Kadang, kebiasaan tanpa sadar yang kita lakukan membawa kita pada hasil yang tidak baik. Lantas bagaimana cara mengubah diri untuk lebih baik?
Ubah Diri Yuk!
Tahukah kamu sobat Finansialku, tanpa kita sadari bahwa kita sudah tidak memerintahkan tangan dan kaki untuk melakukan oper gigi, menyeimbangkan antara pedal gas dan rem pada sistem mobil manual, sampai mengerem ketika ada lampu merah.
Semua bergerak otomatis. Kemampuan ini didapat dari kerja keras otak dan koordinasi motorik saat baru mencoba belajar menyetir.
Old habits die hard.
Ada kalanya seseorang begitu bersemangat melakukan diet sehingga berat badan turun drastis.
Pasalnya, pantangan makan yang dilakukan selama diet belum diterima sebagai gaya hidup baru yang akan dijalani sepanjang hidup. Pola makan baru ini hanya dianggap sebagai “keterpaksaan” dan hanya dijalani dalam kurun waktu tertentu.
Begitu juga dengan penerapan saat bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Pada awal masa pandemi, banyak pekerja menyambut gembira penerapan WFH karena mengira sistem ini hanyalah selingan sementara. Baca juga 6 cara menghindari stres kerja saat WFH.
Namun, seiring waktu berjalan, sebagian besar pekerja merasa kelelahan dan stres karena ternyata banyak penyesuaian yang harus dilakukan. Banyak orang menanti-nantikan konsep “bekerja di kantor” segera terealisasi kembali.
[Baca Juga: 3 Hal Positif yang Bisa Memotivasi Diri dari Drama ‘Start-Up’]
Mindset itu bisa jadi menghambat semangat mereka untuk bekerja secara remote dan berkoordinasi melalui Zoom secara optimal. Kita juga menemui gejala yang sama pada orang-orang yang kurang latihan, kurang olahraga, dan selalu menemukan alasan untuk tidak melakukannya.
Lantas, bagaimana cara meng-hack sistem yang sudah terpola?
Kita perlu mempersiapkan support system, baik secara material maupun sosial. Kita perlu memiliki sistem peringatan bila ada indikasi kembali pada pola yang lama.
Kita juga secara pribadi perlu memiliki hal yang menguatkan diri secara rasional. Misalnya, melakukan self-talk untuk meyakinkan diri bahwa perubahan akan membawa hal-hal yang lebih positif daripada pola lama yang kita anut.
Sebagai contoh, dalam berdiet, kita tidak sekadar melakukan pantang pada makanan tertentu, tetapi juga mempelajari mengenai pola makan sehat, nutrisi setiap makanan, sampai kepada cara pengolahannya.
Tidak ada perubahan yang bisa terjadi tanpa langkah pertama. Jadi, kuatkan mental dan yakinkan pentingnya kita untuk membenahi diri. Tidak ada orang lain yang lebih bertanggung jawab terhadap perubahan kita, kecuali diri kita sendiri.
Oleh karena itu, kitalah yang perlu menjaga betul pembentukan pola pikir dan perilaku yang sedang ingin kita bangun. Kita juga tidak boleh ambisius dan mengharapkan perubahan drastis.
Perubahan drastis akan mengejutkan keseluruhan sistem yang sudah berjalan dan malah menciptakan konflik yang menguras energi kita. Target perubahan sebaiknya dirancang spesifik dan realistis sesuai dengan situasi yang kita miliki.
Bagikan informasi ini lewat berbagai platform yang tersedia, agar mereka juga mengetahui apa yang kamu ketahui.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama Finansialku.com dengan Kompas. Isi dan data yang tertera dalam artikel ini merupakan tanggung jawab Kompas.com
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:
- 01 – https://bit.ly/32S1Iuj
- 02 – https://bit.ly/3xx4SS8
dilema besar