Tertekan akibat Covid-19, defisit APBN Oktober 2020 mencapai 4,67% dari PDB atau senilai Rp 764,9 triliun.
Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Akibat Covid-19, Defisit APBN Oktober 2020 Tertekan
Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga Oktober masih tertekan akibat dampak pandemi Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hingga Oktober 2020, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sudah mencapai Rp 764,9 triliun atau 4,67% dari PDB.
Lebih lanjut, Sri Mulyani, merinci bahwa pendapatan negara tercatat Rp 1.276,9 triliun. Sementara itu, nominal belanjanya mencapai Rp 2.041,8 triliun.
Dari sisi pendapatan negara, lanjutnya, ada penurunan 15,4 persen jika dibandingkan dengan perolehan tahun lalu yang mencapai Rp 1.508,5 triliun.
Pendapatan itu berasal dari penerimaan perpajakan Rp 991 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 278,8 triliun, dan hibah Rp 1,4 triliun.
[Baca Juga: Semua Yang Harus Anda Tahu Soal Siklus APBN Indonesia]
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, penerimaan perpajakan turun 15,6 persen. Jumlah itu terdiri atas penerimaan pajak Rp 826,9 triliun dan penerimaan bea dan cukai yang naik 5,5 persen menjadi Rp 208,8 triliun.
“Berbagai jenis pajak tertekan karena adanya pemanfaatan insentif pajak kepada seluruh sektor perekonomian. Baik untuk karyawan, PPh, maupun PPN,” ujarnya mengutip dari Jawapos, Rabu (25/11)
Sedangkan dari sisi belanja negara secara keseluruhan sudah terealisasi Rp 2.041,8 triliun atau 74,5 persen dari alokasi dalam Perpres 72.
Angka tersebut juga meningkat 13,6 persen jika dibandingkan dengan relaisasi tahun lalu yang sebesar Rp 1.797,7 triliun.
Lebih rinci, untuk belanja pemerintah pusat realisasinya Rp 1.343,8 triliun atau naik 19,9 persen dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 1.120,8 triliun.
Angka tersebut setara dengan 68,0 persen dari target serapan dalam APBN yang sebesar Rp 1.975,2 triliun.
Untuk keseimbangan primer, tercatat hingga Oktober 2020 mencapai Rp 513,3 triliun. Dengan kata lain utang ditutup masih dengan menerbitkan utang baru. Sementara pembiayaan anggaran sudah mencapai Rp 928,4 triliun.
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.
Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.
Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN
Download Sekarang, GRATISSS!!!
Sumber Referensi:
- Mutia Fauzia. 23 November 2020. Hingga Akhir Oktober, Defisit APBN Tembus Rp 764,9 Trilliun. Kompas.com – https://bit.ly/2KE4EEZ
- Redaksi. 24 November 2020. Rupanya ini Penyebab APBN Sampai Oktober Tekor Rp 764,9 Triliun. Jawapos.com – https://bit.ly/378lfbs
- Lidya Julita Sembiring. 24 November 2020. Blak-blakan Sri Mulyani Soal Defisit APBN Tembus Rp 764,9 T. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2KESRWY
dilema besar