Penutupan IHSG Hari Ini, 30 November 2020 Melemah di 5.612,415

Penutupan IHSG Hari Ini, 30 November 2020 Melemah di 5.612,415

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Senin, 30 November 2020 bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona merah pada 5.612,415 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Senin, 30 November 2020, mengalami penurunan sebesar 170,92 poin atau 2,95 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.798,292 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.563,862.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 112 saham yang mengalami kenaikan dan 405 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 115 saham yang nilainya tidak berubah dan 81 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, hanya sektor agrikultur yang berada di zona hijau dengan kenaikan yang terjadi sebesar 28,4 poin atau 2,20 persen.

 

Sedangkan, sektor pertambangan, industri dasar, industri lainnya, consumer, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan yang terbesar diduduki oleh sektor infrastruktur sebesar 49,6 poin atau 4,49 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona merah pada posisi 883,061. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 5 saham dan yang mengalami penurunan sebesar 39 saham. Sedangkan, terdapat 1 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
MDKA 1.940 29.900.000
TOWR 1.095 19.200.000
CARE 380 34.831.742
BRIS 1.430 22.785.310
MNCN 1.015 22.003.266
INCO 4.610 16.693.381
AALI 12.325 12.421.040
JPFA 1.335 12.316.402
BBTN 1.645 10.172.124
HEAL 3.900 9.183.728

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TOWR 1.095 1743.299
MDKA 1.940 1526.347
CARE 380 909.379
BRMS 60 265.960
MNCN 1.015 215.786
BRIS 1.430 155.831
JPFA 1.335 92.635
TINS 1.070 64.332
BWPT 125 62.207
BBTN 1.645 61.234

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 3.230 -54.000.000
BBCA 31.025 -48.000.000
HMSP 1.525 -27.000.000
BBRI 4.090 -26.000.000
ASII 5.300 -24.000.000
ICBP 9.900 -20.000.000
BMRI 6.325 -17.000.000
BBNI 6.000 -16.000.000
ANTM 1.145 -16.000.000
EXCL 2.410 -13.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
HMSP 1.525 -1768.715
TLKM 3.230 -1631.449
ANTM 1.145 -1353.159
LPKR 234 -899.249
PGAS 1.390 -750.024
ADRO 1.390 -738.756
BBRI 4.090 -618.892
SSMS 690 -552.308
EXCL 2.410 -521.051
BUMI 67 -501.192

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 10,53%
  • PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) 5,79%
  • PT Harum Energy Tbk (HRUM) 21,39%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 2,81%
  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 4,68%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 6,97%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar