pemeriksa medis Kota Hennepin pada hari Rabu (03/06) lalu.
Mendiang George Floyd dites Covid-19 dengan cara polymerse chain reaction (PCR) atau usap hidung serta pengambilan sample dari tenggorokan.
Melansir dari Pikiran Rakyat, Jumat (05/06) kepala penguji medis Hennepin, dr. Andrew Baker, menyimpulkan bahwa hasil uji postmortem “cenderung menunjukkan status positif tanpa gejala dari infeksi yang terjadi sebelumnya.”.
Menurutnya, itu merupakan positif yang bertahan lama dari infeksi sebelumnya. Floyd diduga terkena virus corona tanpa gejala.
Meski George Floyd positif Covid-19, berdasarkan hasil otopsi, infeksi virus corona itu tidak menjadi penyebab kematian Floyd.
[Baca Juga: 6 Peluang Usaha Menguntungkan Selama Pandemi Corona]
Dalam laporan setebal 20 halaman penuh yang dibuka kepada publik oleh Kantor Pengujian Medis Wilayah Hennepin menyebutkan penyebab kematian Floyd adalah henti jantung (cardiopulmonary arrest) ketika lehernya ditindih oleh polisi.
Pengunjuk Rasa Diminta Tes Corona
Kematian George Floyd meninggalkan luka mendalam bagi kemanusiaan. Kita bisa melihat bahwa rasisme masih ada dan berbentuk kekerasan. Melihat kenyataan tersebut dunia mengecam dan memprotes.
Mengingatkan kembali, Sobat Finansialku, dalam sebuah video yang menjadi viral, saat penangkapan sang polisi bernama Derek Chauvin, menekan leher Floyd dengan lututnya.
Dalam video itu terlihat Floyd berkali-kali merintih kesakitan dan mengaku sulit bernafas. Ia bahkan sempat menangis dan memanggil ibunya sesaat sebelum tewas.
“Lututmu di leherku. Aku tidak bisa bernapas… Mama. Mama,” ujar George diiringi dengan rintihan sebelum tewas.
Bermula dari tersebarnya video tersebut, para pengunjuk rasa di Amerika sana bersolidaritas turun ke jalan seraya memprotes di tengah pandemi virus corona yang belum terkendali penuh.
CNN Indonesia memberitakan, aksi protes kematian George Floyd di New York terus berlanjut meskipun ada peraturan pemerintah yang melarang adanya pertemuan lebih dari 10 orang.
Sementara itu, Gubernur New York, Andrew Cuomo, meminta ribuan pedemo yang menggelar aksi protes kematian George Floyd untuk melakukan tes virus corona.
Cuomo meminta hal tersebut lantaran khawatir penyebaran virus yang terjadi ketika pedemo tidak menjaga jarak.
Terlebih saat ini New York mulai melonggarkan lockdown dan akan membuka kembali sektor bisnis setelah kurva penurunan kasus baru corona.
“Jika Anda ikut serta dalam demo, silahkan tes, tolong. Para pengunjuk rasa memiliki tugas sipil di sini (untuk melakukan tes). Bertanggung jawab dan ikut tes,” ujar Cuomo seperti mengutip dari CNN Indonesia dari AFP, Jumat (05/06).
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel diatas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.
Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.
Sumber Referensi:
- Selfi Oktarianisa. 05 Juni 2020. George Floyd Positif, Gubernur di AS Minta Pendemo Tes Corona CNBC Indonesia – https://bit.ly/2Ue6GNX
- Aditya Jaya Isawara. 04 Juni 2020. Hasil Otopsi Nyatakan George Floyd Positif Virus Corona Kompas.com – https://bit.ly/2Y67Xb5
- Rita Uli Hutapea. 04 Juni 2020. George Floyd Terinfeksi Corona, 10 Ribu Orang Ditangkap dalam Demo di AS Detik.com – https://bit.ly/3ePmmz2
- Admin. 05 Juni 2020. Gubernur New York Minta Pedemo George Floyd Dites Corona Cnn Indonesia – https://bit.ly/3dF2Dlu
- Ari Nursanti. 04 Juni 2020. Meski Positif Covid-19, Hasil Otopsi George Floyd Meninggal karena Henti Jantung Bukan akibat Corona Pikiran Rakyat – https://bit.ly/2Y2yPZl
Sumber Gambar:
- Floyd – https://bit.ly/3dAwCLf
dilema besar