Harga CPO (crude palm oil) terus meningkat, bagaimana prospek PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)? Apakah layak untuk dikoleksi?
Simak penjelasan selengkapnya pada rubrik artikel berikut!
Rubrik Finansialku
Fundamental PT Salim Ivomas PratamaTbk (SIMP)
Permintaan domestik CPO secara keseluruhan masih lemah pada Februari 2021. Tercermin dari inflasi inti yang terus melambat sehingga menunjukkan impor barang konsumsi akan tetap tertekan.
Januari 2021 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor mengalami penurunan sebesar 7,48 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), yang disebabkan oleh penurunan ekspor migas sebesar 13,24 persen dan ekspor non-migas turun 7,11 persen.
Permintaan dunia terhadap CPO yang mulai pulih tidak diseimbangkan oleh kondisi pasokan yang ketat dalam beberapa waktu terakhir. Malaysia dan Indonesia memproduksi 85 persen pasokan dunia.
Penurunan ekspor diprediksi tidak terlalu dalam, sejalan dengan masih bertumbuhnya harga komoditas utama unggulan Indonesia, seperti CPO.
Dilansir dari Kontan.co.id, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terus menanjak sentuh rekor harga tertinggi sejak lebih dari lima tahun lalu. Permintaan CPO meningkat tersokong faktor pengalihan penggunaan dari minyak mentah ke minyak sawit sebagai bahan bakar.
Faktor yang membuat harga CPO terus naik adalah kebijakan moneter The Fed dan dampaknya pada indeks dolar AS.
Selama The Fed tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah dan indeks dolar melemah, maka harga komoditas bisa terangkat.
Emiten perkebunan konglomerasi Grup Salim PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) mengalami peningkatan kinerja pada Q4 2020.
Kegiatan utama emiten ini meliputi seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan pengembangan, pemilihan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi serta pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening, sebagai grup agribisnis yang terdiversifikasi.
SIMP melakukan pembudidayaan komoditas tebu, karet dan tanaman lainnya. Perusahaan perkebunan kelapa sawit merupakan perusahaan terbesar serta salah satu pemimpin pasar minyak goreng, margarin dan shortening bermerek di Indonesia.
Emiten ini mengelola kegiatan usaha melalui dua divisi bisnis, yakni Divisi Perkebunan dan Divisi Minyak & Lemak Nabati.
Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO), kontrak pengiriman November dan Desember 2020 terus menguat.
Harga kontrak pengiriman November 2020 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange pada Rabu (28/10/2020) pukul 18.41 waktu setempat untuk pengiriman November 2020 tercatat menguat 32 ringgit menjadi 3.252 ringgit.
Pencapaian ini masih menjadi sentimen positif bagi emiten kelapa sawit di Tanah Air. Level harga tertinggi sejak Mei 2012 yang masih di atas 3.400 ringgit Malaysia tercatat melampaui ekspektasi. Ini efek vaksin yang sudah diberitakan semakin efektif.
Pandemi Covid-19 dari 2020 yang mengakibatkan penutupan sejumlah negara konsumen sempat membuat harga CPO jatuh ke titik terendah. Namun harga kontrak yang didapat pada Q4 2020 ini menjadi sinyal positif bagi sejumlah emiten penghasil CPO di pasar modal.
Kinerja Keuangan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)
#1 Aset
Dari Laporan Keuangan Perseroan, SIMP di Q4 2020 aset perseroan naik menjadi Rp 35,39 triliun, lebih tinggi daripada posisi Rp 34,91 triliun.
Selain itu, total kas dan setara kas naik 41,43 persen ke posisi Rp 2,42 triliun per akhir Desember 2020. Pada akhir 2019, posisi kas setara kas perseroan di posisi Rp 1,71 triliun.
SIMP Data: Rivan Kurniawan
#2 Liabilitas
Liabilitas SIMP berhasil ditekan menjadi Rp 16,9 triliun dibandingkan dengan posisi akhir 2019 sebesar Rp 17,12 triliun.
Perseroan juga berhasil menekan sejumlah beban, seperti beban penjualan dan distribusi menjadi sebesar Rp 497,9 miliar, beban umum dan administrasi Rp 699,04 miliar, dan beban operasi lain sebesar Rp 122,14 miliar.
SIMP mencatatkan penurunan beban pokok penjualan sebesar Rp 11,47 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp 11,56 triliun.
SIMP Data: Rivan Kurniawan
#3 Ekuitas
Dari pos Ekuitas mengalami koreksi menjadi Rp 17,4 Triliun. Emiten perkebunan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) mengestimasikan akan menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga akhir tahun 2020 mencapai Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,6 triliun.
Alokasi belanja modal hingga akhir tahun untuk emiten berkode saham SIMP itu antara lain untuk digunakan penanaman kembali, peremajaan sawit dan tanaman baru, serta perawatan lain-lainnya.
Ekspansi downstream (hilir) berupa penambahan kapasitas baru pengolahan minyak nabati di Jakarta, penambahan fasilitas pabrik margarin di Surabaya, dan pembangunan infrastruktur pendukung pabrik.
SIMP Data: Rivan Kurniawan
#4 Gross Profit Margin (GPM)
Dari sisi profitabilitasnya, GPM SIMP yang mengalami penurunan seiring turunnya produksi, volume penjualan CPO turun 16 persen menjadi 518 ribu ton.
Sementara itu, volume penjualan produk palm kernel (PK) turun 19 persen yoy menjadi 123 ribu ton. ASP CPO dan PK pada 9 bulan pertama 2020 naik 23 persen yoy dan 13% yoy.
SIMP Data: Rivan Kurniawan
Berdasarkan Laporan keuangan 2020 perseroan, SIMP berhasil membukukan penjualan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 14,74 triliun pada 2020.
Pencapaian itu lebih tinggi 6 persen daripada pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp 13,65 triliun.
Jika diperinci, pendapatan dari sektor perkebunan sebesar Rp 8,45 triliun, sektor minyak dan lemak nabati sebesar Rp 11,45 triliun, dan lain-lain atau eliminasi Rp 5,43 triliun.
SIMP berhasil mencetak laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp340,285 miliar, berbanding terbalik dengan posisi 2019 yang merugi Rp642,20 miliar.
#5 Return on Equity
Untuk Return on Equity pada 2020 stabil di 1,27%. Ini menandakan perkebunan milik grup Salim masih cukup baik dibanding 2019 di tengah pandemi.
SIMP mencatatkan laba bersih Q4 2020 sebesar Rp 340,285 miliar.
#6 PBV
Untuk melihat apakah saham ini tergolong mahal/murah, kita bisa melihat valuasi Price Book Value (PBV) nya yang ada di 0,44x, SIMP saat ini dihargai cukup undervalued. Dibanding kompetitor lainnya.
Untuk Price Earning Ratio SIMP ada di 34,39x. Recovery dari segmen komoditas dan melonjaknya harga CPO akan membuat saham ini semakin dinikmati oleh para investor hingga trader.
SIMP Data: Rivan Kurniawan
Outlook PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) Tbk
Kondisi pandemi saat ini ternyata menjadi berkah bagi industri produksi CPO, melihat bahwa permintaan masih akan tinggi mengingat penggunaan minyak sawit untuk bahan baku utama pangan, non-pangan, maupun sebagai sumber bahan bakar nabati (biodiesel).
Kinerja impor ke depan akan mulai mengalami peningkatan secara bertahap, salah satunya karena akan memasuki periode Ramadan dan Idul Fitri.
Kinerja ekspor masih akan didorong oleh komoditas mineral sehingga ekspor keseluruhan masih akan tercatat positif meski peningkatannya belum signifikan.
Pemerintah juga berupaya dalam memperbesar daya serap produk minyak sawit di pasar dalam negeri.
Dengan adanya tantangan yang dihadapi serta peluang yang diberikan oleh pemerintah, industri kelapa sawit dapat meningkatkan produktivitas melalui memperbaiki tata kelola perkebunan kelapa sawit.
Tensi perdagangan AS-Tiongkok akan terus mempengaruhi arus perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global, sehingga berakibat pada fluktuasi harga CPO.
Namun, prospek CPO di Indonesia diharapkan akan tetap positif, Level Indonesia’s consumer confidence yang meningkat per Februari 2021 di point 85,8 menjadi sentimen positif seiring dengan optimisme pemulihan ekonomi 2021.
Indonesia Consumer Confidence: tradingeconomics.com
Harga CPO yang mulai pulih diharapkan akan meningkatkan daya beli petani kelapa sawit, sedangkan dorongan pemerintah yang kuat untuk mandat biodiesel B30 guna mengurangi ketergantungan pada impor minyak mentah akan turut mendorong kenaikan permintaan akan minyak sawit sebagai sumber energi alternatif, yang akan memberikan dukungan pada harga CPO.
Harga CPO naik karena permintaan naik, terutama setelah terjadi tren kebijakan bauran energi yang lebih ramah lingkungan.
Di satu sisi, harga minyak juga catat rekor tertinggi. Peningkatan harga minyak mentah membuat penggunaan biodiesel menjadi lebih kompetitif.
Sebagai perusahaan agrikultur, kinerja SIMP akan tetap tergantung pada fluktuasi harga komoditas serta perkiraan peningkatan biaya seperti upah minimum.
Untuk itu, tetap berfokus pada peningkatan hasil panen dan produktivitas serta upaya-upaya efisiensi biaya diantaranya menerapkan langkah-langkah pengendalian biaya dan meningkatkan mekanisasi untuk menekan dampak inflasi upah sangat penting bagi industri ini.
[Baca Juga: Prospek CPO dan Analisa PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP)]
Namun, sentimen penguatan harga CPO serta Sentimen positif datang dari Pertamina yang telah menguji produksi green diesel. Pengujian tersebut menggunakan refined, bleached, and deodorized palm oil (RBDPO).
Di tahap pertama, Pertamina akan mengolah 3.000 barel RBDPO per hari untuk menghasilkan green diesel mulai Desember mendatang. Sementara, di tahap kedua, Pertamina akan mengolah lebih banyak lagi, yaitu 6.000 barel CPO per hari menjadi green avtur mulai Desember 2022.
Sebagai perusahaan agribisnis yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal dengan keberadaan yang diperhitungkan di Indonesia, kegiatan operasional SIMP terutama akan didorong oleh ekspektasi positif dari prospek perekonomian dalam negeri serta tingkat konsumsi produk sawit domestik.
Dalam lima tahun ke depan Dilansir dari Bisnis.com, perseroan menyatakan akan fokus untuk mengembangkan pertumbuhan organik dengan terus memperhatikan tanaman yang belum menghasilkan dan dari sisi hilir akan terus meningkatkan kapasitas refinery.
Kesimpulan
Harapan pemulihan penjualan PT Salim Ivomas Pratama Tbk, (SIMP) di tahun ini sepertinya terlihat masih ada sinyal positif terlebih segmen komoditas yang sedang menguat saat ini.
Permintaan CPO hingga semester II diprediksi masih akan meningkat.
Emiten berhasil mencatatkan laba tahun berjalan 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp340,285 miliar, untuk proyeksi industri komoditas kelapa sawit masih akan menorehkan grafik hijau setidaknya hingga semester 1 2021.
Disclaimer on: Tulisan ini untuk EDUKASI, bukan SARAN INVESTASI. Penulis tidak memiliki saham SIMP. Penulis tidak terafiliasi dengan perusahaan yang disebutkan atau anak usaha. Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis berdasarkan laporan keuangan dan diambil dari sumber yang dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.
Setelah membaca informasi pada artikel ini? Apa pandangan dan pendapat Anda tentang Saham SIMP? Silakan beri pandangan dan pendapat Anda pada kolom bagian bawah artikel! Terima kasih
Anda bisa bergabung dalam grup komunitas belajar saham Finansialku untuk info terbaru dan diskusi mengenai saham dengan praktisi dan pakarnya.
Sumber Referensi:
- Aplikasi IPOTGO
- Annual Report 2020 PT Salim Ivomas Pratama(SIMP) (www.idx.co.id)
- Bisnis.com
- Kontan.co.id
Sumber Gambar:
- Aplikasi ChartNexus
- Consolidated Financial Statements PT Salim Ivomas Pratama(SIMP), September 2020
- Crude Palm Oil Futures Chart – Investing.com
- Indonesia Consumer Confidence | 2000-2020 Data | 2021-2022 Forecast | Calendar (tradingeconomics.com)
- Saham SIMP – https://bit.ly/3bMrNjx
dilema besar