Pasangan Alami Pubertas Kedua, Mitos atau Fakta?

Pasangan Alami Pubertas Kedua, Mitos atau Fakta?

Membangun bahtera rumah tangga tentu tidak mudah, terlebih kalau pasangan alami pubertas kedua. Bicara soal puber kedua, apakah benar adanya, atau hanya mitos semata?

Mari kita cari tahu jawabannya di artikel Finansialku di bawah ini.

 

Rubrik Finansialku

HerStory

 

Pasangan Alami Pubertas Kedua, Mitos atau Fakta?

Membangun bahtera rumah tangga tentu bukan perkara yang mudah, pastikan akan ada saja permasalahan kecil maupun besar yang harus kamu dan pasangan hadapi bersama.

Eits, tapi bagaimana, ya kalau permasalahan yang muncul adalah pasangan yang mengalami pubertas kedua atau berselingkuh?

Pubertas kedua seringkali dikaitkan dengan kondisi seseorang yang mulai bosan dengan pasangannya dan kehidupan pernikahannya serta memilih untuk mencari sosok lain yang dapat membuatnya lebih bersemangat dan bergairah.

Biasanya, puber kedua ini dialami oleh mereka yang sudah memasuki usia 45 tahun ke atas.

Pasangan Alami Pubertas Kedua, Mitos atau Fakta 01 - Finansialku

[Baca Juga: Begini Agar Pernikahan Kamu Bahagia: Peran Gender yang Fleksibel]

 

Tak sedikit masyarakat yang mengatakan bahwa permasalahan puber kedua ini menjadi salah satu penyebab hancurnya rumah tangga mereka.

Hmm, tapi kira-kira puber kedua ini benar adanya atau hanya mitos belaka saja, ya, Moms?

Mereka yang mengalami puber kedua cenderung lebih memperhatikan penampilan, memiliki mood yang cepat berubah, lebih agresif, dan memiliki krisis kepercayaan diri.

Namun perlu diketahui, bahwa pubertas hanya terjadi satu kali pada masa remaja dan tak akan terjadi untuk kedua kalinya.

Pada dunia media sendiri, tak ada istilah puber kedua, sehingga dapat kita simpulkan kalau itu hanyalah mitos belaka.

Pada dasarnya, rasa bosan terhadap pasangan memang bisa saja terjadi, terlebih lagi pada mereka yang sudah menginjak usia 45 tahun.

Akan tetapi, kondisi tersebut bukanlah puber kedua, melainkan sebuah fase midlife crisis atau krisis paruh baya.

Untu menghindari dan mengatasi permasalahan tersebut ada beberapa cara yang bisa kamu coba lakukan, di antaranya adalah fokus pada diri sendiri dan anak, membuat batasan yang jelas dengan pasangan, mengalihkan rasa emosi ke hal positif, dan yang terakhir adalah mengambil keputusan terbaik.

 

banner -the truth about money and relationships

 

Nah, itu dia informasi seputar puber kedua yang perlu Moms ketahui. Semoga hubungan rumah tangga kamu dan pasangan tetap harmonis dan bahagia selalu, ya, Moms!

Jangan lupa untuk bagikan informasi ini kepada teman-temanmu lewat pilihan platform yang tersedia di kolom komentar di bawah ini, ya. Terima kasih!

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Finansialku dengan Herstory.co.id. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Herstory.co.id

 

 

Sumber Referensi:

 

Sumber Gambar:

  • Puber 1 – http://bit.ly/3kCSZnM

dilema besar