Penutupan IHSG Hari Ini, 4 November 2020 Melemah di 5.105,199

Penutupan IHSG Hari Ini, 4 November 2020 Melemah di 5.105,199

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Rabu, 4 November 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona merah pada 5.105,199 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Rabu, 4 November 2020, mengalami penurunan sebesar 54,25 poin atau 1,05 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.188,009 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.105,199.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 158 saham yang mengalami kenaikan dan 281 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 160 saham yang nilainya tidak berubah dan 114 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, hanya sektor perdagangan yang berada di zona hijau dengan kenaikan yang terjadi sebesar 2,2 poin atau 0,34 persen.

 

Sedangkan, sektor agrikultur, pertambangan, industri dasar, industri lainnya, consumer, properti, infrastruktur, keuangan dan manufaktur berada di zona merah dengan penurunan yang terbesar diduduki oleh sektor keuangan sebesar 19,8 poin atau 1,71 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona merah pada posisi 781,132. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 3 saham dan 38 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 4 saham yang nilainya tidak berubah.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Bumi Resources Minerals  Tbk (BRMS).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBCA 29.100 95.836.445
SMGR 9.125 75.226.380
ASII 5.400 39.740.518
UNVR 7.800 18.887.295
KLBF 1.455 9.353.208
BSDE 870 9.324.864
TLKM 2.580 9.077.174
INTP 12.000 7.444.802
ICBP 9.775 5.644.275
MDKA 1.860 5.253.266

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BRMS 56 308.968
BSDE 870 105.312
SMGR 9.125 80.078
ASII 5.400 73.585
PWON 412 65.113
KLBF 1.455 64.073
TINS 835 56.607
ASRI 149 51.625
ADMG 150 42.500
DMAS 214 41.637

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BMRI 5.700 -16.000.000
BBRI 3.290 -68.000.000
BBNI 4.620 -35.000.000
TOWR 985 -28.000.000
MNCN 815 -20.000.000
WSKT 735 -16.000.000
INDF 6.950 -13.000.000
AKRA 2.570 -8.478.285
JSMR 3.700 -6.610.628
BTPS 3.710 -5.986.512

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
TOWR 985 -283.949
BMRI 5.700 -280.826
MNCN 815 -244.743
WSKT 735 -216.943
BBRI 3.290 -201.689
BUMI 50 -154.289
PPRO 50 -108.852
BBNI 4.620 -74.397
LPKR 133 -71.163
BMTR 230 -58.887

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) 20,00%
  • PT Bayan Reosurces Tbk (BYAN) 6,14%
  • PT Supreme Cable Manufacturing & Co Tbk (SCCO) 5,61%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) 4,04%
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 1,18%
  • PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE) 6,10%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar