Anda tipe trader yang mana nih? Yuk ketahui dulu tipe trader Anda dengan mengenali karakteristik dan gayanya pada pembahasan artikel Finansialku berikut ya.
Sponsored Article
Trading Berjangka
Trading berjangka adalah jual beli aset tertentu (biasanya komoditi) dengan penyerahan di kemudian hari berdasarkan ketentuan pada kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka. Trading berjangka komoditi ini dilakukan di bursa berjangka atau bursa komoditi.
Trading berjangka sering kali dikatakan sebagai trading berisiko tinggi. Namun, tingkat potensi keuntungannya juga tinggi.
Walaupun berisiko tinggi, risiko tersebut dapat diminimalisasi apabila trader bisa lebih berhati-hati, salah satunya dengan mengenali pola atau karakter masing-masing ketika trading.
[Baca Juga: Ketahui 5 Poin Pentingnya Legal Trading di Bursa Teregulasi!]
Karakteristik dan Gaya Tipe-tipe Trader
Berdasarkan jangka waktu transaksi, karakter trader dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu: scalper, day trader, swing trader, position trader.
#1 Scalper
Tipe trader pertama memiliki intensitas keluar-masuk pasar yang tinggi. Bahkan, intensitas transaksinya bisa lebih dari 5 dalam 1 hari dengan waktu transaksinya menit hingga jam.
Metode analisis utama yang digunakan oleh scalper adalah analisis teknikal, dimana scalper menggunakan grafik dengan jangka waktu grafik yang kecil (sekitar 1-15 menit).
Biasanya jangka waktu grafik yang digunakan adalah tick, 1 menit, 5 menit, 15 menit, 30 menit, 1 jam. Dengan begitu, scalper melakukan transaksinya dalam waktu yang singkat untuk keluar dan masuk pasar.
Seorang scalper membatasi risiko sekecil mungkin. Alhasil, biasanya target keuntungan scalper juga kecil.
[Baca Juga: Berkenalan Dengan ICDX (Indonesia Commodity & Derivatives Exchange)]
#2 Day Trader
Intensitas keluar-masuk pasar tipe day trader dibatasi oleh satu hari dan tidak ada posisi yang menginap pada akhir perdagangan. Intensitas transaksinya kurang dari 10 dalam 1 hari. Waktu transaksi day trader adalah jam.
Dalam trading, day trader juga menggunakan analisis teknikal. Namun, day trader menggunakan jangka waktu yang lebih panjang dari scalper. Jangka waktu grafik yang digunakan day trader biasanya 30 menit, 1 jam, 4 jam.
Untuk tingkat risiko yang dibatasi oleh day trader biasanya lebih lebar sedikit dari scalper. Kisaran tingkat risikonya adalah sekitar 1-2% sesuai dengan kisaran fluktuasi harian yang biasa terjadi.
#3 Swing Trader
Berbeda dengan scalper yang memiliki intensitas transaksi yang tinggi, swing trader justru tidak bertransaksi secara terus menerus. Biasanya, intensitas transaksi kurang dari 5 dalam seminggu. Bahkan, beberapa swing trader melakukan transaksi hanya beberapa kali dalam sebulan. Waktu transaksi swing trader 4 jam hingga harian.
Teknik yang digunakan oleh swing trader dalam melakukan trading adalah analisis teknikal dan fundamental. Swing trader menggunakan grafik dengan jangka waktu paling singkat 4 jam sampai mingguan (terpanjangnya). Biasanya jangka waktu grafik yang digunakan adalah 4 jam, harian, mingguan.
[Baca Juga: GOFX Micro-Sized Contracts, Produk Efisien Milik ICDX!]
Swing trader melakukan transaksi pada titik koreksi dan mencari harga terbaik dari koreksi-koreksi yang terjadi. Selain itu, swing trader memanfaatkan pola-pola tren yang terjadi dalam jangka waktu menengah sampai panjang.
Untuk tingkat risiko yang dibatasi oleh swing trader lebih besar dari day trader dengan tujuan untuk mengantisipasi ketika harus membiarkan posisi terbukanya berhari-hari sampai mencapai target keuntungannya.
Swing trader membatasi kerugian yang cukup besar dengan target keuntungan tertentu. Biasanya, target keuntungannya minimal 2 kali lebih besar dari kerugian yang bisa terjadi.
#4 Position Trader
Intensitas transaksi position trader ini kurang dari 12 dalam 1 tahun. Bahkan, seorang position trader ini bisa saja hanya membuka 1 posisi dalam 1 tahun lho.
Position trader hanya melakukan transaksi saat ada peluang yang akan diperoleh dalam jangka panjang, dimana trader akan menahan posisi terbukanya sampai berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun.
Waktu transaksi position trader adalah harian hingga tahunan. Biasanya, jangka waktu grafik yang digunakan adalah harian, mingguan, bulanan.
Teknik analisis yang digunakan oleh position trader adalah analisis teknikal dan analisis fundamental. Tingkat risiko yang diambil oleh position trader ini cukup besar dengan target keuntungan jangka panjang yang besar juga. Position trader ini bisa dikatakan hampir mirip dengan investor.
Ebook Perencanaan Keuangan Untuk MAHASISWA
Download Sekarang, GRATISSS!!!
Mengenali Tipe Trading Anda
Tipe trader masing-masing orang bisa berbeda-beda. Tentunya, setiap tipe trader tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Anda dapat menentukan tipe trader yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Masing-masing tipe trader tentunya memiliki tingkat keuntungan yang bervariasi.
Yang jelas, semakin tinggi tingkat potensi keuntungannya, semakin tinggi juga risikonya (high risk, high return). Apapun tipe trading Anda, jangan lupa untuk mempersiapkan manajemen risiko yang baik, serta trading plan untuk menunjang keberhasilan trading Anda ya.
Jadi, Anda tipe trader yang mana nih? Yuk, share tipe trader Anda di kolom komentar yang telah tersedia.
Anda juga dapat membagikan artikel ini kepada rekan-rekan trader Anda. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- BAPPEBTI. Kontrak Berjangka Komoditi. Apa itu?. Website.bappebti.go.id – https://bit.ly/37s2C4b
- ICDX Group. THE SOURCE Issue 2. Icdx.co.id – https://bit.ly/37rsnRZ
Sumber Gambar:
- Tipe Trader – https://bit.ly/367qIyK
dilema besar