Penutupan IHSG Hari Ini, 26 November 2020 Menguat di 5.759,916

Penutupan IHSG Hari Ini, 26 November 2020 Menguat di 5.759,916

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Kamis, 26 November 2020 bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.759,916 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Kamis, 26 November 2020, mengalami kenaikan sebesar 80,66 poin atau 1,42 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.759,916 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.669,664.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 310 saham yang mengalami kenaikan dan 153 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 171 saham yang nilainya tidak berubah dan 79 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor pertambangan, indsutri dasar, industri lainnya, consumer, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan manufaktur berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor infrastruktur sebesar 31,4 poin atau 3,29 persen.

 

Sedangkan, hanya sektor agrikultur yang berada di zona merah dengan penurunan yang terjadi sebesar 1,04 poin atau 0,08 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 920,779. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 39 saham dan yang mengalami penurunan sebesar 3 saham. Sedangkan, terdapat 3 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 3.470 65.100.000
BMRI 6.725 14.200.000
MDKA 1.890 69.394.355
TOWR 1.075 68.525.178
BMTR 292 16.690.569
WOOD 590 10.144.911
MAPI 870 10.008.607
FREN 70 8.848.085
LPPF 1.295 6.955.774
TCPI 7.425 6.184.550

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TLKM 3.470 1904.545
FREN 70 1223.575
TOWR 1.075 645.705
BMTR 292 582.307
MDKA 1.890 374.383
BMRI 6.725 213.515
WOOD 590 172.499
BRMS 64 120.416
MAPI 870 112.251
PWON 525 103.513

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
HMSP 1.585 -53.000.000
BBCA 32.400 -46.000.000
ICBP 10.125 -45.000.000
BBRI 4.290 -39.000.000
UNVR 7.750 -30.000.000
ASII 5.650 -29.000.000
BFIN 400 -28.000.000
AKRA 2.900 -27.000.000
INKP 9.300 -18.000.000
ITMG 11.500 -16.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BKSL 56 -1774.536
BUMI 76 -1716.966
BFIN 400 -698.566
HMSP 1.585 -333.140
BHIT 75 -325.798
BIPI 50 -150.890
SIDO 795 -135.043
ADHI 1.120 -105.572
SSMS 735 -102.767
AKRA 2.900 -94.197

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) 17,12%
  • PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) 2,88%
  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 1,54%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) 3,81%
  • PT Hotel Sahida Jaya International Tbk (SHID) 5,38%
  • PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) 6,68%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar